Bareksa.com – Per Juni 2018, angka Inflasi Amerika Serikat (AS) mencapai 2,9 persen (vs Konsensus 2,9 persen) atau tertinggi sejak 2012. Inflasi tinggi menggambarkan perekonomian AS sedang bertumbuh.

Keadaan itu diperkirakan para pelaku pasar akan dijadikan momentum bagi Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga hingga empat kali tahun ini.

Meski begitu, investor tidak perlu panik. Sebab masih ada produk investasi, seperti reksadana, yang bergerak stabil dan masih mencatatkan keuntungan.

Reksadana menjadi pilihan tepat bagi masyarakat yang baru memulai berinvestasi di pasar modal. Bahkan, ada reksadana yang memang ditujukan bagi kalangan investor pemula sesuai dengan karakter risikonya.

Bagi investor yang mempunyai risiko moderat dan berkeinginan untuk berinvestasi dengan cara syariah, jenis reksadana pendapatan tetap syariah bisa menjadi solusi.

Reksadana Pendapatan Tetap Syariah

Pada marketplace Bareksa, terdapat empat reksadana pendapatan tetap syariah yang telah diluncurkan lebih dari setahun dengan keuntungan tertinggi mencapai 6,44 persen dalam setahun terakhir (per 19 Juli 2018).

Pertumbuhan tersebut jauh di atas indeks acuannya, yakni indeks reksadana pendapatan tetap syariah yang mempunyai keuntungan hanya 1,38 persen setahun terakhir.

Berikut daftar empat besar reksadana pendapatan tetap syariah tersebut :

Sumber : Bareksa.com

Reksadana pendapatan tetap syariah menempatkan dana pada efek syariah berpendapatan tetap,termasuk sukuk, dalam jangka menengah dan panjang serta dengan risiko yang terukur, berdasarkan prinsip syariah di pasar modal.

Dengan minimum 80 persen di instrumen pendapatan tetap dan instrumen pasar uang maksimum 20 persen dari total dana kelolaan dengan berpedoman pada syariah Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba dan gharar.

Sebagai informasi, reksadana jenis ini cocok untuk investasi jangka menengah (1 hingga 3 tahun). Reksadana ini memiliki tingkat risiko di atas reksadana pasar uang dan berada di kisaran konservatif hingga menengah, tergantung dari strategi investasi reksadana tersebut serta seberapa besar eksposurnya terhadap risiko wanprestasi dari penerbit obligasi.

Ulasan lebih lengkap tentang reksadana syariah adalah halal dan bebas riba kilik tautan ini.

(AM)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.