Bareksa.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengevaluasi tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing di Bank Umum. Bunga penjaminan itu juga berlaku untuk simpanan dalam rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dalam Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 30 Oktober 2017 lalu, LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) turun 25 basis poin. Sementara, tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam valuta asing di bank umum tetap.

Dengan begitu, tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum kini menjadi 5,75 persen dari sebelumnya di 6 persen. Untuk simpanan dalam rupiah di BPR menjadi 8,25 persen dari sebelumnya di 8,5 persen. Sementara, tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam valuta asing adalah tetap di 0,75 persen.

Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak hari ini, Jumat, 3 November 2017 hingga 15 Januari 2018 mendatang. Sesuai ketentuan LPS, jika suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat bunga penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah tersebut tidak dijamin.

Kondisi tersebut memberikan potensi adanya penurunan pada suku bunga simpanan. Dalam hal penempatan dana, sebagian besar masyarakat memilih perbankan sebagai tempat untuk mengamankan dananya atau menabung.

Namun, dengan adanya potensi penurunan pada suku bunga simpanan, menyimpan dana pada perbankan menjadi kurang menarik bagi Anda yang mengharapkan imbal hasil lebih tinggi dari inflasi.

Perbankan menjadi pilihan masyarakat karena pertimbangan akan keamanan serta adanya imbal hasil yang dapat diperoleh dari hanya sekedar menempatkan dana. Namun, bila Anda menginginkan imbal hasil lebih, maka berinvestasi menjadi pilihan tepat.

Salah satu instrumen investasi dengan tingkat risiko relatif rendah dan cocok untuk Anda yang masih awam dalam dunia investasi adalah instrumen investasi reksa dana. Anda hanya tinggal menempatkan dana dan manajer investasi sebagai pengelola akan menempatkan dana Anda pada instrumen-instrumen investasi sesuai dengan pedoman atau prospektus pada jenis reksa dana yang Anda pilih.

Pada umumnya, reksa dana terbagi dalam beberapa jenis, antara lain reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang. Tiap jenis reksa dana memiliki tingkat fluktuasi risiko dan return yang berbeda-beda.

Bila Anda menginginkan imbal hasil yang cenderung stabil dengan risiko minim maka reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan investasi. Bahkan, reksa dana pasar uang dapat memberikan return investasi di atas return deposito ataupun hanya sekedar menabung biasa di bank.

Hal ini dikarenakan selain pada deposito, reksa dana pasar uang juga menempatkan aset investasinya pada surat utang (obligasi) jangka pendek yang dapat memberikan return lebih, di atas deposito. Risiko jenis reksa dana ini pun adalah yang paling kecil dibandingkan risiko jenis reksa dana lainnya.

Adanya penerapan diversifikasi pada pengelolaan portofolio membuat produk reksa dana dapat memberikan imbal hasil menarik dengan risiko yang terukur. Bila Anda menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, maka jenis reksa dana lainnya dapat menjadi pilihan, seperti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Namun yang harus selalu diingat, dalam berinvestasi berlaku prinsip high risk high return, low risk low return.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..