CEO Trimegah-AM, Antony Dirga : Targetkan Return Konsisten di Atas Benchmark
Return reksa dana saham kelolaan Trimegah-AM berhasil mengalahkan kinerja IHSG sepanjang 2017
Return reksa dana saham kelolaan Trimegah-AM berhasil mengalahkan kinerja IHSG sepanjang 2017
Bareksa.com – Aksi jual asing masih terus terjadi di pasar saham. Sepanjang 2017, asing mencatatkan penjualan bersih Rp 7,68 triliun di seluruh pasar (per 14 September 2017).
Hal ini menghambat laju IHSG yang membuat pergerakan pasar saham Indonesia dalam sebulan terakhir cenderung bergerak sideways (flat). Dalam sebulan terakhir, IHSG cenderung flat dengan hanya mencatatkan kenaikan 0,87 persen (per 14 September 2017).
Kondisi tersebut turut berdampak pada kinerja reksa dana saham yang menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham hanya naik 0,22 persen (per 14 September 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Namun secara year to date (YTD), IHSG membukukan kenaikan 10,48 persen (per 14 September 2017). Begitupun kinerja rata-rata reksa dana saham berhasil naik 2,84 persen secara YTD di tengah gejolak yang terjadi di pasar saham.
Salah satu reksa dana saham dengan catatan return tinggi adalah reksa dana TRAM Consumption Plus. Reksa dana kelolaan PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) ini berhasil mencatatkan return 11,11 persen sepanjang 2017 (per 14 September 2017).
Angka tersebut berada jauh di atas return rata-rata reksa dana saham yang hanya sebesar 2,84 persen YTD. Bahkan return reksa dana ini berhasil mengalahkan kinerja IHSG yang naik 10,48 persen secara YTD.
Bagaimana strategi PT Trimegah Asset Management dalam mengelola reksa dana sehingga mampu membukukan return lebih tinggi dari IHSG? Berikut petikan hasil wawancara eksklusif Bareksa bersama Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga, di kantornya, pada 18 September 2017 lalu.
Pasar saham Indonesia dalam sebulan terakhir ini cenderung bergerak sideways (flat). Hal ini turut mempengaruhi kinerja reksa dana saham. Menurut Anda sentimen apa yang mempengaruhi pergerakan pasar saham ini?
Pasar tidak selamanya bergerak naik, ada saatnya pasar bergerak sideways dan hal tersebut normal-normal saja. Pasar saham secara YTD positif, menurut saya mungkin kita harus fokus ke situ. Dengan positifnya pasar saham tersebut menggambarkan perekonomian yang cukup baik. GDP Indonesia sekitar 5 persen. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan GDP di negara lain, ini masih terlihat cukup baik, jauh di atas rata-rata sebenarnya. Pasar saham Indonesia menggambarkan keadaan yang seperti itu. Pergerakan sideways ini cenderung menunggu katalis-katalis positif berikutnya.
Meski begitu, reksa dana saham Trimegah masih bisa mengalahkan indeks reksa dana saham secara YTD. Bahkan, sepanjang 2017 TRAM Consumption Plus bisa mengalahkan 3,9 kali lipat indeks reksa dana saham.
Kemudian pada fund factsheet, reksa dana ini memiliki saham sektor perbankan sebagai aset terbesar. Bagaimana prospek sektor ini ke depan sehingga menjadi pilihan isi portofolio reksa dana?
Reksa dana TRAM Consumption Plus hingga jumat pekan lalu (15 September 2017) mencatat return 11,11 persen YTD. Angka tersebut berada di atas IHSG yang naik sebesar 10,87 persen YTD. Positifnya kinerja reksa dana tersebut didorong oleh beberapa sektor yang kami sukai, seperti perbankan. Kami melihat sektor perbankan secara perlahan mengalami perbaikan pada NPL, sehingga ke depan earning akan lebih baik. Berikutnya, sektor telekomunikasi, positifnya adalah penggunaan data yang semakin meningkat, sehingga akan mensupport earning. Dan yang terakhir, sektor konsumer, kami melihat ada improvement earning. Tiga sektor tersebut adalah sektor yang cukup baik untuk kami mencari alpha return, guna mencetak kinerja yang mampu mengalahkan indeks dan beberapa produk kompetitor. Hal tersebut telah terbukti, mengingat TRAM Consumption Plus telah secara baik dan konsisten dalam hal return selama 3 tahun terakhir.
Hal apa saja yang mendorong kinerja reksa dana saham ini? Apakah tim investasi PT Trimegah Asset Management memiliki strategi atau kebijakan khusus dalam pengelolaan reksa dana?
Mengenai strategi khusus tim investasi dalam pengelolaan reksa dana secara keseluruhan, kami memiliki proses investasi yang jelas dan cukup transparan. Dari pengalaman saya, yang terpenting adalah menjalankan proses investasi yang telah disetujui secara disiplin. Target utama dari tim investasi kami bukan menjadi yang terbaik, melainkan konsistensi kinerja yang berada di atas benchmark. Karena menurut kami, dalam menilai kinerja suatu reksa dana adalah kinerja secara jangka panjang.
Menurut Anda, bagaimana kondisi perekonomian ke depannya? Apakah berpotensi akan mendorong kinerja atau performance reksa dana secara keseluruhan? Berapa target prediksi untuk pertumbuhan IHSG hingga akhir tahun ini?
Saat ini kinerja reksa dana secara keseluruhan berbanding lurus dengan IHSG yang cukup baik. Return reksa dana saham sebagian besar sudah mencapai 10 persen hingga belasan persen. Contohnya reksa dana saham TRAM Consumption Plus yang mencapai 11,3 persen YTD. Kami cukup puas. Untuk saat ini hingga menuju akhir tahun, saya kira akan seterusnya seperti ini. Momentum yang tetap positif. Saya tidak melihat adanya potensi kejutan yang terlalu besar di pasar saham Indonesia tahun ini. Kalau kita melihat potensi negatif, yang banyak dibicarakan adalah The Fed mau mengurangi besarnya balance sheet mereka, akan tetapi menurut saya mereka pun harus berhati-hati. Selama berbulan-bulan tingkat inflasi AS tersebut masih di bawah target. Jadi dalam monetary policy, mereka harus berhati-hati. Negeri Abang Sam sendiri sudah menaikkan tingkat suku bunga di tahun ini. Sehingga dalam hal mengurangi size balance sheet tersebut ekuivalen dengan menaikkan tingkat suku bunga, jadi harus tetap berhati-hati. Sehingga impactnya terhadap pasar akan cenderung minimal.
Sebaliknya terdapat katalis positif seperti akan adanya pertemuan (meeting) The Fed dalam waktu dekat dan selanjutnya BI (Bank Indonesia) yang akan mengadakan pertemuan juga. Kelihatannya probabilitas untuk rate cut 7D RR semakin tinggi. Itu merupakan momentum yang menjaga supaya perekonomian Indonesia positif dan pada akhirnya berdampak positif pula untuk pasar saham Indonesia. Untuk target IHSG sendiri, PT Trimegah Asset Management mematok target IHSG hingga akhir tahun ini akan berada di 6.020. Angka tersebut belum berubah sejak awal tahun dan merupakan angka moderat.
Terkait dengan peringkat investment grade dari S&P untuk surat utang Indonesia dan penurunan suku bunga BI, bagaimana hal ini bisa mendorong kinerja reksa dana, khususnya reksa dana jenis pendapatan tetap?
Investment grade dari S&P memberikan efek positif, khususnya untuk pasar obligasi. Pasar saham turut menerima efek positif, karena funding cost yang lebih murah. Efek dari peringkat layak investasi ini sangat positif bagi Indonesia. Beberapa asset management luar negeri, selama ini masih terganjal aturan internal mengenai pembelian efek termasuk obligasi. Setelah peringkat layak investasi dari S&P diperoleh, ganjalan aturan internal tersebut pun hilang. Sehingga arus dana masuk investor asing ke Indonesia akan semakin deras, terutama ke pasar obligasi.
Bagaimana outlook PT Trimegah Asset Management terkait dengan suku bunga acuan BI ke depannya, mengingat data inflasi yang terkendali serta nilai tukar rupiah yang cenderung stabil?
Menurut kami potensi penurunan lanjutan dari suku bunga acuan BI cukup tinggi. Jika melihat dari kondisi perekonomian kita dan gestur-gestur dari BI dan pemerintah, ada ruang untuk BI memangkas tingkat suku bunganya. Nilai tukar rupiah yang cukup stabil dan deflasi yang terjadi pada Agustus memberikan ruang untuk penurunan suku bunga tersebut. Tahun depan merupakan tahun menarik, yaitu tahun satu tahun sebelum Pemilu. Kami memperkirakan tahun depan GDP akan lebih besar dibandingkan tahun ini. Beberapa proyek infrastruktur mulai akan memberikan multiplier effect di tahun depan dan akan menjadi katalis pendukung pasar saham.
Bagaimana outlook Government Bond 10 Year yield dari PT Trimegah Asset Management? Apakah berpeluang untuk mengalami penurunan lanjutan? Mengapa?
Target kami sejak awal tahun, Government Bond 10 Year yield berada di level 6,5 persen, dan angka tersebut telah terlampaui. Kami pun melihat masih ada ruang untuk Government Bond 10 Year yield mengalami penurunan ke sekitaran level 6,25 - 6,3 persen, mengingat angka target yang kami tentukan merupakan angka tengah (moderat). Di tahun depan, kami melihat akan ada peluang untuk Government Bond 10 Year yield akan lebih rendah lagi. Permintaan dari investor lokal juga terlihat masih cukup kuat, mengingat beberapa institusi masih berusaha untuk memenuhi POJK No. 1 mengenai Investasi Surat Berharga Negara Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
Tips apa yang bisa Anda sampaikan kepada investor secara umum agar bisa mencapai tujuan keuangan mereka, terutama dalam memilih produk reksa dana sebagai instrumen investasi?
Pertama, sebelum melakukan apapun, investor harus paham mengenai jenis-jenis reksa dana yang berbeda dan harus disesuaikan dengan jangka waktu yang disarankan untuk reksa dana tersebut. Kalau dari saya pribadi, ada baiknya jika investor membedakan antara uang yang dibutuhkan untuk konsumsi atau pembayaran utang terlebih dahulu, dana ini kalau bisa jangan disentuh.
Lalu dana atau tabungan untuk kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, dana ini cocok untuk diinvestasikan pada reksa dana pasar uang karena bersifat lebih likuid. Terakhir, dana investasi yang bersifat jangka panjang seperti dana pendidikan ataupun dana pensiun, dana ini boleh diinvestasikan pada reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap ataupun reksa dana campuran.
Kedua, melakukan planning, langkah ini untuk menyesuaikan bobot alokasi investasi dengan kebutuhan dana investor. Jika investor sudah dekat dengan usia pensiun, sebaiknya bobot alokasi pada reksa dana saham jangan terlalu besar.
Ketiga, mencicil pembelian reksa dana secara rutin dan nominal yang sama setiap bulannya, karena hal ini akan mengoptimalkan keuntungan serta melatih disiplin investor.
Dengan berkembangnya teknologi digital, menurut Anda bagaimana PT Trimegah Asset Management melihat peluang penjualan reksa dana melalui internet (online)?
Menurut saya negara kita ini ada dalam fase yang sangat menarik, e-commerce kita sangat berkembang. Industri reksa dana pun juga akan berubah secara perlahan, misalkan saja Bukalapak yang sekarang memiliki fitur investasi BukaReksa dan beberapa Marketplace reksa dana lainnya. Kami PT Trimegah Asset Management melihat posisi kami sebagai produsen produk reksa dana. Bagi kami, kami harus beradaptasi dengan munculnya generasi milenial. Caranya adalah dengan menawarkan produk-produk yang menarik bagi mereka, seperti produk reksa dana pasar uang, yang memberikan ekspektasi return setara deposito, namun dengan minimum investasi yang terjangkau. Kami sebagai produsen juga menyadari bahwa performa yang konsisten dan berada di atas rata-rata akan menjadi kunci kedepannya, baik bagi investor yang ada sekarang maupun calon investor (nasabah) kedepannya.
PT Trimegah Asset Management saat ini berdasarkan data Bareksa memiliki 25 produk reksa dana konvensional. Apakah di tahun ini akan menambah produk baru? Produk reksa dana jenis apa yang akan diluncurkan? Apa yang menjadi fokus perusahaan dan berapa target AUM yang akan dicapai pada tahun ini?
Kami selalu siap untuk mengeluarkan produk baru. Sebagai pertimbangan, biasanya kami melakukan survei terhadap nasabah-nasabah kami terkait kebutuhan mereka. Saat ini, secara rangking OJK kami berada di nomor 10, AUM di level Rp 13,8 Triliun. Kami bisa menyiapkan produk apapun, menyesuaikan dengan kebutuhan investor. Adapun AUM kami sekarang Rp 13,8 triliun tersebut merupakan angka tertinggi sepanjang berdirinya PT Trimegah Asset Management. Jika memungkinkan, kami ingin mengakhiri Tahun 2017 dengan AUM Rp 14 trilliun.
Untuk fokus perusahaan ke depannya yaitu pertama, menjaga kepercayaan nasabah (investor), dengan cara memberikan kinerja yang baik dan konsisten serta berada di atas rata-rata. Kedua, pendekatan utama kami kepada nasabah dan calon nasabah adalah pendekatan menawarkan solusi, bukan menawarkan produk. Karena dengan menawarkan solusi, akan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan investor. Ketiga, disiplin dan konsisten dalam melakukan segala hal, baik kinerja maupun pelayanan kepada para nasabah.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.