BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pahami Konsep Investasi, Jangan Sampai Terjebak Investasi Bodong Seperti Pandawa

10 Maret 2017
Tags:
Pahami Konsep Investasi, Jangan Sampai Terjebak Investasi Bodong Seperti Pandawa
trees growing on coins csr sustainable development trees growing on stack of coins, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_weerapat'>weerapat / 123RF Stock Photo</a>

Keuntungan besar dari sebuah investasi tidak bisa terjadi hanya dengan waktu singkat dan berisiko rendah

Bareksa.com – Akhir bulan lalu, polisi akhirnya menangkap pimpinan Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto, beserta tiga rekannya akibat tidak dapat mengembalikan dana nasabah yang telah dikumpulkan hingga mencapai Rp1,52 triliun. Salman dan rekan-rekannya dijerat dengan pasal berlapis mulai dari penipuan, penggelapan, hingga tindak pidana pencucian uang.

Pandawa Mandiri Group merupakan salah satu upaya yang diinisiasi oleh mantan pedagang bubur tersebut dalam mengumpulkan dana dari masyarakat dengan menawarkan keuntungan berlipat secara pasti dan cepat. Sayangnya, bisnis yang dilakukannya itu tidak resmi dan akhirnya malah digunakan untuk membeli aset untuk kekayaan pribadinya.

Kini, yang menjadi korban adalah para nasabah atau anggotanya yang mencapai 1.000 orang. Dana masyarakat yang 'dititipkan' kepada Salman tersebut belum tentu bisa kembali dan kini mereka hanya bisa gigit jari. (Baca juga: Aktivitas Distop OJK, Pandawa Group Depok Akan Kembalikan Dana Masyarakat)

Promo Terbaru di Bareksa

Terjebak dalam investasi bodong seperti di Pandawa Mandiri Group tentunya bukanlah hal yang diinginkan oleh masyarakat, termasuk mereka yang masih awam terhadap investasi. Namun, hal ini kerap kali terjadi akibat masyarakat terbujuk rayuan imbal hasil (keuntungan) tinggi dalam waktu relatif singkat yang ditawarkan oleh pelaku penipuan berkedok investasi.

Padahal, manfaat atau imbal hasil (keuntungan) setiap produk investasi umumnya baru dapat dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, hasil investasi pun akan sebanding dengan risikonya. Semakin besar tingkat keuntungan yang ditawarkan, maka akan semakin besar pula risiko yang harus dihadapi (high risk high return).

Sebagai contoh, salah satu produk keuangan resmi yang diawasi dan diatur oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah reksa dana saham. Seperti yang diketahui, portofolio (kumpulan aset) jenis reksa dana ini berupa saham yang memiliki fluktuasi dan volatilitas tinggi di pasar keuangan setiap harinya, sehingga produk keuangan ini pun cukup berisiko apabila digunakan untuk investasi dalam jangka pendek.

Akan tetapi, sebanding dengan risikonya, reksa dana saham inipun juga berpotensi menghasilkan return (keuntungan) cukup besar dalam jangka waktu yang relatif panjang. Bahkan, data 10 tahun terakhir menujukkan indeks reksa dana saham cenderung meningkat dengan rata-rata return per tahunnya sekitar 13,23 persen meski sempat terjadi beberapa kali krisis ekonomi di tahun 2008, 2013, dan 2015. (Baca juga: Benarkah Investasi Reksa Dana Bisa Menguntungkan? Ini Rekam Jejak 10 Tahun)

Pada grafik di bawah ini pun juga terlihat, produk reksa dana saham yang tersedia pada Marketplace Bareksa seperti Pratama Saham, BNP Paribas Pesona dan BNP Paribas Ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar 320,90 persen, 238,62 pesen dan 216,16 persen dalam 10 tahun. Artinya, return rata-rata per tahunnya lebih dari 20 persen.

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana Saham dengan Benchmark, Periode 10 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan contoh produk investasi di atas, tentunya berinvestasi ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar untuk menikmati hasil keuntungan dari setiap jenis investasi. Satu hal yang menjadi catatan investor adalah berinvestasi ini pasti mengandung risiko yang akan berbanding lurus dengan hasilnya.

Oleh karena itu, investor atau calon investor perlu mewaspadai setiap tawaran jenis investasi yang memberikan imbal hasil tinggi tanpa risiko atau berisiko rendah. Bahkan, ada baiknya kita mulai mempelajari dan memahami tentang produk-produk investasi yang aman dan diawasi oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan agar terhindar dari investasi bodong. (Baca juga: Rawan Terjebak Investasi Bodong, Investor Pemula Wajib Kenali Produk Resmi)

Layaknya menanam pohon, berinvestasi ini membutuhkan kesabaran dan keuletan agar dapat memetik hasilnya di masa depan nanti.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua