Samakah Reksa Dana Pasar Uang Dengan Trading Valas?
Risiko reksa dana pasar uang jauh lebih rendah dibandingkan dengan trading valas
Risiko reksa dana pasar uang jauh lebih rendah dibandingkan dengan trading valas
Bareksa.com – Reksa dana pasar uang mulai dikenal sebagai alternatif produk untuk menabung uang. Risikonya yang relatif rendah ditambah potensi keuntungan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan produk tabungan perbankan menjadi daya tarik masyarakat membeli reksa dana pasar uang. Namun, tidak sedikit juga yang salah paham dan menganggap menabung reksa dana pasar uang sama dengan trading valas (forex). Padahal, ini adalah dua instrumen investasi yang berbeda.
Apa saja yang membedakannya? Berikut penjelasan dari tim analis Bareksa.
Sisi pengelolaan dana
Promo Terbaru di Bareksa
Reksa dana pasar uang dikelola oleh Manajer Investasi --tim yang ahli dalam melakukan penilaian dan pengelolaan produk investasi. Jadi nasabah tidak perlu repot menganalisa maupun memilih produk investasi. Nasabah yang belum memiliki pengalaman pun bisa dapat menempatkan uangnya secara aman di reksa dana.
Sementara itu, trading forex merupakan suatu kegiatan nasabah yang menanamkan uangnya secara langsung ke perputaran (perdagangan) mata uang asing seperti USD/Rp, Euro/USD, GBP/USD. Untuk melakukan trading forex, seorang investor atau trader harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu serta keahlian khusus dalam menganalisa pergerakan mata uang asing agar terhindar dari risiko kerugian.
Sisi modal
Dalam bertransaksi reksa dana pasar uang, modal minimal awal nilainya relatif rendah, yakni hanya Rp100 ribu. Dengan dana yang relatif rendah, tentunya reksa dana pasar uang dapat menjangkau seluruh lapisan masayarakat mulai dari mahasiswa hingga kalangan pebisnis eksekutif.
Sementara pada trading forex, modal awal umumnya relatif besar dan menggunakan mata uang dolar. Untuk deposit awal, seorang investor atau trader biasanya disyaratkan menyetor dana USD 100 atau sekitar Rp1,3 juta (dengan kurs Rp13.100 per dolar).
Sisi keuntungan dan risiko
Potensi keuntungan (return) reksa dana pasar uang memang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan trading forex. Hal ini mungkin terjadi karena aset yang terdapat pada reksa dana pasar uang berupa deposito dan surat utang jangka pendek memiliki pergerakan aset yang stabil dengan fluktuasi pasar yang sangat rendah.
Di sisi lain, trading forex berpotensi dapat menghasilkan return yang besar yang berasal dari selisih antara kurs jual dan beli mata uang asing (capital gain). Akan tetapi, fluktuasi pergerakan perdagangan uang ini cukup tinggi dan cepat di pasar, sehingga perlu ketelitian dan ketepatan investor atau trader dalam memposisikan jual atau beli mata uang asing.
Artinya dari segi risiko, tentunya reksa dana pasar uang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan trading forex -- risiko sejalan (berbanding lurus) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (high risk high return).
Itulah beberapa hal yang membedakan antara reksa dana pasar uang dengan trading forex. Untuk menyimpan uang dengan risiko relatif rendah dan pertumbuhan aset stabil, reksa dana pasar uang merupakan produk keuangan yang tepat.
Bila dibandingkan dengan rata-rata suku bunga deposito perbankan saat ini yang sekitar 6,48 persen per tahun, maka return (keuntungan) reksa dana yang dapat mencapai 7,75 persen per tahun tentu lebih besar, ditambah lagi dengan manfaat pajak yang diperoleh. Pada Marketplace Investasi Bareksa, terdapat daftar reksa dana pasar uang yang menunjukkan produk-produk dengan return lebih besar daripada deposito dan bisa menjadi pilihan nasabah untuk berinvestasi. Berikut daftar namanya.
Tabel: Daftar Reksa Dana Pasar Pada Marketplace Investasi Bareksa Dengan Return Tertingi Periode 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.