Tabungan Pendidikan Rp500 Rb/Bln Dibelikan Reksa Dana Tumbuh Jadi Rp135 Jt
Sekadar menabung, Anda tak akan dapat mengejar laju inflasi biaya pendidikan yang mencapai 15 persen.
Sekadar menabung, Anda tak akan dapat mengejar laju inflasi biaya pendidikan yang mencapai 15 persen.
Bareksa.com - Di zaman ini, pendidikan semakin penting, tapi juga kian mahal. Biaya pendidikan yang terus membubung tinggi membuat setiap orang harus menabung ekstra dan karena itu harus cermat dihitung dan dipersiapkan.
Asumsikan saja biaya kuliah saat ini sebesar Rp5 juta per semester. Maka total biaya yang akan dikeluarkan selama delapan semester atau hingga lulus paling sedikit sekitar Rp40 juta. Itu masih belum termasuk biaya untuk keperluan lain seperti buku, transportasi, dan lainnya.
Lalu, berapa total biaya kuliah yang harus Anda persiapkan 10 tahun ke depan?
Promo Terbaru di Bareksa
Kita asumsikan biaya kuliah sampai lulus -- termasuk biaya keperluan lainnya -- adalah Rp50 juta. Dengan tingkat inflasi sekitar 8 persen per tahun maka biaya kuliah pada 10 tahun mendatang akan menjadi sekitar Rp108 juta.
Anda mungkin langsung berpikir untuk menabung di bank untuk mempersiapkan uang kuliah itu. Tapi, sadarkah Anda, bahwa bukannya berkembang, dengan hanya menabung di bank uang Anda sebetulnya malah akan tergerus inflasi. Pendapatan dari bunga deposito -- apalagi bunga tabungan biasa -- selalu tak bisa mengejar laju inflasi pendidikan yang menurut HSBC mencapai 15 persen setahun.
Maka itulah, Anda perlu memikirkan alternatif lain. Salah satu yang kini banyak dianjurkan penasehat keuangan independen dan bahkan pemerintah adalah bahwa Anda perlu mulai mempertimbangkan untuk "menabung" dengan berinvestasi reksa dana.
Untuk investor pemula, Anda dapat mencoba berinvestasi pada reksa dana jenis pasar uang. Reksa dana pasar uang memiliki risiko yang relatif rendah -- karena sebagian besar dana diinvestasikan dalam bentuk deposito juga -- sehingga cocok untuk investor pemula. Return yang dihasilkan sekitar 8 persen per tahun, sedikit lebih tinggi dibandingkan pendapatan bunga deposito. Juga perlu dicatat bahwa hasil investasi di reksa dana tidak dikenakan pajak apapun, sementara pendapatan bunga deposito dipotong pajak penghasilan 20 persen.
Namun demikian, perlu Anda ketahui, bahwa return hasil investasi reksa dana pasar uang biasanya masih kalah dibandingkan tingkat inflasi.
Jenis reksa dana yang dalam jangka panjang secara historis terbukti menghasilkan return yang cukup tinggi dan melampaui laju inflasi adalah reksa dana saham. Akan tetapi, perlu dicatat, bahwa risikonya juga lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.
Mari kita simulasikan investasi reksa dana saham dengan menggunakan Simulator Reksa Dana Bareksa.
Pertama, pada simulator tersebut, pilih jenis reksa dana yang Anda inginkan. Misalnya saja, kita pilih reksa dana saham yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management yaitu TRIM Kapital. Kemudian pilih periode 10 tahun ke belakang, misalnya periode 11 Mei 2005 hingga 11 Mei 2015. Lalu masukkan nilai investasi awal sebesar Rp500 ribu dan nilai tambahan investasi setiap bulan sebesar Rp500 ribu yang akan Anda investasikan setiap tanggal 11 setiap bulannya.
Hasil simulasi investasi Anda akan tampak seperti grafik di bawah ini.
Grafik: Hasil Simulasi Investasi Reksa Dana Saham dalam 10 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Luar biasa bukan?
Jika sejak 10 tahun lalu Anda menginvestasikan uang tabungan pendidikan Anda pada reksa dana saham seperti pada simulasi di atas, maka dari total uang tabungan Anda yang berjumlah Rp60 juta -- alih-alih tergerus inflasi jika Anda cuma menabungnya di bank -- akan dihasilkan return sebesar Rp74,5 juta. Artinya, dana tabungan pendidikan Anda bertumbuh 123 persen menjadi total Rp135 juta. Dan mestinya, dengan uang itu Anda dapat membiayai anak Anda menempuh studi di perguruan tinggi, yang teramat penting untuk masa depannya kelak. (kd)
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar klik tautan ini. GRATIS.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.