BEI : Ini Dua Faktor Pendorong Meroketnya Jumlah Investor Pasar Modal
Bursa mempermudah investor ritel untuk ikut dalam penawaran umum saham melalui sistem e-IPO
Bursa mempermudah investor ritel untuk ikut dalam penawaran umum saham melalui sistem e-IPO
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor pasar modal terus bertumbuh ke depannya. Hal ini didukung oleh dua faktor. Pertama, maraknya aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten dan juga kemudahan bagi investor untuk mengakses produk pasar modal.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pada tahun ini, cukup banyak emiten yang akan melakukan aksi korporasi berupa rights issue, penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham maupun obligasi. Nilai dari rencana aksi korporasi tersebut mencapai sekitar Rp151,01 triliun.
Menurut Nyoman, aksi korporasi tersebut akan mengundang banyak investor untuk berpartisipasi di pasar modal. Terlebih lagi, jika emiten yang akan menggalang dana tersebut sudah berulang kali melakukan aksi serupa sebelumnya, sehingga semakin dikenal publik.
Promo Terbaru di Bareksa
"Perusahaan yang sudah berulang kali menerbitkan obligasi atau rights issue kemungkinan telah memiliki basis investor pada obligasi maupun rights issue yang diterbitkan sebelumnya," jelas dia Selasa (7/9).
Selain maraknya aksi korporasi tersebut, kedua, bursa juga mempermudah investor ritel untuk ikut dalam penawaran umum saham, yakni melalui sistem e-IPO atau electronic Indonesia Public Offering. Dengan adanya sistem e-IPO ini, Nyoman berharap bisa mendukung proses penawaran umum saham dan juga memperluas akses bagi investor ritel.
"Hal ini diharapkan juga turut mendukung pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia dan memberikan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata dia.
Tidak hanya dalam penawaran umum saham, kemudahan dalam membeli produk pasar modal juga terjadi di industri reksadana. Saat ini cukup banyak platform elektronik yang menyediakan produk reksadana secara online, salah satunya adalah Bareksa.
Di Bareksa, investor bisa memilih produk reksadana sesuai dengan karakteristik investor dan juga dengan harga yang terjangkau, yakni mulai dari Rp10 ribu.
Adapun maraknya aksi korporasi dan perkembangan elektronik ini sudah mulai terlihat dalam pertumbuhan jumlah investor. Nyoman mengungkapkan, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal terus bertumbuh dari waktu ke waktu.
Hingga 31 Juli 2021, investor di pasar modal telah mencapai 5,8 juta investor atau meningkat 48,7 persen dibandingkan Desember 2020 yang masih berjumlah 3,9 juta investor.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.