BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

IHSG Melesat 5,3 Persen Sepanjang Oktober, Kinerja Tiga Indeks Reksadana Ini Kinclong

Abdul Malik02 November 2020
Tags:
IHSG Melesat 5,3 Persen Sepanjang Oktober, Kinerja Tiga Indeks Reksadana Ini Kinclong
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Pergub nomor 51 Tahun 2020 tentang PSBB pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif yang di dalamnya mengatur pembatasan kendaraan dengan rekayasa ganjil-genap untuk sepeda motor dan mobil.(ANTARA FOTO/Sigid Kurnia)

IHSG tercatat menguat 5,3 persen ke level 5.128 pada akhir Oktober 2020, dari sebelumnya 4.870 per akhir September 2020

Bareksa.com - Setelah mengalami penurunan yang sangat dalam hingga mencapai 7,03 persen pada akhir kuartal III 2020, bursa saham Indonesia berhasil mengawali kuartal IV tahun ini dengan cukup baik. Sepanjang Oktober 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 5,3 persen ke level 5.128,23 dari sebelumnya di posisi 4.870,04 per akhir September 2020.

Menurut analisis Bareksa, kinerja IHSG pada bulan lalu ditopang oleh penguatan di dua pekan pertama perdagangan bulan Oktober 2020 di mana sentimen positifnya berasal dari pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.

Seperti diketahui, beberapa poin dalam Undang-Undang yang disahkan pada 5 Oktober 2020 tersebut cukup banyak aturan yang menguntungkan bagi iklim investasi dalam negeri seperti kemudahan berusaha, perizinan lahan, serta aturan perpajakan dividen.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) ketat menjadi PSBB transisi yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta menjadi katalis positif lainnya yang membuat pelaku pasar bergairah memborong aset berisiko seperti saham.

Kemudian laporan keuangan kuartal III 2020 dari beberapa emiten yang sudah mulai dirilis juga menjadi sentimen positif lain yang mendorong bursa saham Tanah Air mencatatkan kinerja yang atraktif pada bulan lalu.

Sementara dari eksternal, pelaku pasar saat ini masih menanti Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan dilaksanakan pada Selasa, 3 November 2020.

Para pelaku pasar masih akan fokus pada beberapa emiten yang laporan keuangannya akan masuk jadwal rilis. Hal tersebut bakal menjadi perhatian utama pelaku pasar untuk mengukur kemampuan manajemen menjaga kinerja di tengah dampak pandemi Covid-19.

Kinerja Reksadana Ikut Terdorong

Kondisi IHSG yang mengalami kenaikan cukup tinggi sepanjang Oktober 2020, turut memberikan sentimen positif terhadap mayoritas kinerja reksadana, terkhusus pada reksadana yang menjadikan saham sebagai underlying asset dalam portofolionya.

Illustration

Sumber: Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, tiga dari empat indeks reksadana berhasil mengalami kenaikan sepanjang bulan lalu, di mana indeks reksadana saham dan indeks reksadana campuran menjadi yang paling besar dengan masing-masing kenaikan 3,37 persen dan 2,3 persen.

Kenaikan tersebut merupakan hal yang wajar mengingat kedua jenis reksadana tersebut memiliki kebijakan untuk mengalokasikan portofolionya ke dalam aset saham, sehingga ketika pasar saham sedang menguat, tentu kinerja kedua jenis reksadana tersebut yang paling besar mengalami dampaknya.

Sementara dua jenis reksadana yang lebih rendah risikonya yakni indeks reksadana pendapatan tetap dan indeks reksadana pasar uang mencatatkan kinerja yang cukup kontras, di mana reksadana yang berbasis surat utang tercatat menguat 1,07 persen sementara reksadana yang berbasis deposito terkoreksi 0,15 persen.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua