Investor Asing Net Sell Rp1 Triliun, Bagaimana Potensi IHSG Hari Ini?
Pada perdagangan Senin, 23 April 2018, IHSG ditutup melemah 0,47 persen ke level 6.308,15
Pada perdagangan Senin, 23 April 2018, IHSG ditutup melemah 0,47 persen ke level 6.308,15
Bareksa.com - Pada perdagangan Senin, 23 April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47 persen ke level 6.308,15. Pergerakan nilai tukar rupiah yang kembali melemah hingga mendekati level Rp14.000 terhadap dolar AS menjadi sentimen negatif bagi pergerakan bursa tanah air.
Volume perdagangan kemarin di Bursa Efek Indonesia mencapai 11,30 miliar saham dengan nilai transaksi Rp7,22 triliun. Sebanyak 143 saham mengalami kenaikan, 229 saham mengalami penurunan, serta 113 saham tidak mengalami perubahan harga. Selain itu, investor asing tercatat melakukan net sell pada perdagangan kemarin dengan nilai cukup besar hingga menembus Rp1,02 triliun.
Secara sektoral, delapan dari sepuluh sektor berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin dengan pelemahan terdalam dipimpin oleh sektor properti (-0,88 persen), kemudian sektor konsumer (-0,84 persen), dan sektor aneka industri (-0,73 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, hanya sektor industri dasar dan sektor perdagangan yang berakhir di zona hijau dengan masing-masing kenaikan 0,28 persen dan 0,08 persen.
Adapun saham-saham yang membebani pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin antara lain:
-PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) : -3,1 persen
-PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) : -1,9 persen
-PT Astra International Tbk. (ASII) : -1,6 persen
-PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) : -1,1 persen
-PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) : -2,3 persen
Analisis Teknikal IHSG
Secara teknikal, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bearish spinning top, yang menggambarkan adanya tekanan jual cukup tinggi sehingga menyebabkan IHSG turun cukup dalam.
Pergerakan IHSG secara intraday terlihat telah menunjukkan sinyal negatif dengan langsung dibuka pada zona merah dan tak berkutik untuk mencoba bangkit hingga sore hari.
Volume terlihat menunjukkan peningkatan, yang menandakan adanya aksi jual cukup besar terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar. IHSG kini kembali bergerak di bawah MA 5 yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan dengan support terdekat pada level 6.260.
Adapun situasi bursa kawasan regional Asia pada penutupan kemarin mayoritas juga searah dengan pergerakan IHSG yang mengalami penurunan. Beberapa bursa yang melemah antara lain Straits Time (-0,70 persen), Shanghai Composite (-1,47 persen), Hang Seng (-0,94 persen), Nikkei 225 (-0,13 persen), dan KOSPI (-0,39 persen). Sementara itu, SET tercatat menguat 0,57 persen.
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini (24 April 2018) masih berpotensi mengalami tekanan, faktor nilai rupiah masih menjadi salah satu sentimen yang cukup menekan pergerakan IHSG. Selain itu, kondisi bursa Amerika Serikat (AS) pada pagi ini yang ditutup cenderung tertekan dengan Dow Jones terkoreksi tipis 0,06 persen. Kemudian, S&P 500 nyaris stagnan dengan menguat 0,01 persen, dan Nasdaq yang turun 0,25 persen diperkirakan dapat menjadi sentimen lain yang dapat menekan IHSG pada hari ini.
Selain itu, imbal hasil (yield) Treasury 10 tahun AS juga kembali naik mendekati level 3 persen, atau tepatnya di level 2,973 persen (+0,75 persen) yang akhirnya membebani pasar saham AS.
Kemudian harga komoditas minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terpantau mengalami kenaikan pada pagi ini sebesar 0,76 persen di level $68,92 per barel diharapkan dapat menjadi penahan potensi penurunan IHSG pada hari ini. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.