9 Anak Usaha BUMN Ingin Ramaikan IPO Saham 2018, BEI : Belum Ada yang Daftar
Hingga saat ini belum ada anak usaha BUMN yang mendaftarkan rencananya ke Bursa Efek Indonesia
Hingga saat ini belum ada anak usaha BUMN yang mendaftarkan rencananya ke Bursa Efek Indonesia
Bareksa.com – Sejumlah anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) berencana melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham tahun ini. Namun hingga saat ini belum ada anak usaha BUMN yang mendaftarkan rencananya ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan catatan Bareksa, setidaknya terdapat sembilan anak usaha BUMN yang akan go public tahun ini. PT PP Tbk (PTPP) akan membawa tiga anak usahanya mencatatkan saham di BEI, sementara PT Pertamina bakal membawa dua anak usahanya go public. (Baca : Obligasi Makin Marak, Tiga BUMN akan Terbitkan Surat Utang Rp5 Triliun)
Meski begitu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat menuturkan hingga saat ini belum ada anak usaha BUMN yang bertemu bursa untuk melangsungkan rencananya.
Promo Terbaru di Bareksa
“BUMN sebenarnya sudah menyatakan rencananya untuk IPO anak usahanya tahun ini, kami menunggu saja,” ujar Samsul di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018. (Lihat : BUMN Tambang dan Migas Semakin Agresif Tahun Ini)
Menurut Samsul, rencana mencatatkan saham anak usahanya di BEI sudah masuk ke dalam rencana Kementerian BUMN. Karena itu, Bursa tinggal menunggu realisasinya.
Anak Usaha PTPP
Dalam pipeline, tiga anak usaha PTPP berencana melangsungkan IPO saham tahun ini. Tiga perusahaan tersebut akan menyusul dua anak usaha PTPP sebelumnya yang telah go public, yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE). (Baca : GMFI Private Placement di Harga Rp336 dengan Target Dana Rp785 Miliar)
Tiga anak usaha PTPP lainnya yang bakal go public adalah PT PP Energi, PT PP Urban dan PT PP Infra. PTPP bakal melangsungkan IPO tiga anak usahanya tersebut secara berurutan pada Semester II tahun ini.
Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto menjelaskan, PTPP belum menentukan perusahaan mana yang akan go public paling awal. Rencana go public akan mengantisipasi kondisi pasar.
“Tidak semester I, kita sebar kuartal III dan IV 2018,” ungkapnya. (Lihat : Raih Modal Baru Biayai Proyek, Bahana Rekomendasi Beli Saham BUMN Konstruksi)
Anak Usaha Pertamina
Kemudian, dua anak usaha Pertamina juga bakal go public tahun ini. Dua perusahaan itu adalah di bidang asuransi, PT Tugu Pratama Indonesia dan di bidang properti, yakni PT Patra Jasa.
Awalnya, Tugu Pratama berencana melangsungkan IPO saham tahun lalu. Namun perseroan mengurungkan rencana tersebut karena kondisi pasar yang belum memungkinkan. (Baca : Skema Inbreng PGN-Pertagas dalam Holding BUMN Lebih Menguntungkan Investor)
Anak Usaha ADHI
Tidak berbeda, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), yakni PT Adhi Persada Gedung (APG) juga direncanakan go public tahun ini. Direktur Keuangan Adhi Karya, Haris Gunawan menuturkan, APG rencananya bakal menawarkan 30-40 persen saham ke publik dengan target perolehan dana Rp1 - 1,5 triliun.
Kementerian BUMN mengungkapkan bakal ada 10 anak usaha BUMN yang melangsungkan IPO saham tahun ini. Dari proses IPO anak usaha BUMN itu, Kementerian menargetkan dana Rp21 triliun. (Lihat : Hasil Kunjungan WIKA ke Cina, Pinjaman CDB untuk Proyek Kereta Cepat Segera Cair)
Daftar Anak Usaha BUMN yang Berencana IPO di 2018
Sumber: dari berbagai sumber diolah bareksa
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Alosysius Kiik Ro, menuturkan anak usaha BUMN yang bakal melangsungkan IPO tahun ini merupakan perusahaan yang memang berencana IPO saham pada 2018 dan yang menunda rencaananya tahun lalu. (Baca : Capex BUMN 2018 Capai Rp660 Triliun, Porsi Sektor Infrastruktur Rp200 Triliun)
Pipeline IPO 8 Perusahaan
Hingga saat ini, BEI mencatat delapan perusahaan yang bakal melangsungkan IPO saham. Empat perusahaan di antaranya mendaftar IPO menggunakan buku September sehingga harus merealisasikan IPO saham pada kuartal I 2018.
Samsul optimistis jumlah perusahaan yang go public di BEI tahun ini cukup baik. Delapan perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, di antaranya adalah finansial, pertambangan, trading dan penyewaan. (AM) (Lihat : 15 Institusi Asing Ini Pegang Saham PGAS Hingga Akhir 2016, Sudah Cuan?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.