BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Data Manufaktur Dorong Wall Street Cetak Rekor, Begini Analisisnya

Bareksa03 Oktober 2017
Tags:
Data Manufaktur Dorong Wall Street Cetak Rekor, Begini Analisisnya
Ilustrasi Investor, Copyright: <a href='http://www.123rf.com/profile_ismagilov'>ismagilov / 123RF Stock Photo</a>

Rilis data indeks PMI Manufaktur AS pada September menjadi indikator utama perekonomian

Bareksa.com – Pasar saham Amerika Serikat (AS) membuka kuartal keempat dengan sumringah, yang ditandai dengan rekor baru tiga indeks saham di Wall Street. Meskipun ada insiden teror di Las Vegas, indikator utama ekonomi Negara Paman Sam tersebut menunjukkan pergerakan yang positif dan bahkan melebihi perkiraan.

Mengutip CNBC, pada Senin 2 Oktober 2017, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 152,51 poin atau 0,68 persen menjadi 22.557,60. Saham Goldman Sachs memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan indeks. Pada saat yang sama, Indeks Nasdaq dan S&P juga mencatat peningkatan.

Penguatan yang terjadi di indeks Amerika Serikat terdorong oleh sentimen rilisnya data Purchasing Managers' Index (PMI), yang merupakan indikator utama bagi keadaan ekonomi secara keseluruhan. Indeks PMI di sektor manufaktur yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management's menunjukkan angka 60,8 pada September 2017, atau naik bila dibandingkan dengan level 58,8 pada bulan Agustus. Angka pada September tersebut mengalahkan ekspektasi pasar yang hanya 58. Ini adalah level tertinggi sejak Mei 2004, yang didorong oleh kenaikan pesanan baru, produksi dan penciptaan lapangan kerja baru (employment).

Promo Terbaru di Bareksa

Apa yang dimaksud dengan Indeks PMI Manufaktur?

Investor di sektor manufaktur menganggap Indeks PMI Manufaktur sebagai indikator utama (leading indicator) bagi keadaan perekonomian secara keseluruhan. Indeks ini memberikan gambaran mengenai hasil penjualan, upah tenaga kerja, persediaan barang, dan tingkat harga.

Sebagai acuan dasar bagi pembacaan indeks PMI, digunakan angka 50.0. Apabila angka indeks di atas 50.0, berarti sektor yang disurvei tengah mengalami ekspansi (pertumbuhan); sedangkan jika angka indeks di bahwa 50.0, berarti sektor yang disurvei sedang mengalami kontraksi (perlambatan). Selain itu, kenaikan dan penurunannya juga dapat dimaknai sendiri.

Kenaikan indeks PMI yang terbaru ini menunjukkan bahwa para Purchasing Manager optimis akan prospek sektor manufaktur ke depan, sekaligus berarti perekonomian sedang pulih atau tumbuh. Pada saat yang sama, terdapat peningkatan permintaan konsumen yang akan berakibat positif bagi ekonomi.

Grafik : Pertumbuhan Manufacturing PMI AS Per 2017 & 5 Tahun Terakhir

Illustration

Illustration

Sumber : Tradingeconomics.com

Dari 18 industri manufaktur, 17 menunjukkan pertumbuhan pada bulan September dibandingkan Agustus, dengan pabrik tekstil melaporkan pertumbuhan terbesar, diikuti oleh mesin. Sementara itu, hanya satu industri, yakni furnitur yang menunjukkan kontraksi.

Pengaruh Indeks PMI

Kenaikan indeks PMI Manufaktur menunjukkan optimisme pelaku bisnis manufaktur sehingga menarik investor untuk masuk ke sektor ini. Bursa saham, khususnya saham-saham emiten sektor ini, akan cenderung naik.

Selain itu, komponen employment dalam laporan indeks PMI Amerika Serikat yang dilaporkan oleh ISM, biasanya digunakan pula sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi bank sentral AS (The Fed) dalam mengambil keputusan moneternya. Data ini pun bisa menjadi referensi untuk data lapangan kerja AS yang biasa dikenal dengan Non Farm Payroll. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua