BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: Hasil Pemilu AS Dongkrak Wall Street; Peluang Investasi Reksadana

Hanum Kusuma Dewi05 November 2020
Tags:
Berita Hari Ini: Hasil Pemilu AS Dongkrak Wall Street; Peluang Investasi Reksadana
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, Minggu (1/11/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan aktivitas pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 telah menunjukkan adanya pemulihan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Ekonomi kuartal IV diprediksi positif; Realisasi anggaran PEN 52 persen; Stimulus UMKM sudah 77 persen

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait ekonomi, investasi, pasar modal yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi Kamis, 5 November 2020.

Wall Street

Saham Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau, Rabu (4/11/2020). Pasar menanggapi positif keunggulan sementara calon dari Partai Demokrat Joe Biden dan mengabaikan risiko 'ancaman' tuntutan hukum petahana Presiden Donald Trump.

Dow Jones Industrial Average naik 1,3 persen ke 27.847,66 untuk tiga sesi berturut-turut. Sementara S&P 500 naik 2,2 persen ke 3.443,44 dan Nasdaq naik 3,9 persen ke 11.590,78.

Promo Terbaru di Bareksa

Para analis menghubungkan reli ini dengan 'gelombang biru'. Di mana Partai Demokrat bukan hanya menang di DPR AS, tapi juga Senat, yang selama ini dikuasai Republik, dan Gedung Putih.

Meski belum selesai perhitungan, Biden dalam posisi unggul dibanding Trump. Berdasarkan data sementara Associated Press, Biden memperolaeh 248 dukungan elektoral yang jadi penentu kemenangan pemilu AS sementara Trump 214.

Peluang Reksadana

Asosiasi Pelaku Reksa Dana & Investasi Indonesia (APRDI) mengingatkan ada peluang yang besar dari kondisi pasar modal saat ini yang sedang tertekan.

"Indeks sudah turun 50 persen, pada saat indeks kembali ke angka sama maka kenaikan (dari posisi terendah) jadi 100 persen. Potensi ini yang perlu dimanfaatkan dengan baik," ujar Ketua Presidium APRDI Prihatmo Hari Mulyanto dalam CNBC Indonesia Award: The Best Fund Managers, Rabu (4/11/2020).

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat untuk terus berinvestasi seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin membaik dan kondisi ekonomi mulai pelan-pelan pulih.

"Industri reksadana tentu tidak lepas dari kondisi pasar modal secara umum. Suatu saat market terkoreksi, setelah ada perbaikan di fundamental, menjadi rebound dengan persentase yang besar," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Hari mengatakan industri manajer investasi Indonesia memiliki jumlah pelaku usaha yang terbesar di ASEAN. Namun, pangsa pasar industri manajer investasi di tanah air cenderung masih kecil, hanya 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Pertumbuhan Ekonomi

​Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020 kembali positif di kisaran 0,31 persen, meski jauh di bawah periode yang sama tahun lalu, 4,97 persen. Secara keseluruhan laju ekonomi tahun ini masih terkontraksi.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengungkapkan pemerintah akan lebih fokus mengoptimalkan upaya mendorong ekonomi pada kuartal IV. Pasalnya, ekonomi diperkirakan masih tumbuh negatif di kisaran 3 persen pada kuartal III.

"Kami berharap kuartal IV akan tumbuh positif meski tipis, prediksinya 0,31 persen. Secara keseluruhan, 2020 kita masih akan tumbuh negatif," katanya dikutip CNN Indonesia, Rabu (4/11/2020).

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Indonesia akan masuk ke jurang resesi dengan kontraksi dua kuartal secara terturut-turut.

Pada Kuartal II lalu, Indonesia mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar 5,32 persen. Pengumuman resmi baru akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (5/11/2020).

Anggaran PEN

Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) terus berupaya memacu serapan anggaran hingga Rp 100 triliun pada kuartal IV-2020.

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pada kuartal III-2020 Satgas PEN telah menyalurkan sekitar Rp 150 triliun. Hal itu sebagai upaya menjaga defisit pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami berharap agar sisa anggaran PEN bisa kita serap semua minimal Rp 100 triliun bisa kita salurkan di kuartal IV-2020," ujar Budi saat konferensi pers dikutip Kontan.co.id, Rabu (4/11).

Langkah tersebut diambil berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo sebelumnya dalam Sidang Kabinet Paripurna. Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi pada kuartal III-2020.

Sebagai informasi pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. Jokowi memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga minus sekitar 3 persen.

Berdasarkan data Satgas PEN hingga 2 November 2020 realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp 366 triliun. Angka tersebut sebesar 51,9 persen dari total anggaran.

Stimulus UMKM

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam hal pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Dari total stimulus Rp695,2 triliun, sektor tersebut mendapat Rp123,46 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hingga 3 November, realisasinya mencapai 76 persen dari target atau senilai Rp93,48 triliun.

“Program yang dimulai bulan Juli ini, mengalami kenaikan sampai bulan September sudah 64,9 persen. Di November juga sudah meningkat,” katanya dalam webminar yang dikutip dari keterangan pers, Rabu (4/11/2020).

Bukan hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan presiden (banpres) produktif. Airlangga menjelaskan bahwa ini telah disalurkan kepada 9,2 juta pelaku usaha mikro dari target 12 juta UMKM. Realisasi penyalurannya sebesar Rp22,1 triliun dari Rp28,8 triliun (76,77 persen).

* * *

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua