Analisis Teknikal Saham BBCA Pasca Naik 2,32 Persen
Secara teknikal pergerakan BBCA masih dalam fase major uptrend sejak awal tahun
Secara teknikal pergerakan BBCA masih dalam fase major uptrend sejak awal tahun
Bareksa.com - Pada perdagangan Selasa 31 Oktober 2017 harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ditutup menguat 2,32 persen di level Rp20.900 per saham. BBCA menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar ketiga di bursa dengan nilai transaksi mencapai Rp324,96 miliar, di bawah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp456,39 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp387,96 miliar.
Pada perdagangan kemarin BBCA juga menjadi saham peringkat kedua yang paling banyak diburu oleh investor asing dengan mencatatkan net buy Rp160,07 miliar, atau hanya kalah dari BBRI yang mencatatkan net buy Rp223,85 miliar.
Berdasarkan aktivtas broker summary, anggota bursa yang terpantau banyak membeli saham BBCA antara lain Macquarie Sekuritas (RX) dengan nilai pembelian Rp68,91 miliar, kemudian CLSA Sekuritas (KZ) dengan nilai pembelian Rp68,20 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) dengan nilai pembelian Rp49,79 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Teknikal BBCA
Sumber: Bareksa.com
Secara teknikal pergerakan BBCA masih dalam fase major uptrend sejak awal tahun yang telah terapresiasi 34,84 persen. Pada perdagangan kemarin BBCA membentuk candle dengan pola hammer yang menggambarkan setelah sempat dibuka dengan gap dari perdagangan hari sebelumnya, BBCA sempat bergerak melemah sebelumnya akhirnya kembali bergerak positif hingga berhasil ditutup satu tick di bawah level tertingginya hari itu.
Secara foreign flow, sejak awal tahun hingga akhir Oktober BBCA masih diakumulasi investor asing dengan mencatatkan net buy Rp953,45 miliar. Indikator Simple Moving Average periode 10 dan 20 hari terlihat menjaga momentum kenaikan BBCA yang tergambar dari pergerakan harga yang masih berada di atas garis tersebut. Indikator Volume relatif stabil menandakan likuiditas saham BBCA terjaga dengan cukup baik. Indikator Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di level 59 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 sehingga membuka potensi adanya penguatan lanjutan pada saham ini. Support BBCA berada di level Rp20.200 dan Resistance di level Rp21.375. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.