BEI Targetkan Rata-rata Transaksi Harian Rp9 Triliun dan 35 Emiten Baru di 2018
Proyeksi tersebut dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini
Proyeksi tersebut dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2018. Salah satunya terkait asumsi rata-rata nilai transaksi harian yang diperkirakan mencapai Rp9 triliun atau naik 16,13 persen dari proyeksi sampai akhir tahun ini Rp7,75 triliun per hari.
Dalam menetapkan RKAT itu, BEI punya beberapa pertimbangan. Antara lain asumsi indikator makro ekonomi yang tahun depan diperkirakan pada kisaran 5,4 persen dengan laju inflasi pada kisaran 3,5 persen plus minus 1 persen.
BEI juga memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day Reverse Repo Rate berada di level 4,25 persen. Selain itu, pergerakkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa di level Rp13.400. (Baca : Produsen Es Krim Campina Siap Go Public Tahun Ini)
Promo Terbaru di Bareksa
“Terutama dipengaruhi oleh sentimen positif peningkatan investasi dari kalangan pemodal dalam dan luar negeri yang akan memperbaiki neraca pembayaran,” ucap Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Penetapan asumsi rata-rata nilai transaksi harian juga mengacu pada meningkatnya eksposure kenaikan peringkat investasi menjadi investment grade rating dari lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P), potensi peningkatan jumlah investor baru dan aktivitas IPO perusahaan, serta optimalisasi produk kebursaan (LQ45 Futures dan Indonesia Government Bond Futures).
“Disamping itu, asumsi kenaikan RNTH di tahun depan juga dipengaruhi oleh mulai beroperasinya PT Pendanaan Efek Indonesia,” tambah Tito.
Tito masih akan mempertahankan target 35 emiten baru pada tahun depan. (Lihat : Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rekor Baru)
Target Kinerja BEI
Dari sisi keuangan pada 2018, BEI memproyeksikan total pendapatan yang akan diperoleh mencapai Rp1,07 triliun atau naik 12,81 persen dibandingkan total pendapatan RKAT 2017-revisi senilai Rp949,74 miliar. Peningkatan proyeksi tersebut disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos pendapatan usaha sebesar 14,39 persen. (Baca : Saham BRAU dan TKGA Resmi Delisting November, Begini Historis Pergerakannya)
Proyeksi atas biaya usaha BEI pada 2018 adalah sebesar Rp924,04 miliar (termasuk biaya pungutan OJK dengan asumsi 15 persen dari total pendapatan untuk 2018) sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp147,36 miliar.
“Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp46,98 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI pada 2018 adalah Rp100,38 miliar,” imbuh Tito.
BEI memperkirakan total aset pada 2018 mencapai Rp2,55 triliun atau naik 5,74 persen dibandingkan RKAT 2017-revisi yang berjumlah Rp2,41 triliun. Adapun saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) di 2018 diproyeksikan mencapai Rp1,31 triliun. (AM) (Lihat : Pemeriksaan Dugaan Insider Trading Saham PADI Terus Berlangsung)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.