Laba 2016 Naik 24,9%, Saham TLKM Tahun Ini Jadi Pemberat Indeks
Saham TLKM yang berkapitalisasi pasar Rp388 triliun ini menggerus indeks sebesar 12,1 poin secara ytd
Saham TLKM yang berkapitalisasi pasar Rp388 triliun ini menggerus indeks sebesar 12,1 poin secara ytd
Bareksa.com – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom konsisten mencatat pertumbuhan laba sejak tahun 2009, setelah mengalami kemunduran dari periode 2007 ke 2008. Yang terbaru, Telkom mencatat laba Rp19,352 triliun di 2016 atau naik 24,92 persen dari posisi akhir 2015 Rp15,489.
Perolehan laba Telkom pada 2016 sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 2013. Tahun 2013 menjadi tahun perbaikan laba Telkom yang sempat tertekan setelah perseroan mencatat laba Rp13,043 triliun pada 2007.
Grafik: Tren Laba Telkom Sejak 2007 (dalam triliunan Rupiah)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Laporan tahunan perseroan
Kembali ke kinerja tahun 2016, laba bersih Telkom tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatannya. Pada periode ini, pendapatan Telkom mencapai Rp116,333 triliun atau naik 13,53 persen dari periode akhir 2015 Rp102,47 triliun.
Untungnya, beban usaha perseroan tidak naik terlalu tajam. Hasilnya, laba usaha Telkom naik 20,9 persen dari Rp32,418 triliun menjadi Rp39,195 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, laba bersih per saham Telkom juga naik signifikan. nilainya menjadi Rp196,19 per saham dari sebelumnya Rp157,77 per saham.
Pemberat Indeks
Kinerja keuangan yang sehat membuat saham TLKM juga tumbuh baik. Sepanjang 2016, saham TLKM telah naik 28,18 persen dari Rp3.105 pada 30 Desember 2015 menjadi Rp3.980 pada 30 Desember 2016
Bahkan, saham TLKM sempat menyentuh level penutupan tertinggi Rp4.550 yang terjadi pada 1 Agustus 2016. Sayang, jika dibandingkan posisi level tertinggi itu, tren saham TLKM justru menurun.
Penurunan itu pun berlanjut ke tahun 2017 ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TLKM menjadi pemberat indeks nomor satu hingga 3 Maret 2017. Hal itu karena saham TLKM turun 3,3 persen dari posisi akhir tahun 2016 Rp3.980 menjadi Rp3.850. Atas penurunan itu, saham dengan kapitalisasi pasar Rp388 triliun ini menggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 12,1 poin yang hingga 3 Maret 2017 berada pada level 5.391,215.
Grafik: Tren Saham TLKM Periode 30 Desember 2016 – 3 Maret 2017
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, merespon hasil kinerja tahun lalu, saham TLKM bergerak hijau dengan kenaikan 1,04 persen ke level Rp3.890 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (Senin, 6 Maret 2017). Dalam setengah hari perdagangan, saham TLKM sempat menyentuh level tertinggi Rp3.900 dengan level terendah Rp3.850.
Adapun nilai transaksi saham TLKM hingga penutupan perdagangan sesi I mencapai Rp193,12 miliar dengan volume sebesar 497.002 lot dan ditransaksikan sebanyak 2.847 kali. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.