Bareksa.com – Baru dua hari diberlakukan, peraturan baru batas bawah auto rejection simetris kembali memakan 'korban'. Kali ini saham PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) harus menderita penurunan signifikan dalam sehari akibat peraturan baru tersebut.

Pada perdagangan hari ini 4 Januari 2017, saham SMBR ditutup di level Rp2.030 per lembar saham atau turun 24,8 persen dibandingkan dengan level penutupan kemarin. Penurunan signifikan ini mungkin terjadi karena penerapan batasan auto rejection yang baru menggunakan skema simetris, artinya batasan terbesar persentase peningkatan sama dengan persentase penurunan sesuai dengan fraksi harganya. Hal itu berbeda dengan yang sebelumnya berlaku, di mana penurunan saham emiten paling besar hanya 10 persen untuk fraksi harga manapun.

Sepanjang hari ini telah terjadi transaksi sebesar Rp4,2 miliar terhadap saham SMBR dengan sebanyak 17.333 lot saham SMBR berpindah tangan.

Grafik: Pergerakan Harga SMBR Intraday 4 Januari 2017

Sumber: Bareksa.com

Menariknya, penurunan harga tersebut terjadi di sesi pre-closing dengan Danareksa Securities (OD) menjadi dalang atau pihak yang menjual dengan jumlah lot mayoritas pada sesi perdagangan tersebut. Tercatat pada perdagangan hari ini, OD menjadi pihak top seller dengan penjualan 9.736 lot dengan harga rata-rata Rp2.213 per lembar saham.

Tak hanya itu, total transaksi penjualan OD di saham SMBR mencapai Rp2,5 miliar atau 48 persen dari keseluruhan transaksi SMBR pada hari ini.

Sebagai tambahan informasi, 7.004 lot dari 9.736 lot yang dijual oleh OD dieksekusi pada pukul 16.00 – 16.15 WIB dengan harga batas terendah Rp2.030. Dengan kata lain, penjualan selama 15 menit tersebut mewakili 72 persen dari total penjualan OD dan 40 persen terhadap total transaksi saham SMBR hari ini. (hm)