Bursa Siapkan Papan Baru Untuk Saham "Recehan", Siapa Kandidat Penghuninya?
Saham dibawah Rp50 akan dipisahkan dengan saham reguler yang ada saat ini.
Saham dibawah Rp50 akan dipisahkan dengan saham reguler yang ada saat ini.
Bareksa.com - Saat ini terdapat sedikitnya 29 saham yang harganya mentok di Rp50, level terbawah perdagangan yang diperbolehkan di pasar reguler Bursa Efek Indonesia. Perdagangan saham-saham "recehan" tersebut tidak likuid sehingga otoritas bursa menyiapkan strategi untuk membuat mereka bergerak.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia, Hamdi Hassyarbaini, mengatakan pihaknya sedang merencanakan untuk membuat papan saham recehan, atau biasa disebut penny stocks. Papan saham baru ini akan terpisah dari papan saham reguler yang ada saat ini, karena memang perlakuannya akan sedikit berbeda.
Hamdi mengatakan pembuatan papan saham terbaru ini dilakukan untuk mengakomodasi rencana bursa melepaskan batas bawah saham sebesar Rp50. Pasalnya, secara aturan bursa tidak boleh melakukan intervensi terhadap harga saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Menahan saham di jumlah minimum Rp50 ini menurutnya adalah salah satu bentuk intervensi. Untuk itu bursa akan melepaskan pembentukan harga sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Pembuatan papan khusus untuk saham recehan dibawah Rp50 ini menurutnya akan menghilangkan kendala teknis jika saham tersebut digabungkan ke papan utama. Apa saja kendalanya?
Hamdi mengatakan, jika disatukan, nantinya saham dengan harga Rp1 hingga Rp5 rupiah akan terkena aturan autoreject yang sama. Padahal, jika nilai sahamnya Rp5, naik satu angka saja kenaikannya sudah mencapai 20 persen.
Selain itu, jika saham terlalu murah, ditakutkan biaya administratif lebih besar dibandingkan nominal pembelian sahamnya. Jumlah lot pun menurut Hamdi akan menjadi kendala tersendiri.
“Jika satu lot saat ini adalah 100 lembar, maka 1 lot saham Rp5 hanya Rp500, ini terlalu murah,” katanya ditemui di Jakarta, 20 Oktober 2016.
Ia melanjutkan pihak bursa masih menggodok aturan resmi mengenai ini. Bisa saja nantinya satu lot bisa mencapai 5 ribu lembar saham recehan.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, menambahkan bahwa pihaknya saat ini baru memperkenalkan skema baru ini. Ia berharap pihak yang berhubungan dengan hal ini bisa melakukan persiapan.
“Kita sih maunya tahun ini bisa terealisasi, tetapi tampaknya agak berat. Untuk itu kita minta teman-teman broker paling tidak bersiap-siap untuk menghadapi ini,” katanya.
Berdasarkan data Bareksa.com per tanggal 20 Oktober 2015 ada 29 kandidat saham penghuni papan baru ini. Beberapa saham memang sudah lama menghuni dasar bursa seperti saham millik Bakrie Grup yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrieland Development Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan juga PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).
Daftar Saham Rp50 di BEI per 20 Oktober 2016
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.