Pasar Obligasi Diserbu Investor Asing, Yield Obligasi Turun; Rupiah & IHSG Lemah
Kembali masuknya asing diperkirakan karena penurunan cadangan devisa.
Kembali masuknya asing diperkirakan karena penurunan cadangan devisa.
Bareksa.com – Kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi menyebabkan harga obligasi pemerintah meningkat dan ini tercermin dari penurunan yield obligasi. Investor asing diperkirakan banyak melakukan pembelian pada obligasi pemerintah bertenor pendek (seri FR0069 dan seri FR0070) pada hari ini. Yield kedua obligasi tersebut pun mengalami penurunan.
Obligasi bertenor lima tahun mengalami penurunan yield 4,18 basis poin menjadi 7,8 persen sedangkan yield obligasi bertenor sepuluh tahun turun 1,41 basis point menjadi 7,97 persen. Berdasarkan data transaksi di Bursa Efek Indonesia, total transaksi di kedua tenor tersebut mencapai Rp2,86 triliun.
“Asing kembali masuk setelah cadangan devisa kita hanya berkurang sedikit,” ungkap salah satu dealer fixed income yang dihubungi Bareksa.com.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut sumber tersebut, investor asing sempat keluar untuk melakukan take profit pada minggu kemarin. Hal tersebut terlihat dari penurunan data arus dana asing pada Bareksa.com. Pada tanggal 9 Desember, aliran dana asing tercatat turun menjadi Rp474,42 triliun dari sebelumnya Rp482,2 triliun di 1 Desember 2014.
Pergerakan Aliran Dana Asing pada Pasar Obligasi
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup melemah 11,7 poin menjadi Rp 12.350 per dolar AS. IHSG hingga penutupan sore hari ini melemah 0,25 persen menjadi 5.152,70 setelah pada perdagangan kemarin berhasil rebound ke 5.165,40.
Penurunan yang terjadi hari ini disebabkan oleh rontoknya saham-saham perbankan besar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,43 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 0,46 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) 0,83 persen Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 0,19 persen.
Tabel. Penurunan Harga Saham Perbankan
Sumber: Bareksa.com
PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) hari ini kembali masuk dalam jajaran top value bursa dengan total transaksi Rp219 miliar dan naik 5,36 persen. Sejak awal tahun, saham ini sudah memberikan return hingga 300 persen.
Sebagaimana diberitakan Bareksa sebelumnya, peningkatan harga SIAP terjadi setelah perseroan merambah bisnis batubara. Padahal kinerja perseroan di kuartal ke tiga tahun ini tidak terlalu memuaskan.(al) (Baca juga: Rambah Bisnis Batubara, Saham SIAP Naik Tertinggi Semenjak IPO)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.