Tunggu Kenaikan Harga BBM, Obligasi, Saham, dan Rupiah Kompak Melemah
Rupiah diperkirakan akan menguat ke level Rp11.896 per dolar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM
Rupiah diperkirakan akan menguat ke level Rp11.896 per dolar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM
Bareksa.com - Hari ini pasar keuangan mengalami koreksi imbas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2014, tertundanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Indeks saham (IHSG) mengalami koreksi sebesar 22,03 poin ke level 4.965,39 dari penutupan akhir minggu kemarin di level 4.997,3. Sementara, yield obligasi pemerintah kembali serentak mengalami kenaikan untuk semua benchmark yang dipimpin obligasi bertenor 20 tahun (seri FR0068) dan obligasi bertenor 5 tahun (seri FR0069) yang menunjukan penurunan harga obligasi.
Nilai tukar rupiah juga melemah sebesar 25 poin menjadi Rp12.160 per dolar setelah sempat menguat ke level Rp12.117 per dolar sesaat sebelum penutupan sesi pertama. .
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut kepala riset Monex Investindo Ariston Tjendra, nilai tukar rupiah tidak akan bergerak jauh dari saat ini yang berada di rentang Rp12.100-12.180 sebelum rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diumumkan. "Rupiah masih belum bergerak kemana-mana, kecuali kalau kenaikan harga BBM diumumkan."
Sebelumnya nilai tukar rupiah sempat menguat karena investor kecewa atas data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS). Data pengangguran baru (Initial Jobless Claims) di bulan Oktober 2014 mencapai 278 ribu atau lebih rendah dari proyeksi pasar yang sebanyak 285 ribu. "Data klaim pengangguran bulan Oktober membuat dolar Amerika sempat melemah. Tidak hanya terhadap Rupiah saja, tetapi juga terhadap semua mata uang."
Meski di bawah eskpektasi pasar, Ariston menilai data tersebut masih cukup baik, sehingga pelemahan Dolar AS hanya sementara. "Pelemahan terjadi karena dolar Amerika juga telah naik dalam 12 hari kerja secara berturut-turut. Jadi investor juga ingin merealisasikan keuntungannya."
Ariston pun memperkirakan Rupiah akan menguat ke level Rp11.896 per dolar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.