Berburu saham IPO
Cermati tujuan IPO di prospektus perusahaan dan perhatikan alokasi dana hasil IPO tersebut akan digunakan.
Cermati tujuan IPO di prospektus perusahaan dan perhatikan alokasi dana hasil IPO tersebut akan digunakan.
Bareksa.com - Investor pasar modal tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana oleh suatu perusahaan kepada masyarakat. Namun, apakah Anda mengetahui bagaimana cara membeli saham IPO?
Saat suatu perusahaan melakukan IPO maka saham perusahaan tersebut belum diperdagangkan di bursa. Investor yang ingin memesan saham perdana harus menghubungi underwriter dari perusahaan yang akan go public tersebut.
Hal yang perlu diingat investor ketika berburu saham IPO, tidak ada jaminan bahwa saham yang dibeli bakal langsung memberikan keuntungan. Beberapa faktor dasar yang harus Anda perhatikan ketika memutuskan membeli saham perdana, di antaranya adalah:
1. Harga wajar saham
Sebelum IPO, biasanya akan dihitung dahulu berapa harga wajar saham perusahaan tersebut. Ini dilihat dari kinerja historikal dan prospek ke depan. Jangan lupa untuk membandingkannya dengan perusahaan lain di sektor yang sama.
2. Faktor fundamental perusahaan
Lihatlah PER dan PBV-nya, apakah masih murah atau mahal. Semakin tinggi PER dan PBV suatu perusahaan, semakin mahal harga sahamnya.
3. Tujuan IPO
Cermati tujuan IPO di prospektus perusahaan dan perhatikan alokasi dana hasil IPO tersebut akan digunakan. Apakah dana itu digunakan untuk membayar hutang, melakukan restrukturisasi permodalan, atau untuk ekspansi usaha?
4. Oversubscribe atau undersubscribe
Perhatikan saat proses book building, apakah mengalami oversubscribe atau undersubscribe. Potensi kenaikan harga saham akan lebih besar jika terjadi oversubscribe.
Membeli saham sama dengan memiliki perusahaan tersebut. Karenanya, investor harus memilih perusahaan mana yang memiliki kinerja bagus sehingga berpeluang memperoleh keuntungan. Investasi di saham memang dapat memberikan return yang tinggi. Namun, ini berarti juga memiliki risiko yang tinggi. Perlu diingat bahwa membeli saham IPO tidak jadi jaminan akan memperoleh capital gain. Anda tetap harus berhati-hati dalam memilih instrumen investasinya dan, yang terpenting, selalu teliti sebelum membeli.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.