BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

China Untung Rp8 Triliun dari Borong Emas, Kamu Cuan Berapa Jika Investasi 5 Tahun Lalu?

Bareksa10 Mei 2023
Tags:
China Untung Rp8 Triliun dari Borong Emas, Kamu Cuan Berapa Jika Investasi 5 Tahun Lalu?
Ilustrasi investasi emas batangan atau logam mulia. (Shutterstock)

Bank Sentral China untung sekitar US$558 juta atau lebih dari Rp8 triliun dari aksi borong emas 62 ton

Bareksa.com - Lonjakan harga emas akhir-akhir ini hingga menembus rekor tertinggi sepanjang masa, telah membuat para investor logam mulia mendulang cuan. Salah satunya Bank Sentral China (PBoC) tercatat untung hingga Rp8 triliun dari aksinya memborong emas dalam beberapa waktu terakhir.

Harga Emas Hari ini, Rabu (10/5/2023) :

Emas​​​

Harga Beli

Emas pasar spot

US$2.031,57 per troy ounce

Emas Treasury

Rp996.432 per gram

Emas Pegadaian

Rp1.000.000 per gram

Emas Antam

Rp1.072.000 per gram

*Data emas spot per pukul 11.25 WIB, Sumber : Logam Mulia, Investing, Bareksa

Harga emas pada pekan lalu atau tepatnya Kamis, (4/5/2023), di pasar dunia sempat menembus US$2.072,19 per troy ounce. Harga itu tercatat menyamai rekor tertinggi sepanjang masa US$2.072,49 per troy ounce, yang dicapai pada Agustus 2020.

Promo Terbaru di Bareksa

Kenaikan tajam itu menguntungkan banyak pihak, salah satunya Bank Sentral China yang pada November 2022 lalu memborong emas 32 ton. Dilansir CNBC Indonesia (9/5/2023), pembelian emas itu jadi yang pertama kali sejak September 2019 atau lebih dari 3 tahun lalu, sebagaimana dilaporkan World Gold Council (WGC). Lalu sebulan berselang, Bank Sentral China kembali memborong 30 ton emas, sehingga total menjadi 62 ton.

Sementara itu, pada November dan Desember 2022, harga emas dunia tercatat masih di bawah US$1.800 per troy ounce, atau secara rata-rata harga emas berada di kisaran US$1.763 per troy ounce. Untuk diketahui 1 ton setara dengan 29.166,7 troy ounce. Maka ketika harga emas meroket ke US$2.072 per troy ounce, maka Bank Sentral China sudah untung sekitar US$558 juta, atau lebih dari Rp8 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp14.700 per dolar AS.

Keuntungan yang didapatkan oleh Bank Sentral China tersebut, juga dirasakan oleh semua investor logam mulia lainnya baik investor ritel maupun korporasi.

Simulasinya, misalkan Kamu membeli emas Pegadaian 100 gram 5 tahun lalu per 6 Mei 2018 di harga Rp655.000 per gram, maka saat ini dengan harga jual (buyback) per 5 Mei 2023 senilai Rp974.000, Kamu sudah berhasil cuan Rp31,9 juta atau 48,7%.

Senada, misalnya Kamu membeli emas Treasury 100 gram pada 5 tahun lalu yang seharga Rp621.370 per gram, maka saat ini bisa mendapatkan cuan sekitar Rp34,3 juta rupiah dengan harga jual (buybcak) Rpp964.825 per gram, atau melesat 55,3%.

Cuan dari investasi emas itu sangat menarik di tengah gejolak pasar modal saat ini. Karena itu, Kamu perlu mengetahui strategi atau jurus jitu dalam berinvestasi emas.

Beli Emas di Sini

Strategi Investasi Emas

Bagimana sebaiknya strategi yang pas untuk investasi emas buat investor pemula? Pada dasarnya, tersedia banyak strategi investasi emas. Tiga strategi investasi yang umum adalah dollar cost averaging/DCA, lump sum, dan constant share. Tapi apa sebenarnya strategi investasi DCA, lump sum, dan constant share? Berikut ulasannya :

1. Strategi DCA

Strategi Dollar Cost Averaging/DCA adalah investasi rutin atau bertahap. Dengan DCA, investor berupaya untuk membagi transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam nilai mata uang (dolar atau rupiah) dalam rentang waktu tertentu, sehingga didapatkan harga secara rata-rata.

Dapat diartikan, strategi DCA membuat investor membagi porsi investasi secara rutin, misalnya setiap bulan. Maka dalam DCA, pembelian emas untuk investasi dilakukan secara konsisten, misalnya setiap tanggal gajian. Dengan metode DCA, maka investasi logam mulia tidak perlu menunggu harga emas turun, karena kondisi pasar tertentu.

Nilai investasi akan dihitung secara rata-rata, karena bisa saja hari ini kamu membeli emas seharga Rp1 juta per gram, kemudian di bulan depan harganya Rp900.000 per gram. Dengan metode Dollar Cost Averaging, maka kamu tidak harus menebak-nebak kapan harga emas naik dan turun.

Berikut ilustrasi agar semakin memahami strategi Dollar Cost Averaging :

Misalnya penghasilan kamu Rp10 juta per bulan dan ingin investasi emas. Kemudian kamu mengalokasikan 10% dari gaji bulanan yang berarti Rp1 juta, untuk berinvestasi logam mulia setiap bulan. Harga emas di bulan pertama adalah Rp1 juta per gram, maka kamu mendapatkan 1 gram emas dengan uang tersebut.

Lalu harga emas turun di bulan ke-2 jadi Rp750.000 per gram, maka kamu bisa saja dapat emas seberat 1,3 gram di bulan kedua seharga Rp1 juta. Kemudian di bulan ke-3 harga emas kembali turun jadi Rp500.000 per gram, dengan begitu dengan modal Rp1 juta, kamu bisa membeli emas 2 gram.

Ilustrasi Investasi Emas dengan Strategi DCA

Bulan ke-

Harga Emas (Rp/gr)

Nilai investasi (Rp)

Pembelian emas (gr)

Saldo Emas

Nilai Rata-Rata (Rp/gr)

gram

rupiah

1

1.000.000

1.000.000

1,00

1.00

1.000.000

1.000.000

2

750.000

1.000.000

1,33

2.33

2.000.000

857.143

3

500.000

1000.000

2,00

4.33

3.000.000

692.308

Maka seperti terlihat di dalam tabel, modal awal investor Rp3 juta dalam 3 bulan. Saldo emas yang dimiliki sebesar 4,33 gram setelah 3 bulan, dengan nilai rata-rata seharga Rp692.308 per gram.

Beli Emas di Sini

2. Strategi Lump Sum

Sementara itu dalam strategi lump sum, seorang investor menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya.

Investasi dengan model lump sum memerlukan modal yang cukup besar sehingga bisa saja menyulitkan sebagian calon investor, terutama yang memiliki alokasi investasi pas-pasan. Dalam strategi lump sum juga, jika seorang investor bisa masuk di saat yang tepat yaitu ketika harga menyentuh level terendah, maka investor bisa meraih untung ketika menjual emas di harga tinggi. Tapi sayangnya, tidak ada yang bisa mengetahui kapan harga terendah itu terjadi.

Kelemahan investasi dengan cara ini adalah jika waktu yang digunakan untuk melakukan investasi kurang tepat dan investor tidak berorientasi jangka panjang. Saat harga emas turun ketika investor baru membelinya, maka dia bisa mengalami kerugian.

Makanya, tidak semua investor cocok dengan strategi lump sum. Alasannya seorang investor harus tahu momen ketika masuk dan memiliki dana yang cukup besar agar keuntungan maksimal.

Beli Emas di Sini

3. Strategi Constant Share

Di sisi lain dengan strategi constant share, seorang investor bisa membeli emas secara rutin mengacu pada jumlah unitnya, bukan nilai uangnya seperti pada DCA. Kelebihan utama dari strategi constant share adalah investor dapat dengan mudah menghitung jumlah unit yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu.

Hanya saja, jika memilih strategi constant share harus siap mengalokasikan dana investasi yang sangat bervariasi setiap bulannya. Hal tersebut tak lain karena harga emas setiap harinya berubah. Sebagai gambaran penerapan strategi constant share, mari kita buat ilustrasi. Misalkan Kamu rutin membeli emas logam mulia ukuran 1 gram tiap bulannya sejak 5 tahun lalu.

Maka dalam setahun, Kamu bisa memiliki emas batangan 12 gram. Hingga misalnya dalam 5 tahun maka ukuran emas yang dimiliki sudah mencapai 60 gram.

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Beli Emas di Sini

Apapun pilihan strateginya, Kamu bisa investasi emas di Bareksa melalui fitur Bareksa Emas.

Investasi Emas di Bareksa Emas

Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.

Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas, berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Tertarik untuk investasi emas di Bareksa? Biar dapat cuan banyak dari investasi emas, untuk Kamu investor emas pemula, sebaiknya memastikan bahwa instrumen investasi ini cocok dengan profil risiko dan untuk jangka panjang.

Beli Emas di Sini

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua