Harga Emas Hari Ini Terbang, Bisa Cuan dari Diversifikasi dengan Logam Mulia
Setiap investor dengan apapun profil risikonya ada baiknya mendiversifikasikan portofolio investasinya
Setiap investor dengan apapun profil risikonya ada baiknya mendiversifikasikan portofolio investasinya
Bareksa.com - Harga emas hari ini, Kamis (13/4/2023) naik baik di pasar dunia maupun dalam negeri karena keyakinan pasar yang memperkirakan Federal Reserve atau bank sentral Amerika, bisa menghentikan kenaikan suku bunganya setelah bulan Mei. Lalu, apakah emas khususnya emas batangan atau logam mulia wajib dalam aset yang dimiliki?
Harga Emas Hari ini, Kamis (13/4/2023) :
Emas | Harga Beli |
Emas pasar spot | US$2.025,99 per troy ounce |
Rp990.893 per gram | |
Rp1.003.000 per gram | |
Emas Antam | Rp1.075.000 per gram |
*Data emas spot per pukul 15.15 WIB, Sumber : Logam Mulia, Investing, Bareksa
Harga emas di pasar spot dunia pada hari ini pada pukul 15.15 WIB seperti dilansir Investing, berada pada US$2.026,07, atau naik sekitar 11%. Dengan demikian, emas tetap bertengger di atas level psikologis US$2.000 per troy ounce di tengah banyaknya tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu harga emas di dalam negeri untuk emas Antam naik Rp4.000 ribu dibandingkan harga kemarin menjadi Rp1.075.000 per gram. Kenaikan harga emas juga terjadi pada harga emas Pegadaian yang tersedia di fitur Bareksa Emas di Bareksa, yang naik Rp3.000 per gram dibandingkan harga kemarin menjadi Rp1.003.000 per gram. Sedangkan emas Treasury yang berada di Bareksa Emas, turun Rp5.487 per gram menjadi Rp990.893 per gram.
Untuk kamu investor emas pemula perlu mengetahui bahwa, harga emas di dalam negeri antara lain dipengaruhi harga emas di pasar dunia. Faktor pendorong harga emas lainnya baik di pasar dunia maupun di dalam negeri, antara lain nilai tukar dolar Amerika dan besaran penawaran serta permintaan. Harga emas di pasar spot dunia juga dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral Amerika.
Melansir laman Treasury, setelah data inflasi rilis, Federal Reserve atau bank sentral Amerika mengeluarkan risalah rapat yang digelar beberapa waktu yang lalu. Bank sentral itu mempertimbangkan opsi untuk menghentikan kenaikan suku bunga.
Fed cemas terhadap kesempatan tekanan keuangan yang lebih luas dari kegagalan beberapa baal di AS. Dalam risalah, Fed tetap memprioritaskan menjinakkan inflasi. Dalam rilis Federal Open Market Committee, ada proyeksi akan terjadi resesi ringan melihat potensi dampak ekonomi dari sektor perbankan. Resesi tersebut akan terjadi pada akhir 2023.
Nah saat ini pasar bertaruh 69% Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin pada Mei dan menahan lajunya pada Juni 2023. Analis pasar senior di OANDA, Edward Moya mengatakan risiko tidak menaikkan suku bunga Fed lebih tinggi daripada mengetatkan kebijakan moneter secara berlebihan.
Ada kemungkinan bank sentral itu menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin. Jika suku bunga dinaikkan, akan ada risiko-risiko ekonomi lainnya. Menurut Moya, itu akan menguntungkan emas sebagai safe haven.
Sikap Menguntungkan Emas
Menurut Treasury, pasar menghargai peluang 69% suku bunga Fed naik 25 basis poin pada pertemuan Mei 2023. Lalu, memperkirakan suku bunga akan bertahan pada Juni 2023. Tekanan inflasi yang mereda dan potensi resesi akan membuat Federal Reserve berbalik arah dari hawkish ke dovish. Tentu saja sikap tersebut melemahkan dolar AS. Terpantau, dolar AS melemah 0,6%.
Dolar AS yang turun akan menjadikan emas lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Lagipula potensi resesi akan membuat investor melirik emas sebagai aset safe haven. Nah ketika perekonomian memburuk, harga logam mulia itu cenderung lebih stabil daripada instrumen keuangan lainnya. Malah, harganya bisa naik setiap tahun. Inilah keuntungan yang membuat investor tertarik kepada investasi emas.
Selain itu, pasar juga akan memantau komentar Wakil Presiden European Central Bank (ECB), Luis de Guindos. Diketahui ECB sedang fokus untuk mengurangi tekanan harga barang.
Diversifikasi dengan Logam Mulia
Don't put your eggs in one basket atau jangan meletakkan telur-telur dalam satu keranjang. Dalam hal investasi, disarankan untuk tidak menempatkan seluruh dana investasi di satu instrumen. Tapi bagaimana cara yang pas dalam melakukan diversifikasi investasi emas?
Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) mengatakan setiap investor sebaiknya melakukan diversifikasi investasi. Tapi ada baiknya sebelum memilih aset untuk diversifikasi, setiap investor apalagi pemula, sebaiknya mengenali lebih dahulu profil risikonya seperti apa. Selain itu, investor juga harus memiliki tujuan investasi.
"Dari situ kita bisa tahu aset apa saja yang cocok dengan profil risiko kita. Namun tinggi atau rendahnya profil risiko kita, kita tetap perlu mendiversifikasikan portofolio kita, dan untuk porsi aset rendah risiko, salah satu aset yang performanya stabil adalah emas," kata Jaza Yusron beberapa waktu lalu.
Adapun profil risiko adalah seberapa besar risiko yang bisa ditoleransi oleh investor. Karakter investor berdasarkan profil risikonya bisa dibagi menjadi agresif (pengambil risiko tinggi), moderat (menengah) dan konservatif (penghindar risiko).
Untuk tujuan investasi, bisa dibedakan dari jangka waktunya yaitu tujuan jangka pendek, menengah hingga panjang. Adapun aset-aset investasi bisa berupa saham, reksadana, emas logam mulia dan Surat Berharga Negara (SBN). Selain itu, aset kripto (crypto) dan deposito juga bisa dijadikan sebagai aset penyimpan uang.
Sumber : Treasury
Ia mencontohkan, misalnya kamu seorang investor dengan profil risiko moderat, maka yang cocok dengan pembagian aset investasi berupa alokasi dana untuk investasi di aset risiko tinggi 50% dan alokasi dana untuk investasi di aset rendah risiko (emas) 50%.
Mengenai diversifikasi portofolio, Jaza Yusron menyampaikan selain untuk mendorong terwujudnya tujuan investasi juga untuk meminimalkan risiko.
Diversifikasi investasi perlu dilakukan oleh setiap investor, antara lain untuk mengurangi risiko investasi dari instrumen investasi yang kamu pilih. Jadi, sebaiknya investor membagi penempatan dana investasi (eggs/telur) dalam beberapa jenis instrumen investasi (basket).
Kalau kamu hanya menyimpan di satu keranjang, maka saat instrumen investasi (basket) 'jatuh', maka seluruh dana (eggs/telur) akan turun nilainya (pecah). Jadi, sebaiknya kamu menempatkan dana investasi dalam beberapa jenis instrumen investasi dengan diversifikasi.
Sumber : Treasury
Misalnya, porsi investasi ada di reksadana, emas batangan dan Surat Berharga Negara (SBN) seperti dalam tabel tersebut. Produk investasi dipilih, sekali lagi, sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi.
Klik untuk Beli Emas Logam Mulia
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas, berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Tertarik untuk investasi emas di Bareksa? Biar dapat cuan banyak dari investasi emas, untuk Kamu investor emas pemula, sebaiknya memastikan bahwa instrumen investasi ini cocok dengan profil risiko dan untuk jangka panjang.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.