Harga Emas Hari Ini Turun? Tenang, Hasil Survei Memprediksi Segera Tembus US$1.800
Hasil survei menemukan 40% responden memperkirakan harga emas naik pekan ini
Hasil survei menemukan 40% responden memperkirakan harga emas naik pekan ini
Bareksa,com - Harga emas sedikit melemah mengawali pekan ini akibat pelaku pasar saat ini berfokus mencermati potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) pada Desember 2022. Meski begitu, Smart Investor tidak perlu khawatir, sebab hasil survei justru menemukan para analis memprediksi harga emas bisa segera menembus US$1.800 per troy ounce.
Dilansir CNBC Indonesia, harga emas spot hari ini pada perdagangan Selasa (22/11/2022) pukul 06.18 WIB, berada di US$ 1.737,22 per troy ounce atau melandai 0,04%. Dengan pelemahan hari ini, maka harga emas sudah melemah selama sepekan terakhir. Dalam sepekan, harga emas ambruk 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 4,9%, sementara dalam setahun jatuh 3,8%.
Sementara harga emas di dalam negeri, yakni harga emas Pegadaian hari ini Selasa (22/11/2022) di fitur Bareksa Emas di level Rp914.000 per gram atau turun dari Rp916.000 per gram pada Senin. Tidak berbeda, harga emas Treasury di fitur Bareksa Emas hari ini juga melemah jadi Rp910.013 per gram, dari Rp912.363 pada Senin.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Direktur Perdagangan Logam High Ridge Future, David Meger, emas sedikit melemah karena pasar fokus terhadap ekspektasi suku bunga The Fed. Bahkan, pelemahan harga ini bisa berlanjut hingga Desember 2022.
“Ini bisa menyebabkan konsolidasi lebih lanjut pada emas,” kata Meger dilansir Treasury,id.
Pada Jumat pekan lalu, Pimpinan Federal Reserve Cabang Boston, Susan Collins, menilai Fed punya banyak agenda kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Peluang suku bunga naik 75 basis poin pun masih ada. Indeks dolar AS yang stabil menjadikan emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil surat utang pemerintah AS pun juga ikut menanjak.
Sekadar informasi, harga emas sudah turun 15% dari posisi puncaknya pada Maret 2022. Penurunan harga terjadi setelah bank sentral AS memperketat kebijakan moneter. Logam mulia sempat menguat 7% pada awal November 2022 karena pasar memperkirakan laju kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih lambat. Pasar melihat ada 87 persen peluang kenaikan suku bunga Fed 50 basis poin pada Desember.
“Emas telah bertahan dengan relatif baik sejauh ini. Namun, koreksi selalu mungkin terjadi setelah ada kenaikan besar,” kata Analis Pasar City Index, Fawad Razaqzada.
Hasil Survei Memprediksi Emas Bisa Tembus US$1800
Meski harga emas hari ini menurun, namun menurut survei mingguan Kitco Metals, sentimen pasar tidak memberikan arah yang jelas untuk harga emas dalam waktu dekat. Pekan kemarin, logam kuning mempertahankan sebagian besar kenaikannya bulan ini di US$1.750 per ounce. Harga emas punya sedikit kecenderungan untuk bullish.
Menurut beberapa analis, setelah reli hampir 11% dalam 3 pekan bulan ini, harga emas diprediksi naik ke US$1.800. Emas juga akan mengalami konsolidasi yang sehat.
Co-director of Commercial Hedging Walsh Trading, Sean Lusk, mengatakan emas akan berjuang pekan ini. Dia melihat ada sinyal dari The Fed untuk melanjutkan kebijakan suku bunga agresif. “Pada akhirnya, inflasi tetap tinggi sehingga Federal Reserve belum selesai menaikkan suku bunganya,” kata Lusk.
Menurut dia, investor tetap harus memperhatikan prospek jangka panjang emas. Logam mulia ini akan terlihat menarik karena suku bunga yang tinggi bisa mendorong ekonomi AS ke jurang resesi.
Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, menyatakan harga emas akan bearish dalam waktu dekat. “Kamu hanya perlu bersabar. Tugas The Fed belum selesai,” kata Streible.
Dalam survei mingguan Kitco, dari 20 analis Wall Street, ada 40% responden yang menyerukan harga emas naik minggu ini, 35% bearish dan 25% netral. Kemudian, dari 495 suara di jajak pendapat online Main Street, ada 45% responden yang memperkirakan harga emas naik minggu ini, 36% turun, dan 20% lainnya netral.
Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, memperkirakan The Fed akan memberikan pernyataan hawkish tentang kebijakan suku bunga dan bisa membebani emas. Namun, kebijakan ini pada akhirnya juga bisa berdampak positif bagi emas. Ada kemungkinan suku bunganya naik, tapi angkanya lebih rendah daripada yang sebelumnya.
“Dengan ECB (Bank Sentral Eropa) memperlambat kebijakan pengetatan moneter dan bank lain melakukan hal yang sama, ini akan memperkuat bahwa Fed akan segera melonggarkan kebijakannya,” kata Day.
Ketika suku bunga tinggi dan bisa mendorong ekonomi ke jurang resesi, maka harga emas berpotensi naik. Sebab, logam kuning sering dijadikan aset safe haven karena punya banyak kelebihan. Misalnya, harganya cenderung stabil ketika ekonomi memburuk, harganya naik setiap tahun, serta tahan karat dan inflasi. Yang paling penting, emas ini gampang dicari dan dijual ketika investor butuh uang.
Promo Investasi Emas
Saat ini Bareksa dan Treasury sedang menggelar promo investasi emas bertajuk Promo 11.11 FundFest Bareksa Emas Treasury berhadiah menarik untuk investor baru maupun investor setia.
Tersedia hadiah 200 voucher reksadana senilai Rp50.000 untuk investor baru dan 200 voucher reksadana untuk investor pembeli tercepat. Catat minimal pembelian dan kode promonya berikut ini :
Kode Promo : 1STREASURE
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor transaksi pertama
Minimal pembelian emas Treasury Rp500.000
Kode Promo : FASTREASURE
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor tercepat
Minimal pembelian emas Treasury Rp750.000
Simak juga syarat dan ketentuannya berikut ini
Syarat dan Ketentuan Promo FundFest 11.11 Emas Treasury Bareksa
1. Periode promo 1 - 30 November 2022
2. Berlaku KHUSUS untuk pembelian Bareksa Emas TREASURY dengan metode pembayaran apa saja dengan memasukan kode promo FASTREASURE atau 1STREASURE
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Nasabah dengan nominal pembelian terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu nasabah hanya berhak memenangkan satu jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 21 Desember 2022 melalui sosial media Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang, jika nasabah terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Tertarik meraih dobel cuan dari investasi emas logam mulia sekaligus hadiah promonya? Segera cuss investasi logam mulia di Bareksa Emas.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.