Harga Emas Menguat Pasca Bos Bank Sentral AS Sebut Disinflasi Berlangsung
Pasca Jerome Powell membuat pernyataan tersebut, dolar AS tergelincir dan emas menguat
Pasca Jerome Powell membuat pernyataan tersebut, dolar AS tergelincir dan emas menguat
Bareksa.com - Harga emas hari ini naik setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menyatakan proses disinflasi Negara Paman Sam telah berlangsung. Pasca Powell membuat pernyataan tersebut, dolar AS tergelincir dan emas menguat. Disinflasi adalah situasi di mana harga-harga naik pada tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.
Dilansir treasury.id (8/2/2023), harga emas berjangka AS naik 0,03 persen ke US$1.885,4 per ons. Sebaliknya, harga emas spot justru turun 0,06 persen ke US$1.872,65 per ons. Adapun harga emas Treasury di fitur Bareksa Emas di level Rp944.963 per gram, harga emas Pegadaian Rp954.000 per gram. Sedangkan harga emas Antam di Rp1.028.000 per gram.
Harga Emas Hari ini, Rabu (8/2/2023) :
Emas | Harga Beli |
Emas pasar spot | US$1.872,77 per troy ounce |
Rp944.963 per gram | |
Rp954.000 per gram | |
Emas Antam | Rp1.028.000 per gram |
*Data emas spot per pukul 10.08 WIB, Sumber : Logam Mulia, Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam pidatonya, Powell mengatakan disinflasi AS telah dimulai. Dia tidak menyangka efek kebijakan suku bunga The Fed akan berdampak sekuat itu. Sebab biasanya untuk menekan inflasi, butuh waktu lama. “Kami tidak menyangka akan sekuat itu. Ini menunjukkan alasan kami (menekan inflasi) menjadi proses yang akan memakan waktu yang lama,” kata Powell.
Inflasi yang turun tanpa mengorbankan pasar tenaga kerja yang ketat, kata dia, adalah hal yang baik. Powell melanjutkan suku bunga acuan harus tetap di batas tertentu untuk beberapa waktu. Kenaikan suku bunga akan mempertimbangkan data-data ekonomi AS. Kalau inflasi naik signifikan, Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan pasar.
“Jika terus mendapatkan laporan inflasi lebih tinggi, kami harus menaikkannya lebih banyak,” kata dia.
Powell juga mengatakan laporan ketenagakerjaan yang kuat menggarisbawahi ekspektasi jalan menuju inflasi ke 2% akan menjadi cepat dan tidak menyakitkan itu salah. “Jika data yang terus datang itu lebih kuat daripada yang diharapkan, kami menyimpulkan bahwa perlu menaikkan lebih banyak dan akan melakukannya,” kata dia.
Memang, kata Powell, penurunan suku bunga akan terjadi tahun ini. Tetapi, inflasi turun hingga 2% tidak akan terjadi hingga tahun depan. Ini menjadi tantangan 2023 karena disinflasi di sektor jasa belum terjadi dan penurunannya memerlukan waktu.
Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) pada rapat 1 Februari 2023 lalu menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin atau 0,25% jadi 4,5-4,75%. Sejak Maret 2022 hingga Februari 2023, suku bunga AS telah naik 8 kali yang secara kumulatif 450 basis poin atau 4,5% dari sebelumnya di level 0-0,25%.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Prediksi Harga Emas
Hariyanto Wijaya, Head of Investment Research Strategist Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi harga emas akan terus menguat, utamanya didukung oleh dua faktor. Yakni, pertama emas akan bernasib baik saat terjadi resesi ringan atau pra resesi. Kedua, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menurun, maka emas akan jadi aset lindung nilai pilihan.
“Dari sisi permintaan emas, bank sentral negara-negara di dunia terus memborong emas sebagai cadangan mereka untuk memastikan ketahanan ekonominya,” ungkap Hariyanto dalam laporan hariannya berjudul “Indonesia Strategy - February 2023: Among commodities, only gold glitters” (8/2/2023).
Menurut Hariyanto, jumlah pasokan yang semakin berkurang dan permintaan emas yang semakin meningkat, seharusnya mendukung harga emas untuk terus menguat.
Dilansir Reuters (31/1/2023), bank-bank sentral di dunia menambah pasokan 1.136 ton emas atau senilai sekitar US$70 miliar ke dalam cadangan mereka sepanjang 2022. Dewan Emas Dunia (WGC) menyatakan angka pembelian ini merupakan terbesar sejak 1967.
Bank sentral terus memborong emas karena dinilai sebagai aset yang bisa mempertahankan nilainya di masa-masa sulit, seperti kondisi resesi. Serta tidak seperti mata uang dan obligasi, emas tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah mana pun. Emas juga memungkinkan bank sentral untuk melakukan diversifikasi dari aset seperti Obligasi Pemerintah dan dolar AS.
Harga emas yang diprediksi akan terus naik, maka membuat prospek logam mulia bisa semakin kinclong ke depannya. Karena itu, bagi Smart Investor yang ingin berinvestasi emas jangan sampai ketinggalan untuk meraih cuan ya.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tertarik untuk investasi emas di Bareksa? Biar dapat cuan banyak dari investasi emas, untuk Kamu investor emas pemula, sebaiknya memastikan bahwa instrumen investasi ini cocok dengan profil risiko dan untuk jangka panjang.
Ayo lanjutkan perjalanan investasi emas dan raih financial freedom bersama Bareksa.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.