Harga Emas Hari Ini Turun Akibat Sinyal Kebijakan Moneter Ketat The Fed, Saatnya Beli?
Kepala The Fed cabang San Fransisco berpendapat suku bunga naik ke level 4,75 - 5,25% adalah masuk akal pada awal tahun depan
Kepala The Fed cabang San Fransisco berpendapat suku bunga naik ke level 4,75 - 5,25% adalah masuk akal pada awal tahun depan
Bareksa.com - Harga emas hari ini turun 1% setelah dolar Amerika Serikat (AS) menanjak. Mata uang Negeri Paman Sam bereaksi setelah pejabat Bank Sentral Federal Reserve memberikan sinyal akan melanjutkan kebijakan moneter ketat untuk menjinakkan inflasi.
Harga emas Treasury hari ini (18/11/2022) bertengger di Rp920.704 per gram dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp920.935. Adapun harga emas dunia di pasar spot melemah 0,1 persen ke US$1.759,4 per ounce dan emas berjangka AS turun 0,1 persen ke US$1.762,8 per ounce.
“Emas tampaknya telah kehabisan tenaga,” kata Kepala Analis Pasar CMC Markets, Michael Hewson dilansir Treasury.id (18/11).
Promo Terbaru di Bareksa
Hewson menilai, emas bisa saja terjun ke harga US$1.730 per ounce. Namun, logam mulia bisa berbalik melesat hingga akhir tahun, jika dolar dan imbal hasil surat utang Pemerintah AS melemah. Sebab kenaikan dolar AS membuat emas jadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS.
Sekadar informasi, sebelumnya harga emas sempat mencapai puncaknya di US$1.786,35 per ounce, atau merupakan level tertinggi dalam 3 bulan. Harganya melesat di tengah kekhawatiran eskalasi krisis Ukraina. Tapi, lonjakan harga logam kuning ini mereda, sejak ketegangan konflik tersebut menurun.
Kemudian, data penjualan ritel AS yang naik lebih tinggi dari ekspektasi. Data ini bisa memicu The Fed makin mantap untuk kembali agresif menaikkan suku bunga acuan. Kepala The Fed cabang San Fransisco, Mary Daly, berpendapat suku bunga naik ke level 4,75 - 5,25% adalah masuk akal pada awal tahun depan.
The Fed sebelumnya menaikkan suku bunga acuan (Fed Rate) 0,75% jadi 3,75-4% pada Rabu (2/11/2022). Kenaikan Fed Rate ini merupakan yang keenam kalinya pada 2022 dan kenaikan 75 basis poin terjadi empat kali berturut-turut.
Kenaikan suku bunga memang merugikan emas, karena bisa meningkatkan biaya memegang peluang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Dari global, ekspor emas fisik Swiss ke India turun, sementara pengiriman ke China dan Turki tetap kuat pada Oktober 2022.
Harga Emas Sepekan Terakhir
Seminggu terakhir, harga emas melonjak 1,24% dan bergerak dari Rp908 ribu ke Rp920.000 per gram. Puncaknya, logam mulia itu menembus harga Rp921.934. Dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya, harga emas melonjak 5,64% dari Rp876 ribu ke Rp920.000 per gram.
Pada awal pekan ini, harga emas menguat setelah data ekonomi AS menunjukkan angka inflasi pada Oktober 2022 mencapai 7,7% secara tahunan (YOY). Angka ini turun dari inflasi September 2022 yang mencapai 8,2%.
Data ekonomi ini melemahkan dolar AS, sehingga menjadikan logam mulia lebih murah bagi pembeli luar negeri. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan Fed rate Desember 2022 yang sebesar 50 basis poin, pun naik jadi 71,5 persen.
Hari berikutnya, emas masih perkasa. Bank Sentral AS itu melempar wacana akan melonggarkan kebijakan suku bunganya. Hal ini dikatakan oleh Wakil Gubernur Federal Reserve, Lael Brainhard yang berpendapat saat ini tepat untuk melambatkan laju kenaikan suku bunga acuan.
Kemudian, harga emas melesat dan mencapai puncaknya pada Rabu 16 November 2022. Penyebabnya adalah ketegangan politik baru. Ada ledakan di Polandia, di desa yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina. Ledakan ini menewaskan 2 orang. Dikabarkan ledakan ini adalah rudal yang nyasar.
Sumber menyebutkan rudal itu berasal dari Rusia. Pihak Ukraina menyebut Rusia memborbardir negaranya dengan 85 rudal dan sebagian menghancurkan fasilitas energi di sana. Pihak Rusia membantah rudal yang meledak di Polandia, tidak berasal dari negaranya. Mereka menegaskan tidak meluncurkan rudal ke sana.
Para analis memprediksi harga emas bisa menembus US$1.800. Namun, ada tantangan emas, yaitu soal sikap The Fed yang bersikukuh akan melanjutkan kebijakan kenaikan agresif suku bunga acuannya.
Walaupun harga emas saat ini menurun, namun permintaan emas fisik diperkirakan akan terus naik. Demand yang meningkat akan membuat harga emas stabil di 2023. Ketika harga turun, biasanya emas akan diburu banyak orang untuk dikoleksi.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Dengan demikian, Kamu bisa melakukan investasi emas dari dan kapan saja karena transaksi dilakukan secara online.
Terlebih, Bareksa Emas menyambut mitra terbaru, yaitu Treasury sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Emas Treasury menawarkan harga yang kompetitif, mudah dan aman. Treasury telah berlisensi sebagai Pedagang Emas Digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Promo Investasi Emas
Saat ini Bareksa dan Treasury sedang menggelar promo investasi emas bertajuk Promo 11.11 FundFest Bareksa Emas Treasury berhadiah menarik untuk investor baru maupun investor setia.
Tersedia hadiah 200 voucher reksadana senilai Rp50.000 untuk investor baru dan 200 voucher reksadana untuk investor pembeli tercepat. Catat minimal pembelian dan kode promonya berikut ini :
Kode Promo : 1STREASURE
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor transaksi pertama
Minimal pembelian emas Treasury Rp500.000
Kode Promo : FASTREASURE
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor tercepat
Minimal pembelian emas Treasury Rp750.000
Simak juga syarat dan ketentuannya berikut ini
Syarat dan Ketentuan Promo FundFest 11.11 Emas Treasury Bareksa
1. Periode promo 1 - 30 November 2022
2. Berlaku KHUSUS untuk pembelian Bareksa Emas TREASURY dengan metode pembayaran apa saja dengan memasukan kode promo FASTREASURE atau 1STREASURE
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Nasabah dengan nominal pembelian terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu nasabah hanya berhak memenangkan satu jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 21 Desember 2022 melalui sosial media Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang, jika nasabah terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Tertarik meraih dobel cuan dari investasi emas logam mulia sekaligus hadiah promonya? Segera cuss investasi logam mulia di Bareksa Emas.
Simak juga : Hadapi Potensi Resesi Global 2023, Tabungan Emas Bisa Jadi Solusi
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.