Mengenal Strategi Dollar Cost Averaging Dalam Investasi Emas
Contohnya, setelah gajian, Anda setiap bulan menyisihkan sejumlah uang tertentu untuk transaksi Tabungan Emas
Contohnya, setelah gajian, Anda setiap bulan menyisihkan sejumlah uang tertentu untuk transaksi Tabungan Emas
Bareksa.com - Ingin investasi emas tapi masih bingung mulai berinvestasi sebaiknya kapan dan bagaimana caranya? Semoga ulasan berikut bisa membantu Smart Investor menemukan jawaban dan segera bisa mulai investasi emas.
Waktu yang terbaik membeli dan atau mulai berinvestasi emas, pada dasarnya adalah kapanpun saat Anda memiliki uang untuk diinvestasikan. Namun, seperti dilansir laman Sahabat Pegadaian, ada ada ada trik dan tips khusus dalam membeli emas logam mulia seperti berikut ini.
Anda pernah mendengar istilah konsep atau teori Dollar Cost Averaging (DCA)?
Dollar Cost Averaging adalah upaya untuk membagi transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam nilai mata uang (dolar atau rupiah) dalam rentang waktu tertentu sehingga didapatkan biaya secara rata-rata. Dengan kata lain bisa dikatakan, dengan Dollar Cost Averaging, maka investor membagi porsi investasi secara rutin, misalnya setiap bulan.
Disebut-sebut strategi berinvestasi Dollar Cost Averaging sering dilakukan oleh multi-miliuner dunia seperti Warren Buffet. Makanya, strategi ini sepertinya sangat layak untuk dipelajari dan diaplikasikan bagi kita yang ingin berinvestasi emas sesuai dengan dana yang dimiliki dan di waktu yang tepat.
Kapan Waktu Terbaik dan Tepat untuk Membeli Emas?
Bagi investor emas pemula, disarankan untuk menggunakan metode Dollar Cost Averaging atau investasi secara rutin. Berikut ilustrasi berinvestasi emas dengan cara Dollar Cost Averaging.
Katakan saja penghasilan Anda sebesar Rp10 juta per bulan dan ingin memiliki investasi emas senilai Rp10 juta. Maka Anda sisihkan sebanyak 10 persen dari gaji bulanan Anda yang berarti Rp1 juta, untuk berinvestasi pada logam mulia. Pembelian emas untuk investasi dilakukan secara konsisten setiap tanggal gajian.
Investasi dengan metode DCA tidak perlu menunggu harga emas turun, karena kondisi pasar tertentu. Nilai investasi akan dihitung secara rata-rata, karena bisa saja hari ini membeli emas seharga Rp1 juta per gram, kemudian di bulan depan harganya Rp900.000 per gram, investor tetap membeli emas seharga Rp1 juta tetapi mendapat ukuran emas lebih besar.
Dengan menggunakan metode Dollar Cost Averaging ini, nilai tukar akan lebih optimal karena Anda tidak harus menebak-nebak kapan harga emas naik dan kapan harga emas turun, dibanding jika melakukan metode lump sum investment alias membeli aset dalam satu waktu sekaligus.
Baca juga Kenapa Harga Emas Naik Turun? Wajib Disimak Kalau Ingin Investasi Logam Mulia
Simulasi Dollar Cost Averaging
Mari membuat lebih sederhana lagi ilustrasinya agar semakin memahami Dollar Cost Averaging. Sebut saja harga emas di bulan pertama adalah Rp1 juta per gram. Kemudian harga emas turun di bulan ke-2 menjadi Rp750 ribu per gram, maka Anda bisa mendapatkan emas seberat 1,3 gram di bulan kedua seharga Rp1 juta.
Kemudian di bulan ke-3 harga emas mengalami penurunan kembali senilai Rp500 ribu per gram, dengan begitu Anda bisa membeli emas tersebut seberat 2 gram dengan modal Rp1 juta.
Bulan ke- | Harga Emas (Rp/gr) | Nilai investasi (Rp) | Pembelian emas (gr) | Saldo Emas | Nilai Rata-Rata (Rp/gr) | |
gram | rupiah | |||||
1 | 1.000.000 | 1.000.000 | 1,00 | 1.00 | 1.000.000 | 1.000.000 |
2 | 750.000 | 1.000.000 | 1,33 | 2.33 | 2.000.000 | 857.143 |
3 | 500.000 | 1000.000 | 2,00 | 4.33 | 3.000.000 | 692.308 |
Cara yang sama juga berlaku ketika Anda akan melakukan investasi di Tabungan Emas. Karena tidak bisa menentukan sendiri nilai investasi emas per bulan, maka metode Dollar Cost Averaging dapat diterapkan. Contohnya, setelah gajian, Anda setiap bulan menyisihkan sejumlah uang tertentu untuk menambah Tabungan Emas.
Bagaimana tertarik berinvestasi emas dengan cara Dollar Cost Averaging?
Baca juga Siap-siap, Raih Cuan dari Uang Angpao Lebaran 2022 dengan Cara Ini
Bareksa Emas
Jika tidak ingin repot membeli emas di toko, kamu bisa memanfaatkan fitur jual beli emas online yang kini sudah tersedia di BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Di BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan atau gadai, yaitu Pegadaian dan Indogold. Mitra pengelola emas ini sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).
Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur Bareksa Emas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
Sebagai tambahan informasi, BareksaEmas hadir bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa yang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram atau mulai dari Rp50.000 saja. Selain itu ada promo di Bareksa, beli emas di Bareksa Emas bisa raih reksadana Rp100.000.
Baca juga Promo THR Emas Bareksa, Investasi Logam Mulia Raih Reksadana Rp100 Ribu
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.