Mau Cuan dari Investasi Logam Mulia? Catat 5 Faktor Pendorong Harga Emas 2022
Ketegangan geopolitik seperti yang terjadi saat ini di Ukraina, menjadi salah satu pendorong meningkatnya harga emas
Ketegangan geopolitik seperti yang terjadi saat ini di Ukraina, menjadi salah satu pendorong meningkatnya harga emas
Bareksa.com - Mendapatkan cuan atau keuntungan tentu hal yang diinginkan setiap investor dari setiap instrumen investasinya, termasuk ketika investasi logam muliaemas. Cuan dari investasi emas sendiri bergantung dari naik turunnya harga emas.
Seperti dilansir Bisnis, misalnya, menurut Monex, aksi beli emas berpeluang berlanjut pagi ini, Kamis (3/2/2022) sehingga harga emas berpotensi menuju resistance US$1.813, seiring outlook pelemahan dolar AS dan kekhawatiran ketegangan geopolitik di Ukraina.
Dari dalam negeri, harga emas baik emas Antam maupun UBS, hari ini 4 Februari 2022 mengalami kenaikan. Seperti dilansir Bisnis, emas UBS ukuran 1 gram yang dijual Pegadaian harganya Rp933.000, naik Rp6.000 jika dibandingkan dengan harga kemarin. Untuk ukuran yang sama, emas Antam dijual Rp968.000 yang naik Rp4.000 dari harga kemarin.
Promo Terbaru di Bareksa
Tapi apa saja yang membuat harga emas naik turun sedemikian rupa? Dengan naik turunnya harga emas ini, kapan baiknya investasi emas dan juga kapan baiknya menjual emas?
Baca juga Bareksa Insight : Pasar Masih Fluktuaktif, Investor Bisa Cermati Sentimen Berikut Ini
Berikut ulasan mengenai penyebab naik turunnya harga emas global, yang menjadi penentu harga emas di dalam negeri. Lima faktor penyebab naik turunnya harga emas seperti dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Mengapa begitu ya?
Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui lho bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Contoh kasus terkini efek dari ketidakpastiaan kondisi global, seperti dilansir Bisnis, Kamis (3/2/2022) adalah adanya kekhawatiran ketegangan geopolitik di Ukraina yang mendorong harga emas berpotensi meningkat seiring dengan pelemahan dolar AS.
Baca juga Ketegangan Politik AS - Rusia di Ukraina Mencuat, Saatnya Investasi Emas
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
Baca juga: Pilih Investasi Emas Antam atau UBS? Semua Tersedia di Bareksa
3. Kebijakan Moneter
Selain itu, harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
4. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Nah, karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
Baca juga Bagaimana Cara Lapor Investasi Emas dalam SPT Tahunan Pajak?
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Jadi, saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun. Terkait faktor kelima atau nilai tukar dolar AS, biasanya juga terkait faktor pertama yakni faktor geopolitik.
Investasi Jangka Panjang
Demikian faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas. Ada baiknya, investasi emas dilakukan untuk investasi yang sifatnya jangka panjang. Salah satu alasannya, agar bisa lebih melihat perkembangan naik turunnya harga emas. Makanya sejumlah kalangan mengimbau, investasi emas baiknya minimal untuk 5 tahun ke depan.
Investasi Emas Online di Bareksa Emas
Bagaimana makin mantap investasi emas? Jika tidak ingin repot membelinya, maka kamu bisa memanfaatkan fitur jual beli emas online kini sudah tersedia di Bareksa Emas. Dalam fitur BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan Indogold dan Pegadaian, yang merupakan penyedia emas fisik dengan layanan gadai emas sesuai izin OJK. Emas yang dibeli investor di Bareksa emas ada bentuk fisiknya dan disimpan di brankas aman, yang bisa dijual atau diambil fisiknya bila diperlukan.
Ayo segera investasi emas karena waktu terbaik investasi emas baik perhiasan maupun logam mulia, adalah sekarang. Pastikan bahwa emas merupakan instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko Anda ya.
Ikuti Promo Emas di Bareksa Emas berhadiah OVO Points dan voucher GrabFood. Baca syarat ketentuan promo emas lengkapnya di tautan berikut ini.
Baca Gajian Investasi Emas di Bareksa, Raih OVO Points Rp50 Ribu
Baca Gajian Investasi untuk Kebaikan, Raih 2000 Voucher OVO Point dan GrabFood
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas logam mulia yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.