Ini yang Perlu Diketahui Soal Harga Emas dan Investasi Logam Mulia
Patut diingat kembali investasi emas adalah investasi jangka panjang
Patut diingat kembali investasi emas adalah investasi jangka panjang
Bareksa.com - Emas diyakini sejumlah kalangan sebagai salah satu instrumen investasi yang dianggap aman, risk free dan atau safe haven. Penilaian tersebut nampak akan semakin kuat di tengah pandemi Covid-19 mengusik seluruh dunia pada tahun ini serta adanya ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Rekor tertinggi sejak September 2011 yang kala itu tercatat US$1.800 per troy ounce sudah terlampaui. Meski pada pekan lalu, harga emas di pasar global mengalami koreksi, namun sentimen positif kembali mendorong kenaikan harga emas pada awal pekan ini.
Melansir Bisnis.com, harga emas di pasar global pada hari ini (31/8/2020) pada pukul 13.41 WIB, harga emas spot naik 0,08 persen atau 1,52 poin menjadi US$1.966,35 per troy ounce. Sementara itu harga emas Comex kontrak Desember 2020 koreksi 0,2 persen atau 4 poin menuju US$1.970,35 per troy ounce.
Promo Terbaru di Bareksa
Di sisi lain harga emas batangan 24 karat, keluaran PT Aneka Tambang atau Antam, pada hari ini juga mengalami kenaikan. Melansir laman resmi Logam Mulia Antam, harga emas hari ini naik Rp3.000 per gram menjadi Rp1.030.000 per gram.
Kontan menyebutkan jika ditinjau dari tujuh hari lalu (24 Agustus 2020), harga emas Antam hari ini ada kenaikan Rp7.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp1.023.000 per gram.
Sementara itu harga jual kembali (buyback) yang ditetapkan logam mulia Antam hari ini Rp931.000 per gram, naik Rp4.000 per gram dibandingkan harga kemarin.
Tren kenaikan harga emas termasuk di dalam negeri yang sempat menembus Rp1.000.000 per gram pada beberapa pekan lalu, nampak makin memperkuat daya tarik emas. Tak ayal, bagi yang akan melakukan diversifikasi investasi, investasi pada emas khususnya emas batangan menjadi salah satu instrumen yang dipilih.
Bagi yang ingin berinvestasi emas, ada baiknya mengetahui beberapa hal berikut seperti dilansir Kompas.com:
Penyebab Harga Emas Mahal
Sebagai instrumen investasi yang dikenal dengan istilah safe haven, kenaikan harga emas umumnya disebabkan karena kondisi perekonomian atau pasar yang sedang tidak baik. Merunut ke belakang, seperti yang terjadi pada Agustus 2011 pada saat harga emas pertama kalinya menembus Rp500.000 per gram. Seperti diketahui, momentum kenaikan harga emas terjadi berbarengan dengan imbas krisis Amerika Serikat dan Eropa di 2008, yang berdampak pada bertambahnya tingkat pengangguran di Yunani 18,3 persen pada Agustus 2011.
Sementara itu pada 2019 dan 2020, harga emas kembali mengalami penguatan karena isu Perang Dagang China vs Amerika Serikat, serta pandemi Covid-19. Selain ketidakpastian ekonomi, emas juga merupakan komoditas barang tambang yang tidak dapat diperbaharui.
Semakin lama dikeruk cadangannya pun akan semakin tipis pula. Maka sesuai dengan hukum ekonomi, jika persediaan suatu barang menipis di pasaran maka barang tersebut jadi langka dan harganya naik.
Pelindung Fluktuasi Nilai Investasi
Keberadaan emas sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai pelindung fluktuasi nilai investasi terutama jika kita memiliki aset berupa saham. Kondisi perekonomian yang buruk, cenderung memicu penurunan harga saham di pasar modal, sehingga banyak investor yang mencairkan aset sahamnya untuk dibelikan emas.
Kala perekonomian terpuruk, emas bisa membantu mengamankan nilai modal investasi kita yang menurun di pasar modal. Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian mulai membaik, maka investor cenderung meninggalkan emas dan memindahkan dana mereka kembali ke saham.
Masih ingatkah peristiwa di mana performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir Januari hingga Mei 2020 minus hingga 19 persen akibat pandemi Covid-19? Sebaliknya, bagi mereka yang membeli emas pada akhir Januari 2020, justru bisa menikmati keuntungan 19 persen pada Mei 2020.
Beli Secara Online
Dengan harga jual emas yang sudah tembus Rp1 juta, sebagian orang tentu berpikir emas tidak lagi terjangkau. Akan tetapi dengan membelinya secara online sesuai dengan budget yang kita miliki per bulan, maka cara ini terbilang cukup cerdas dalam berinvestasi emas.
Lewat platform jual beli emas online, kita berkesempatan membeli emas dengan harga murah karena dilakukan dengan cara mencicil. Bahkan, dengan budget di bawah Rp50.000 pun bisa.
Ketika harga emas mengalami penurunan, maka hal itu menjadi kesempatan baik bagi kita untuk membelinya. Namun, patut diingat kembali bahwa investasi emas adalah investasi jangka panjang. Jangan berharap harga emas yang dibeli akan mengalami kenaikan signifikan dalam waktu dekat.
Boleh Beli Emas Asal..
Perencanaan pengembangan dana memang wajib dilakukan setiap orang lantaran seiring dengan berjalannya waktu, akan ada inflasi yang membuat nilai uang kita tak berharga lagi di masa depan. Perencanaan itu dapat dilakukan dengan membeli emas atau aset lainnya untuk investasi.
Di masa tua nanti, emas yang kita miliki bisa dicairkan untuk kebutuhan hidup kita. Tapi, apa jadinya jika dalam waktu yang bersamaan seseorang mengalami keadaan darurat atau penyakit kritis? Berharap dari imbal investasi untuk kebutuhan darurat tentu bukan pilihan bijak.
Bersamaan dengan melakukan berinvestasi emas, ada baiknya seseorang bisa melakukan perencanaan keuangan untuk kebutuhan darurat seperti asuransi kesehatan.
Bareksa Emas
Mau melakukan investasi emas atau justru ingin diversifikasi investasi ke emas batangan? Nah, Jika tidak ingin repot membeli emas batangan atau logam mulia, bisa memanfaatkan fitur jual beli emas secara online kini sudah tersedia di BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan Indogold, yaitu pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan. Indogold sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).
Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur BareksaEmas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
Sebagai tambahan informasi, BareksaEmas hadir bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa yang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram.
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.