Harga Emas Terus Cetak Rekor, Pilihan Investasi Saat Ancaman Resesi
Harga emas batangan Antam telah menembus Rp1.029.000 per gram pada 4 Agustus 2020
Harga emas batangan Antam telah menembus Rp1.029.000 per gram pada 4 Agustus 2020
Bareksa.com - Harga emas logam mulia terus mencatatkan rekor tertinggi, seiring masyarakat mencari aset investasi aman di tengah ancaman resesi.
Harga emas logam mulia yang diproduksi oleh PT Antam Tbk, atau yang biasa disebut emas Antam, telah menembus Rp1.029.000 per gram pada 4 Agustus 2020 pukul 8:29 WIB. Harga emas batangan ini naik Rp1000 dibandingkan harga kemarin.
Bila dilihat dalam jangka waktu tiga bulan terakhir, harga emas Antam terpantau naik 11,48 persen, dari Rp923.000 pada 4 Mei 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Pergerakan Harga Emas Logam Mulia Antam 3 Bulan
Sumber: logammulia.com
Indogold, pedagang emas online yang telah mendapatkan izin OJK untuk gadai emas, memandang permintaan logam mulia memang sedang naik di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus corona Covid-19. Terlebih, ekonomi global termasuk ekonomi Indonesia sedang mengalami ancaman resesi.
"Sudah ada 4 negara maju yang masuk kategori resesi. Vaksin juga masih belum ada. Kuncinya perekonomian saat ini belum pulih seperti masa sebelum covid," ujar CEO Indogold Indra Sjuriah dalam pesan singkat kepada Bareksa, 4 Agustus 2020.
Secara teknis, resesi terjadi bila ekonomi yang tercermin dari produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan dalam satu kuartal, dan secara resmi, resesi terjadi bila penurunan dalam dua kuartal berturut-turut. Setidaknya ada empat negara maju yang telah mengumumkan resesi, yaitu Amerika Serikat, Jerman, Singapura dan Hong Kong.
Adapun Indonesia, untuk kuartal pertama tahun ini mencatat pertumbuhan PDB 2,97 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 4,97 persen. Padahal, saat itu pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru berlaku selama dua pekan.
Ekonomi Indonesia di kuartal ketiga diprediksi akan kembali menurun. Bahkan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua bisa minus atau mengalami kontraksi. Adapun angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua ini akan dirilis resmi pada 5 Agustus 2020.
Safe Haven
Analis memandang bahwa emas adalah lindung nilai paling tepat terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Tak ayal, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman ketidakpastian ataupun perubahan nilai dolar, persis seperti yang terjadi saat ini.
Emas dianggap safe haven, yakni aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Pada prinsipnya, safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari kerugian aset ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.
Tren kenaikan harga emas memang membuatnya menarik untuk dipilih sebagai aset investasi. Namun demikian, Indra mengingatkan, investasi emas sifatnya untuk jangka panjang, setidaknya untuk investasi lebih dari tiga tahun. "Selama jangka waktu 5 tahun ke atas aman."
Mau punya emas batangan tapi takut repot membeli dan menyimpannya? Jika tidak ingin repot membeli emas batangan atau logam mulia, kita bisa memanfaatkan fitur jual beli emas secara online BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa. Tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Fitur emas online di Bareksa Emas adalah logam mulia emas dengan wujud fisik yang diproduksi oleh Antam dan UBS dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Bahkan, wujud fisik emas ini bisa diambil atau ditarik dengan ukuran minimal 0,5 gram.
Tertarik berinvestasi emas online di Bareksa Emas? Segera buka fitur Bareksa Emas di aplikasi Bareksa sekarang juga, mumpung ada promo Upgrade Your Asset, beli emas bisa dapat emas hingga Rp500.000.
***
Ingin berinvestasi yang aman dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.