Investasi Jangka Panjang, Lebih Untung di Emas Atau Reksa Dana Saham?
Dalam kurun waktu 10 tahun, Investasi emas tumbuh 218%. Sementara pada salah satu reksa dana saham bisa mencapai 400%.
Dalam kurun waktu 10 tahun, Investasi emas tumbuh 218%. Sementara pada salah satu reksa dana saham bisa mencapai 400%.
Bareksa.com – Berinvestasi dengan rentang waktu panjang (10-25 tahun) seperti untuk persiapan dana pensiun atau biaya kuliah anak, tentunya setiap individu akan menempatkan dananya pada aset yang berpotensi menghasilkan return besar. Hal ini dilakukan agar imbal hasil yang didapatkan sesuai dan mencukupi kebutuhan dana di masa depan. Tujuan investasi jangka panjang ini memiliki risiko lebih besar sehingga imbal hasil yang diharapkan pun akan besar.
Untuk memenuhi tujuan investasi ini, emas atau logam mulia (LM) dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik. Emas sejak dulu memang sangat populer dikalangan masyarakat. Karakteristik emas yang memiliki bentuk fisik dan dapat dicairkan dalam waktu satu hari saja sehingga membuat risiko dari investasi ini pun relatif rendah dengan pertumbuhan aset yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. (Baca Juga: Emas Bisa Jadi Pilihan Investasi yang 'Aman' untuk Masa Depan)
Meski dalam jangka pendek, pergerakan emas yang berbentuk batangan (LM) cukup berfluktuatif. Namun dalam jangka panjang harga LM terus merangkak naik, Seperti yang tampak pada grafik dibawah ini. Hingga kurun waktu 10 tahun terakhir, return (keuntungan) pada jenis investasi ini mencapai 218,16 persen.
Grafik: Pergerakan Harga Logam Mulia, Periode 10 Tahun Terakhir
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Antamgold.com
Kemudian selain LM, ternyata reksa dana saham juga dapat menjadi alternatif pilihan investasi masa kini yang berpotensi menghasilkan return besar. Bila dibandingkan LM yang modal awal investasinya sekitar Rp562 ribu per gram, reksa dana saham lebih terjangkau yakni dengan dana minimal Rp100 ribu sudah bisa dibeli. (Baca Juga: Mau Untung Besar, Investasi Saham atau Reksa Dana Saham?)
Dalam jangka pendek, reksa dana saham juga bergerak fluktuatif seperti LM, namun ternyata return yang dihasilkan bisa melebihi return LM. Pada Marketplace Investasi Bareksa, terdapat 5 produk reksa dana saham yang menghasilkan return lebih besar dari emas. Seperti yang tampak pada grafik di bawah ini.
Grafik: Pergerakan Reksa Dana Saham, periode 10 Tahun Terakhir
Sumber: Bareksa.com
Pada grafik diatas, terlihat reksa dana Pratama Saham membukukan return hampir 4 kali lipat dibandingkan dengan emas atau tumbuh sekitar 417,07 persen dalam kurun waktu 10 tahun. Rata-rata return per tahun reksa dana ini mencapai 40 persen. Apabila kita menempatkan uang Rp100 juta di reksa dana ini sejak 10 tahun lalu, maka dana telah bertumbuh menjadi Rp417,07 atau untung sekitar Rp317,07 juta.
Sementara itu, dengan periode investasi yang sama 4 reksa dana saham lainnya yang terdiri dari Rencana Cerdas, Dana Pratama Ekuitas, Trim Kapital dan Bahana Dana Prima juga tidak kalah menghasilkan return lebih besar dari return Emas. Adapun hasil return yang dicapai dari keempat reksa dana tersebut masing-masing 248,53%, 236,82 persen, 231,69 persen, dan 218,70 persen.
Reksa dana saham merupakan aset finansial yang hanya berupa unit penyertaan dan tidak memiliki wujud fisik seperti emas. Risiko jenis investasi ini pun lebih tinggi dibandingkan dengan emas karena pergerakan investasinya sangat sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pada saat ekonomi mengalami kelesuan, reksa dana saham bisa mengalami hasil negatif dan pada saat ekonomi booming return reksa dana saham cukup besar. Namun hal ini pun sejalan dengan dengan prinsip berinvestasi yakni semakin besar risiko yang dihadapi maka akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan (high risk high return).
Oleh karena itu,sebelum memutuskan berinvestasi pada emas atau reksa dana saham, investor perlu melihat profil risiko masing-masing agar tujuan investasi dapat tercapai yang memperkirakan perolehan return dengan risikonya . Hal ini dikarenakan emas dan reksa dana saham memiliki karakteristik yang berbeda dalam menghasilkan keuntungan dan risiko.
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,95 | 0,68% | 4,36% | 7,57% | 8,62% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,82 | 0,49% | 4,53% | 7,03% | 7,48% | 2,62% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.078,57 | 0,62% | 3,98% | 6,98% | 7,76% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.843,17 | 0,53% | 3,91% | 6,58% | 7,41% | 16,98% | 40,10% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.267,95 | 0,81% | 3,86% | 6,43% | 7,17% | 20,15% | 35,62% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.