BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Walau Turun Harga, Emas Jangan Dijadikan Sarana Investasi, Kenapa?

12 Oktober 2015
Tags:
Walau Turun Harga, Emas Jangan Dijadikan Sarana Investasi, Kenapa?
Seorang pegawai Pegadaian menunjukan sekeping emas PT Antam di Kota Pekanbaru, Riau, (8/1/2015) (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Harga emas hari ini turun Rp11 ribu dibandingkan harga Jumat, 9 Oktober 2015.

Bareksa.com - Harga emas produk PT Aneka Tambang Tbk terus menurun dalam satu minggu terakhir karena menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebaliknya harga emas internasional justru naik.

Pergerakan Emas Internasional Dalam Satu Bulan

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: CNBC

Harga emas internasional per ounce hari ini menapai $1.157,50 per ounce atau naik 0,14 persen dibanding minggu lalu. Walaupun emas Antam berpatokan pada emas internasional, tapi harga emas Antam malah berada pada tren menurun.

Harga Emas Antam Satu Minggu Terakhir

Illustration

Sumber: www.logammulia.com

Harga emas Antam hari ini (Senin, 12 Oktober 2015) bahkan harus turun Rp11 ribu per gram dibanding harga pada Jumat lalu. (baca juga: Emas Antam Makin Cemerlang Saat Rupiah Tertekan, Hasilkan Return 11% YTD)

Sudah cukup baikkah harga emas untuk dikoleksi sebagai investasi?

Praktisi komoditi berjangka dari PT Harvest International Future, Tony Maryono, kepada Bareksa.com, Senin 12 Oktober 2015 mengungkapkan walaupun terjadi penurunan harga, emas masih tidak layak dilihat sebagai sarana investasi.

"Masih belum boleh karena harganya terlalu tinggi. Untuk harga emas tidak ada patokan pasti," katanya.

Secara teori, menurut dia, harga emas Antam berasal dari harga emas internasional dan nilau tukar rupiah. Namun, emas, bukan merupakan logam industri sehingga tidak ada patokan harga dasar. Harga emas selama ini punya patokan irasional.

Menurut dia, dengan adanya penurunan harga emas ini, ia tidak melihat adanya peluang meraih keuntungan sama sekali. Selisih antara harga beli dan jual di Antam terlampau tinggi. Untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga emas menjadi sangat sulit.

Untuk hari ini harga emas Antam Rp556 ribu. Adapun harga buybayk Antam di angka Rp499 ribu.

Harga emas, menurut dia, lebih bersifat psikologis dan mempengaruhi naik dan turunnya pun hampir tidak masuk akal. Emas dikoleksi karena dianggap mempunyai nilai prestige yang tinggi.

Rumus angka sederhana untuk menghitung kenaikan harga emas domestik adalah nilai tukar terhadap dolar Amerika dikalikan dengan harga emas internasional dibagi 31,1. Angka 31,1 ini merupakan konversi dari satuan ounce yang digunakan pada emas internasional menjadi satuan gram di Indonesia. (baca juga: Harga Emas Nasional Mengacu Harga Emas Dunia. Bagaimana Perhitungannya?)

"Saat ini harganya konversinya ada di sekitar Rp500 ribu. Harga jual Antam ada di Rp556 ribu karena ada biaya produksi, pemasaran dan biaya lainnya," katanya.

Dengan tingkat harga ini agar bisa mendapatkan keuntungan maka paling tidak nilai rupiah terhadap dolar harus melemah hingga Rp15 ribu per dolar Amerika.

"Jika rupiah Rp15 ribu per dolar baru harga jual kembali di Antam mencapai Rp557 ribu dan investasi emas baru bisa mendapatkan keuntungan," ujarnya.

Namun memang ia menilai perhitungan ini tidak bisa dijadikan tolak ukur. Pasalnya harga emas dunia juga terpengaruh oleh faktor permintaan dan juga jumlah pasokan. Untuk itu ia menyarankan emas saat ini jangan dulu dijadikan sarana investasi.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua