BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Manulife AM Indonesia : Sempatkan Review Portofolio Investasi dan Diversifikasi

Bareksa27 Maret 2020
Tags:
Manulife AM Indonesia : Sempatkan Review Portofolio Investasi dan Diversifikasi
Foto aerial kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (23/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama ibu kota lebih lengang dibandingkan hari biasa karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona atau COVID-19. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)

Jangan lupa review portofolio tidak hanya dilakukan ketika kondisi pasar sedang gonjang-ganjing

Bareksa.com - Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) atau Manulife AM Indonesia mengatakan saat memutuskan untuk mulai berinvestasi, tentunya kita sudah mengetahui target atau tujuan kita berinvestasi. Target itu antara lain untuk biaya pernikahan, sekolah anak, atau persiapan pensiun di masa mendatang.

Menurut dia, ketika kita sudah menentukan tujuan keuangan yang akan kita capai, penting untuk melakukan diversifikasi atas portofolio investasi kita.

"Kenapa begitu? Tujuannya adalah apabila ternyata satu produk hasilnya tidak sesuai yang direncanakan, diharapkan produk lainnya mampu memberikan hasil yang lebih optimal, atau yang lebih sempurna adalah jika keduanya dapat saling menyeimbangkan dan membuat investasi kita tetap optimal di setiap kondisi pasar yang terjadi," kata Freddy dalam keterangan (26/3/2020).

Promo Terbaru di Bareksa

Dia memberikan contoh ketika seorang investor membangun portofolio reksadana, pilihan reksadana akan tergantung kepada profil risiko dari investor. Karakter investor yang agresif, cenderung menempatkan portofolionya di reksadana saham sekitar 70 persen, sisanya di jenis reksadana lain seperti pasar uang atau pendapatan tetap. Untuk yang konservatif, sekitar 50 persen portofolio ditempatkan pada reksadana pendapatan tetap, sisanya pada reksadana lain.

Nah, kapan waktu yang tepat untuk melakukan review? Ia menyampaikan, seiring waktu berjalan kan bisa saja tujuan investasi yang sudah ditetapkan berubah, atau mungkin tujuannya sama tapi jangka waktunya yang berubah, misalnya dibutuhkan lebih cepat dibandingkan rencana awal.

Review Investasi

"Inilah yang membuat kita harus melakukan review atas investasi kita. Belum lagi, ada juga kondisi di mana tujuan dan jangka waktu investasi tidak berubah, tetapi terjadi kondisi luar biasa di pasar finansial yang yang berpotensi mengganggu tujuan keuangan kita," jelasnya.

Contohnya saat ini, ia melanjutkan, seperti kita ketahui sepanjang tahun berjalan pasar saham Indonesia yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami penurunan 30,95 persen (per 26 Maret 2020). Penurunan IHSG secara tidak langsung bisa mempengaruhi target awal atau tujuan investasi yang sudah dibuat dan inilah saat yang tepat untuk harus segera melakukan review atas portofolio investasi.

"Lalu kapan waktu yang tepat untuk melakukan review portofolio? Dalam kondisi normal, jangka waktu ideal untuk melakukan review bisa dilakukan setiap tahun," ucap Freddy.

Namun di kondisi seperti ini, ia melanjutkan, review portofolio bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan. Pertama-tama, harus dilihat bagaimana posisi diversifikasi investasi saat ini. Bisa saja saat menyusun dulu, kita memilih 50 persen saham dan 50 persen obligasi, namun dengan berjalannya waktu dan volatilitas pasar, ternyata saat ini portofolio kita sudah berubah menjadi 30 persen saham dan 70 persen obligasi, karena terjadi penurunan cukup besar di pasar saham.

Menurutnya jika demikian yang terjadi, maka kita harus menambah porsi saham, atau memindahkan sedikit porsi obligasi supaya komposisi portofolio kembali sesuai dengan awal yang kita kehendaki.

"Jangan lupa, review portofolio tidak hanya dilakukan ketika kondisi pasar sedang gonjang-ganjing," ucapnya.

Ia mengatakan saat kondisi pasar sedang bullish pun, bisa saja portofolio investasi kita berubah. Misalnya dalam contoh yang sama, bisa saja porsi sahamnya yang meningkat pesat sehingga tidak lagi seimbang.

Makanya, ia mengatakan "di saat kita #dirumahaja, sempatkan waktu untuk kembali mereview portofolio investasi, dan kembali menyusunnya ke jalur yang sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi kita," kata Freddy.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua