IHSG Turun 6%, OJK Pantau Pasar dan Siapkan Kebijakan Ini
Penurunan IHSG membuka peluang masuk investasi berbasis saham di harga murah
Penurunan IHSG membuka peluang masuk investasi berbasis saham di harga murah
Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air sedang mengalami tekanan parah, seiring dengan sentimen negatif di pasar global. Otoritas pasar modal sedang memantau kondisi ini.
Hingga pukul 15.40 WIB hari ini, 9 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 6,21 persen atau 341,20 poin ke level 5.157,34. Level ini belum tersentuh sejak sekitar empat tahun lalu.
Menanggapi kondisi pasar yang sudah memerah sejak pembukaan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen memberikan pernyataan yang dikirimkan kepada media.
Promo Terbaru di Bareksa
"OJK memantau dengan cermat dan hati-hati kondisi pasar modal kita, termasuk kondisi pasar regional dan global. OJK siap mengeluarkan kebijakan yang diperlukan pada saat OJK menilai bahwa perlu dilakukan kebijakan tertentu menyikapi dinamika pasar selanjutnya," ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Bareksa, 9 Maret 2020.
Isu penyebaran virus corona masih menjadi sentimen utama yang menekan pasar global, yang menular juga ke IHSG. Kejadian di bursa saham ini mirip dengan saat penyebaran SARS pada 2002-2004 lalu.
Sentimen ini yang juga membuat kinerja investasi berbasis saham, seperti reksadana saham membukukan kinerja negatif. Bahkan, reksadana saham membukukan penurunan dana kelolaan yang paling dalam sepanjang Februari 2020 dibandingkan jenis lainnya, menurut data OJK.
Sebelumnya, OJK juga mengantisipasi dampak penyebaran virus corona dengan mengambil sejumlah kebijakan stimulus perekonomian. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menghimbau investor harus tetap tenang meskipun pasar saham domestik sedang mengalami tekanan cukup berat.
"Tenang saja kita sudah punya protokolnya, ya kalau usdah melebihi threshold turunnya itu ada beberapa yang bisa kita lakukan. Kita bisa membolehkan buyback [pembelian kembali saham]," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, (28/2/2020) dilansir CNBC Indonesia.
Wimboh menyebutkan, dalam protokol krisis OJK dan BEI sudah punya aturan untuk memperbolehkan emiten melakukan buyback tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini disampaikan Wimboh merespons koreksi IHGS yang sempat lebih dari 4 persen pada sesi I perdagangan pada dua pekan lalu, Jumat (28/2/2020).
Sementara itu, Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menilai penurunan ini sebagai kesempatan untuk masuk ke instrumen investasi berbasis saham dengan harga yang murah. "IHSG sudah murah sekali, ibarat toko sedang sale (diskon). Kapan lagi bisa membeli saham-saham bluechip dengan harga murah?" ujarnya.
Lantas, produk reksadana apa yang patut dipilih?
Reksadana jenis pasar uang yang stabil untuk pemula dan investor yang ingin menaruh dana jangka pendek. Kemudian, reksadana indeks saham juga bisa jadi pilihan bagi investor agresif dan jangka panjang.
Simak Top Produk Reksadana favorit hasil seleksi tim analis Bareksa di sini. Investor agresif dan jangka panjang juga bisa simak Cara Tenang Sikapi Penurunan Reksadana Saat Pasar Berguncang.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.