Green Sukuk Ritel ST006 Pertama di Dunia, Target Penjualan Rp2 Triliun
Sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah
Sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah
Bareksa.com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi memulai masa penawaran Green Sukuk Ritel seri ST006. Instrumen investasi dengan skema imbal hasil floating with floor hingga 6,75 persen ini, menjadi Green Sukuk pertama di dunia yang ditawarkan secara ritel.
Mengusung tema “Investasi Hijau Menjaga Bumi” dan tagar #JadiLebihBijak, Green Sukuk Ritel seri ST006 merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel pertama sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah dan juga dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.
Melalui penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST006, pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di lima sektor yakni energi yang terjangkau dan bersih; kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi; industri, inovasi dan infrastruktur; kota dan komunitas yang berkelanjutan; dan aksi iklim. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman menyampaikan, kehadiran ST006 sekaligus memperdalam pasar keuangan syariah, mengingat Indonesia merupakan negara muslim terbesar. Selain syariah, ST006 memiliki sifat ‘Green’ yang berarti dana yang terkumpul dialokasikan ke proyek berkelanjutan yang juga sifatnya Green.
“Sebelumnya sudah ada Green Sukuk, tapi bukan untuk ritel. Ada juga Green Bond untuk ritel, tapi bukan Sukuk. Jadi, Green Sukuk Ritel ini yang pertama di dunia,” tutur Luky di Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Selain adanya sifat Green, Luky menyebut, sebagian besar fitur ST006 tidak jauh berbeda dengan Sukuk Tabungan seri sebelumnya. Mulai dari minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar hingga karakteristiknya yang non-tradable, serta penerapan imbal hasil floating with floor yang mengacu pada BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR), dan pemesanannya yang secara online.
Luky juga menegaskan, ST006 sudah sesuai prinsip syariah melalui pengakuan dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia. “Dan tentu saja aman karena diterbitkan oleh pemerintah. Selama ini tidak pernah ada sejarah default,” terang Luky.
Target Penjualan
Luky menerangkan, dengan masa penawaran ST006 selama 3 minggu mulai dari 1 November sampai 21 November 2019, pihaknya melihat ada potensi hingga Rp2 triliun. Target ini memang tidak jauh berbeda dengan Sukuk Tabungan seri sebelumnya.
Namun Luky menegaskan, masyarakat yang menjadi investor ST006 bisa berkontribusi terhadap sembilan sektor pembangunan hijau. Apalagi, kata Luky, ST006 memberikan imbal hasil yang menarik dan mudah karena bisa dipesan secara online.
Perbandingan Target dan Realisasi ST006 dengan ST Seri Sebelumnya
Sumber: DJPPR, diolah Bareksa
Dari sisi investor, Luky juga melihat akan ada potensi investor baru mengingat karakter Green Sukuk Ritel ST006 yang concern terhadap pembangunan hijau. Namun Luky enggan memperkirakan jumlah investor yang akan menyerap ST006 ini.
Yang jelas, Luky memperkirakan investor milenial akan mendominasi kembali penjualan ST006 seperti Sukuk Tabungan seri sebelumnya. “Karena banyak generasi milenial yang juga concern terhadap lingkungan. Ini bisa jadi basis investor baru,” imbuh Luky.
Sebagai informasi, pada penjualan ST005 sebelumnya, pemerintah berhasil merangkul 10.029 investor. Dari jumlah itu, sebanyak 409 investor menjadi investor setia pembeli Sukuk Tabungan. Adapun jumlah investor milenial pada penjualan ST005 mencapai 5.393 investor atau berporsi 54,77 persen.
Ke depan, Luky mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kembali penerbitan SBN ritel. Terutama mengenai inovasi-inovasi terbaru lainnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
* * *
Ingin berinvestasi halal yang dijamin negara?
Sukuk Tabungan seri ST006 hanya bisa dibeli selama masa penawaran 1-21 November 2019. Kamu bisa mendaftar untuk memesan ST006 di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi ST006? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST006.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli ST006? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.