BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Benarkah Investasi Reksadana Rutin Jangka Panjang Lebih Untung? Ini Buktinya

Bareksa05 Maret 2019
Tags:
Benarkah Investasi Reksadana Rutin Jangka Panjang Lebih Untung? Ini Buktinya
Ilustrasi dua orang investor pria muda karyawan bisnis formal berdiri di atas dompet tebal dan tipis melambangkan kompetisi perbandingan kelebihan keuntungan berinvestasi dan hanya menabung.

Keuntungan investor reksadana bisa bervariasi tergantung dari awal mulai investasi dan jangka waktu

Bareksa.com - Kita sudah mengetahui pentingnya investasi untuk menjaga nilai uang kita dari ancaman inflasi, sekaligus mencari keuntungan yang lebih tinggi dari modal kita. Namun, masih ada sebagian dari kita yang masih belum memahami bahwa keuntungan tersebut tidak bisa dicapai dengan cara yang instan.

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat awam yang tidak memiliki banyak waktu untuk memilih aset karena sudah ada manajer investasi yang mengelolanya. Performa (kinerja) sebuah reksadana bisa dilihat dari pertumbuhan nilai aktiva bersih per unit (NAB/unit) yang mencerminkan harganya dalam jangka waktu tertentu.

Adapun keuntungan investor reksadana bisa bervariasi tergantung dari waktu awal mulai investasi dan jangka waktu menanam modalnya. Nah, keuntungan ini tidak bisa didapatkan secara instan atau dalam waktu pendek karena ada risikonya.

Promo Terbaru di Bareksa

Memang ada jenis reksadana yang stabil dan memiliki likuiditas tinggi, yakni reksadana pasar uang, tetapi keuntungannya tidak terlalu maksimal untuk jangka panjang. Untuk jangka waktu lebih dari lima tahun, reksadana saham bisa dipilih karena berpotensi memberikan imbal hasil (return) tinggi, seiring dengan risiko fluktuasinya dalam jangka pendek.

Perlu diingat bahwa reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, kita harus pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kita sebagai investor.

Untuk memahami fluktuasi jangka pendek dan keuntungan dalam jangka panjang, mari kita gunakan simulasi reksadana. Simulasi Bareksa ini menggunakan data historis (masa lampau) dari sebuah reksadana. Data ini bisa menjadi gambaran tetapi bukan kepastian kinerja di masa mendatang.

Misalkan ada dua investor, namanya Arjuna dan Bima. Mereka berdua berinvestasi di produk reksadana saham Schroder Dana Prestasi dengan nilai pokok modalnya sama yakni Rp12 juta. Akan tetapi, strategi dan jangka waktu investasi kedua investor ini berbeda.

Arjuna mulai berinvestasi sejak 10 tahun yang lalu dengan cara rutin membeli reksadana Schroder Dana Prestasi setiap bulan senilai Rp100.000. Maka, dana pokok yang telah dikumpulkan selama sepuluh tahun berinvestasi adalah sebesar Rp12 juta.

Sementara itu, Bima mulai berinvestasi sejak tiga tahun lalu, dengan cara menaruh modalnya sekaligus sebesar Rp12 juta di reksadana Schroder Dana Prestasi. Dalam tiga tahun berinvestasi, Bima tidak pernah menambah modalnya sekalipun.

Bagaimana hasil investasi mereka?

Menurut Simulasi Bareksa, hasil investasi Arjuna selama 10 tahun (4 Maret 2009 hingga 4 Maret 2019) nilainya sebesar Rp19,14 juta. Ada keuntungan sebesar Rp7,14 juta atau 59,5 persen dari modal pokoknya sebesar Rp12 juta.

Seperti terlihat dalam grafik, modal pokok investasi ditunjukkan dengan garis hijau dan hasil investasi ditunjukkan dengan garis abu-abu.

Grafik Simulasi Investasi Arjuna 10 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Adapun hasil investasi Bima selama 3 tahun (4 Maret 2016 hingga 4 Maret 2019) hanya sebesar Rp14,73 juta. Terdapat imbal hasil (return) sebesar Rp2,73 juta atau setara 22,72 persen dari modal pokoknya Rp12 juta.

Grafik Simulasi Investasi Bima 3 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dari hasil simulasi tersebut, terbukti bahwa investasi secara rutin dalam jangka panjang bisa memberikan hasil yang maksimal dibandingkan investasi dalam jangka pendek. Hal ini pun berlaku untuk nominal modal yang kecil, hanya Rp100.000 per bulan.

Mengapa bisa begitu?

Arjuna membeli reksadana dengan harga (NAB/unit) yang bervariasi. Pada awal investasi dia masih membeli dengan harga yang murah. Kemudian, seiring dengan kenaikan harga, Arjuna juga menambah unit reksadana yang dia miliki sehingga nilai modalnya (dalam unit) terus bertambah besar.

Sementara itu, Bima membeli reksadana di satu harga saja sehingga nilainya berfluktuasi (naik turun) mengikuti dengan pergerakan pasar. Jumlah unit reksadana yang dimiliki Bima tetap sama sejak awal investasi hingga sekarang.

Terbukti, dalam berinvestasi bukanlah besaran modal yang utama tetapi kedisiplinan dan kesabaran demi mencapai tujuan investasi. Jadi, kita tidak perlu modal besar untuk meraih keuntungan maksimal berinvestasi asal strateginya tepat.

Mayoritas reksadana di Bareksa bisa dibeli dengan modal awal Rp100.000 saja, lho. Ayo investasi sekarang agar uang kita bisa segera tumbuh.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua