BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Rumor Merger XL - Indosat Mengemuka, Apa Dampak ke Saham EXCL?

Bareksa19 Februari 2019
Tags:
Rumor Merger XL - Indosat Mengemuka, Apa Dampak ke Saham EXCL?
Teknisi mengerjakan perawatan perangkat menara tower telekomunikasi BTS PT XL Axiata Tbk (EXCL) di Bukit Cermin, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

Harga saham EXCL kemarin ditutup melonjak 8,11 persen berakhir di level Rp2.530 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada perdagangan Senin, 18 Februari 2019 ditutup melonjak 8,11 persen berakhir di level Rp2.530 per saham.

Lonjakan yang terjadi melanjutkan pergerakan sehari sebelumnya, di mana pada akhir pekan lalu saham EXCL juga tercatat meroket 14,14 persen ke level Rp2.340 per saham.

Saham EXCL bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dikarenakan menempati peringkat kedua saham dengan frekuensi transaksi perdagangan tertinggi di bursa yang sebanyak 11.558 kali, serta nilai transaksinya mencapai Rp240,31 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham EXCL pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp33,27 miliar, Citigroup Sekuritas (CG) Rp27,23 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp18,38 miliar.

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham EXCL masing-masing 13,84 persen, 11,33 persen, dan 7,65 persen.

Rumor Merger

Rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar menyebutkan adanya isu bahwa XL Axiata (EXCL) akan merger dengan Indosat (ISAT). Meskipun belum ada hal pasti tentang itu, tampaknya pelaku pasar sudah mulai melakukan judge-in.

Padahal di sisi lain, emiten milik Axiata Berhad Malaysia ini mencatatkan kinerja yang terbilang mengecewakan sepanjang tahun 2018.

EXCL tercatat mengantongi rugi bersih yang membengkak hingga Rp3,29 triliun di tahun 2018, padahal pada tahun 2017 EXCL masih mampu mencetak laba Rp375 miliar. Pendapatan EXCL tahun lalu Rp23 triliun, naik Rp899 miliar dari tahun sebelumnya Rp22,9 triliun.

Buruknya kinerja tersebut melanjutkan kinerja kuartal III 2018 di mana rugi tercatat Rp144,81 miliar, dari sebelumnya untung pada kuartal III 2017 yang sebesar Rp238 miliar.

Analis PT Fitch Ratings Indonesia Christie Pardede dalam riset berjudul “Fitch: Peringkat Obligasi dan Sukuk XL Axiata di AAA(idn)" memprediksi bahwa XL bakal menaikkan porsi dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini bisa mencapai Rp8 triliun hingga Rp9 triliun seiring dengan kebutuhan ekspansi.

Kebutuhan capex yang tinggi tersebut didorong oleh peluncuran jaringan LTE (long-term evolution) perseroan yang agresif. Selain itu, perluasan cakupan telekomunikasi seluler EXCL di luar pulau Jawa juga menjadi pertimbangan prediksi kenaikan capex.

"Kami mengantisipasi belanja modal atau pendapatan meningkat ke 30 persen hingga 36 persen persen di tahun 2018-2019, sementara 2017 yakni 29,3 persen," kata Christie dalam riset Fitch.

Analisis Teknikal Saham EXCL

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham EXCL pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body cukup besar disertai short upper shadow.

Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak atraktif dalam rentang cukup lebar, meskipun ditutup lima tick di bawah level tertingginya.

Volume terlihat mengalami penurunan dibandingkan akhir pekan lalu, namun masih cenderung besar dibandingkan rata-rata hariannya, menandakan adanya antusiasme serta partisipasi yang masih besar dari pelaku pasar.

Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level Rp2.800.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua