Kenaikan Tarif Kerek Prospek Emiten Telekomunikasi, Ini Rekomendasi Saham TLKM, ISAT dan EXCL
Pada perdagangan Kamis, harga saham TLKM, ISAT dan EXCL kompak menguat
Pada perdagangan Kamis, harga saham TLKM, ISAT dan EXCL kompak menguat
Bareksa.com - Prospek kinerja emiten telekomunikasi dinilai mulai cerah, setelah sepanjang 2024 ini menghadapi tantangan yakni pendapatan seluler yang lemah secara industri. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (19/11), prospek itu seiring prediksi emiten telekomunikasi akan terus menaikkan tarif secara bertahap dan mengoptimalkan produktivitas pelanggan. Rencana kenaikan tarif jadi sentimen positif, sehingga pada perdagangan Kamis (21/11) saham TLKM, ISAT dan EXCL kompak naik masing-masing 3,36%, 5,04% dan 1,84%.
“Kami yakin perilaku pasar yang sehat akan bertahan setidaknya hingga kuartal I 2025, karena waktunya bertepatan dengan Hari Raya Lebaran di mana perusahaan telekomunikasi biasanya mengoptimalkan upaya monetisasi mereka menjelang Ramadhan,” ungkap Ciptadana Sekuritas dalam catatannya.
Menurut Ciptadana Sekuritas, jika semua perusahaan telekomunikasi terus berupaya mengerek kinerjanya, maka pertumbuhan kinerja diprediksi pulih pada 2025. Ciptadana mencatat pertumbuhan pendapatan data emiten telekomunikasi melambat pada kuartal II 2024, bahkan melemah pada kuartal III 2024. Penyebabnya di antaranya faktor musiman, daya beli masyarakat yag melemah dan persaingan di industri yang semakin ketat.
Promo Terbaru di Bareksa
Traffic dan Pendapatan Data
Sumber : Riset Ciptadana Sekuritas
Kondisi itu mendorong PT XL Axiata Tbk (EXCL) memangkas target pertumbuhan pendapatan. Senada manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) juga lebih berhati-hati dalam memasang target. Sepanjang tahun ini (YTD) hingga pertengahan November atau dalam periode sekitar 10,5 bulan terakhir saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan ISAT masing-masing turun 35% dan 5%. Adapun harga saham EXCL masih bertahan dengan kenaikan 8% karena ada sentimen isu merger dan akuisisi.
Unit usaha TLKM, yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tampak agresif dalam memperbaiki kinerja pendapatannya. Salah satunya dengan meluncurkan paket Telkomsel Lite (T-Lite) pada Januari tahun ini dan paket harian. Langkah itu sebagai upaya dalam mendorong produktivitas konsumsi data pelanggannya, karena pertumbuhan penggunaan data per pelanggan Tsel lebih rendah. Strategi ini ternyata berhasil mendongrak kembali pangsa pasar traffic data, sehingga tercepat dibandingkan kompetitornya.
Namun, menurut Ciptadana Sekuritas, monetisasi kurang dan diperburuk oleh latar belakang makro yang lemah, Tsel mengalami pertumbuhan pendapatan data negatif pada kuartal III 2024 dibandingkan pesaingnya yang masih mencatat pertumbuhan pendapatan data positif.
Meski begitu, Tsel baru-baru ini mulai menaikkan tarif, misalnya tarif T-Lite sekarang naik 8% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, EXCL dan ISAT telah menaikkan harga sekitar 5% di awal September.
Rekomendasi TLKM, ISAT dan EXCL
Ciptadana Sekuritas mempertahankan peringkat overweight di saham emiten telekomunikasi karena dinilai mencatat perbaikan berkelanjutan dalam lanskap kompetitif dan valuasi yang menarik. ISAT tetap menjadi pilihan utama Ciptadana Sekuritas karena koreksi harga saham 5% (YTD) dinilai tidak sesuai dengan pertumbuhan laba inti 73% pada periode Januari-September 2024. Saat ini valuasi saham ISAT di kisaran 3,6x untuk prediksi 2025 EV/EBITDA dengan -1 standar deviasi. ISAT diramal akan kembali mencatat pertumbuhan laba tercepat di industri.
Saham EXCL juga menarik karena sentimen isu merger dan akuisisi. Adapun saham TLKM karena mempertimbangkan valuasinya. TLKM saat ini diperdagangkan di 3,4x prediksi 2025 EV/EBITDA (-2 standar deviasi) dengan imbal hasil dividen 6% sebagai penyangga. Namun Ciptadana Sekuritas memangkas target harga saham TLKM dari sebelumnya Rp4.000 jadi Rp3.700, karena prediksi pertumbuhan laba bersih emiten telekomunikasi pelat merah itu juga dipangkas lebih rendah 9-13% untuk kinerja 2024-2026.
Saham ISAT dan EXCL juga direkomendasi beli dengan masing-masing target harga Rp3.375 dan Rp2.150.
Sumber : Riset Ciptadana Sekuritas
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.