EXCL - FREN Resmi Merger, Begini Prospek Kinerja dan Target Sahamnya
OJK telah menerima dokumen pernyataan penggabungan dan saat ini dalam proses penelaahan
OJK telah menerima dokumen pernyataan penggabungan dan saat ini dalam proses penelaahan
Bareksa.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pekan lalu resmi mengumumkan penggabungan usaha (merger), termasuk juga dengan PT Smart Telecom, anak usaha FREN. Merger akan melahirkan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL). Merger dinilai bakal mengurangi beban perusahaan karena terjadi sinergi infrastruktur dan jaringan. Usai merger, bagaimana prospek kinerja dan saham EXCL?
Menurut riset Ciptadana Sekuritas (12/12), EXCL akan jadi entitas yang bertahan dengan FREN dan ST dibubarkan. Sebagai bagian dari merger, Sinarmas akan menerima 21,7% saham di XLSmart, sementara saham Axiata akan menjadi 47,9%.
Bersamaan dengan itu, Sinarmas akan mengakuisisi tambahan 13,1% saham di XLSmart secara tunai senilai US$475 juta, di mana US$400 juta dibayarkan saat penyelesaian transaksi dan US$75 juta dibayarkan setelah tahun pertama. Pada akhirnya, Axiata dan Sinarmas sama-sama memiliki saham 34,8% dan 30,4% sisanya dimiliki oleh investor publik/minoritas.
Promo Terbaru di Bareksa
Manajemen menargetkan sinergi merger tahunan US$300-400 juta per tahun dalam 3-4 tahun ke depan. Nilai sinergi diharapkan diperoleh dari optimalisasi jejak jaringan, yakni pertama, manajemen berharap untuk menonaktifkan 20-30% lokasi yang tumpang tindih dari jejak jaringan saat ini yang berjumlah 68 ribu lokasi.
Kedua, optimalisasi saluran baik di saluran tradisional maupun digital. Ketiga, skala operasi yang lebih besar yang akan menguntungkan perusahaan di banyak bidang, misalnya dalam perluasan jaringan dan pengadaan.
Selain itu, XLSmart juga bisa memanfaatkan kedua ekosistem grup untuk mendorong lebih banyak bisnis, seperti pusat data, analitik dan lainnya.
Dalam Proses Penelaahan OJK
Menanggapi aksi merger EXCL-FREN, Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan merger merupakan keputusan bisnis yang diambil oleh kedua emiten.
“OJK tidak mempunyai kewenangan untuk mendorong atau melarang merger tersebut, sepanjang rencana merger sesuai dengan seluruh ketentuan perundang-undangan yang terkait, salah satunya ketentuan di bidang telekomunikasi,” kata Inarno.
Bersamaan dengan keterbukaan informasi terkait rancangan merger yang telah diumumkan, kata Inarno, OJK telah menerima dokumen pernyataan penggabungan dan saat ini dalam proses penelaahan.
“Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, dalam merger ini OJK juga akan mempertimbangkan pemenuhan ketentuan perundang-undangan terkait yang salah satunya memerlukan persetujuan dari regulator industri telekomunikasi, yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital,” dia menjelaskan.
Bisnis Pasca Merger
Mengutip riset Ciptadana Sekuritas, pasca-merger, XLSmart akan melanjutkan strategi tiga merek, yaitu XL, Axis dan Smartfren, karena manajemen yakni merek-merek ini melayani target pasar yang sangat berbeda. Perseroan menyadari adanya risiko kehilangan pelanggan selama dan setelah proses integrasi dan karenanya akan menyiapkan sejumlah inisiatif untuk mengurangi risiko ini.
Terkait tata kelola, XLSmart akan memiliki jumlah anggota dewan komisaris dan direksi yang sama, yang berasal dari Sinarmas dan Axiata. Perwakilan dari Axiata akan duduk sebagai CEO untuk memimpin perseroan. Mengingat kepemilikan yang sama, XLSmart juga akan memiliki mekanisme untuk menyelesaikan situasi kebuntuan jika terjadi.
Terkait kepemilikan spektrum, Perseroan masih berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika apakah XLSmart dapat mempertahankan 100% spektrum gabungan. Manajemen optimistis mengingat kepemilikan spektrum saat ini relatif seimbang di setiap operator, namun keputusan akhir akan ada di tangan pemerintah.
Terkait bisnis non-seluler, seperti layanan terkelola dan solusi teknologi informasi lainnya, akan berjalan seperti yang diarahkan sebelumnya. Sebab, penggabungan sebagian besar hanya melibatkan bisnis seluler.
Prospek Saham EXCL
Menurut Ciptadana Sekuritas, dalam jangka pendek, harga saham EXCL akan berada dalam kisaran tertentu, mendekati harga beli kembali Rp2.350 per saham. Meskipun eksekusi sinergi diyakni akan berjalan lancar, namun hal ini mungkin perlu waktu untuk terwujud dan nilainya mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi awal.
Pada perdagangan Senin (16/12) pukul 11.44 WIB, saham EXCL stagnan di Rp2.270. Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham EXCL dengan target harga Rp3.000, atau mencerminkan potensi kenaikan sekitar 32% dari harga saat ini.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.