Yield Taspen Turun jadi 8 Persen di 2018, Namun di Atas Industri Dana Pensiun
Secara umum kinerja dana pensiun di 2018 mempunyai tingkat keuntungan yang direalisasikan 7,49 persen
Secara umum kinerja dana pensiun di 2018 mempunyai tingkat keuntungan yang direalisasikan 7,49 persen
Bareksa.com - Imbal hasil investasi atau yield on investment (YOI) PT Taspen (persero) tahun 2018 turun 10,41 persen. Tercatat YOI Taspen tahun lalu secara gabungan sebesar 8 persen. Padahal, di tahun 2017 YOI perseroan mencapai 8,9 persen. Hal ini disebabkan investasi Taspen banyak dipengaruhi kinerja perekonomian yang bergejolak tahun lalu.
Lebih rinci lagi, YOI dalam investasi korporasi yang meliputi THT [Tunjangan Hari Tua], JKK [Jaminan Kecelakaan Kerja] dan JKM [Jaminan Kematian] imbal hasil tercatat 8,7 persen atau turun 10,36 persen dari YOI tahun 2017 sebesar 9,63 persen. YOI untuk investasi pensiun bahkan terjun bebas 11,14 persen dari sebelumnya 8,44 persen di 2017 menjadi 7,5 persen di 2018.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, penurunan imbal hasil investasi tidak terlepas dari gejolak ekonomi yang terjadi tahun lalu. Tahun lalu asing mencatatkan net sell Rp50,75 triliun dan pasar beralih ke obligasi Rp31,9 triliun. Di tengah ekonomi yang bergejolak itu, YOI yang dicatatkan Taspen masih lebih baik ketimbang rata-rata industri.
Promo Terbaru di Bareksa
"Yield memang ada penurunan baik di pengelolaan investasi korporasi atau pensiun. Trennya memang menurun. Tapi kinerja 8,7 persen itu masih lebih tinggi dibanding imbal hasil industri yang hampir 8 persen," kata Iqbal saat konferensi pers, Kamis (14/2/2019).
Kondisi market bergejolak pengaruhnya dinilai tinggi terhadap kinerja Taspen tahun lalu. Iqbal menambahkan, karena indeks menurun maka pihaknya susah mendapat margin.
Namun, Direktur Keuangan PT Taspen Helmi Imam Satriyono menjelaskan alokasi investasi PT Taspen saat ini mayoritas disimpan di pendapatan tetap. Ia memaparkan, secara gabungan 72,6 persen investasi disimpan di obligasi, sukuk, MTN dan KIK EBA. Sisanya, 15,12 persen disimpan di saham, reksadana dan lainnya dan di deposito 12,28 persen.
"Kita lihat memang mayoritas masih kita simpan di fix income. Kebanyakan Surat Utang Negara (SUN)," kata Helmi.
Di sisi lain, laba Taspen di 2018 juga bahkan turun 62,37 persen dibanding laba 2017. Laba 2018 tercatat Rp271,55 miliar, sedangkan di 2017 laba Rp721,73 miliar. Penurunan akibat beban yang meningkat 14,56 persen dari Rp9,6 triliun di 2017 menjadi Rp11 triliun 2018.
"Jadi memang dari klaim yang muncul yang jatuh tempo cukup besar hampir mencapai Rp11 triliun," imbuh Helmi.
Helmi melanjutkan perseroan tetap optimistis tahun ini bisa mencatatkan laba Rp325 miliar. Naik tipis lantaran Taspen cenderung berhati-hati di tahun politik. Pihaknya berharap kinerja anak-anak usaha, yakni PT Taspen Properti Indonesia, PT Asuransi Jiwa Taspen dan PT Bank Mandiri Taspen bisa berkontribusi lebih banyak.
Saat ini, kontribusi anak usaha terhadap pendapatan masih 4,5 persen diharapkan 5 tahun ke depan bisa naik menjadi 14 - 15 persen. Sementara sekarang kinerja anak usaha berkontribusi 34 persen terhadap laba induk usaha.
"Tentunya kita akan perkaya produk kita dan mempersiapkan manajemen risiko yang kuat sehingga mempunyai produk yang menarik dan aman. Tapi memberi hasil yang optimal. kedua, memperbesar peran anak usaha." tandas Iqbal melanjutkan.
Kinerja ROI Realized Dana Pensiun di Tahun 2018
Sumber : Statistik OJK
Dana pensiun di Indonesia memiliki dua jenis program yaitu program pensiun manfaat pasti (defined benefit) dan program pensiun iuran pasti (defined contribution).
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) merupakan program pensiun yang menetapkan rumus tertentu atas manfaat yang akan diterima oleh peserta ketika sudah mencapai usia pensiun. Pada program pensiun ini, perusahaan Dana Pensiun umumnya akan mempertimbangkan masa kerja dan besaran gaji atau penghasilan karyawan.
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program pensiun yang iurannya telah ditetapkan sesuai Peraturan Dana Pensiun dengan manfaat berupa keseluruhan iuran beserta hasil pengembangan atau investasinya. Jenis program pensiun ini bisa dijalankan oleh DPPK dan juga DPLK.
Mengacu pada grafik tersebut secara umum kinerja Dana Pensiun di 2018 mempunyai tingkat keuntungan yag direalisasikan 7,49 persen.
Jika dilihat lebih rinci, Dana Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) mencatat keuntungan 8,28 persen. Adapun Dana Pensiun Iuran Pasti (PPIP) mempunyai imbal hasil 6,69 persen dan DPLK 6,37 persen.
(KA02/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.