Saham VIVA Melonjak Saat IHSG Melemah, Ada Apa?
Ada rumor pasar saham ini sedang diborong oleh sejumlah investor kakap
Ada rumor pasar saham ini sedang diborong oleh sejumlah investor kakap
Bareksa.com - Harga saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pada perdagangan Senin, 11 Februari 2019 ditutup melonjak 6,58 persen berakhir di level Rp178 per saham. Saham VIVA bergerak cukup atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 2.681 kali, serta nilai transaksinya mencapai Rp9,58 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham VIVA pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai Rp1,67 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp821,67 juta, dan Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp690,74 juta.
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan VIVA masing-masing 17,43 persen, 8,56 persen, dan 7,2 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Rumor Diborong Investor Kakap
Bergerak atraktifnya saham Visi Media Asia sejak awal tahun ini yang telah menguat hingga 35,88 persen disebabkan oleh kabar saham ini sedang diborong oleh sejumlah investor kakap.
Mengutip CNBC Indonesia, nama Pieter Tanuri dan Erick Thohir dikabarkan menjadi pemborong saham VIVA, berdasarkan informasi dari pelaku pasar yang mengetahui rencana tersebut.
Ketika menelusuri kabar tersebut, Pieter Tanuri yang juga merupakan Presiden Direktur PT Multistarda Arah Sarana Tbk (MASA) masih enggan menanggapi hal tersebut, dan mengatakan kabar tersebut sengaja dihembuskan untuk menaikkan harga saham.
Beberapa waktu lalu, produsen ban asal Perancis, Michelin mengumumkan mengakuisisi Multistrada Arah Sarana. Akuisisi tersebut dilakukan Michelin untuk memperkuat pasar di Indonesia yang sedang berkembang dengan pesat.
Michelin mengakuisisi 80 persen saham Multistrada senilai US$439 juta (Rp6,2 triliun) pada Selasa (22/1/2019) melalui pembiayaan internal perusahaan. Artinya Pieter Tanuri mendapatkan dana segar dari penjualan tersebut.
Saat ditanya, apakah dana tersebut akan diinvestasikan dengan membeli saham VIVA, Ia hanya menjawab, "Transaksinya [Multitrada] saja belum selesai. Fokus ke sini saja dulu. Kita lihat saja nanti," kata Piter.
Sementara itu, Erick Thohir, pemilik kelompok usaha Mahaka Grup, yang juga direktur utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) saat diminta konfirmasi hal yang sama, sama sekali tidak memberikan respons.
Sebagai informasi, Erick juga baru melepas 31,05 persen saham klub sepak bola Italia yang berlaga di Serie A, Inter Milan kepada perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, Lion Rock Capital. Transaksi ini membuat Erick tak lagi tercatat sebagai pemegang saham Inter Milan.
Seperti diberitakan oleh La Gazetta Della Sport, total nilai transaksi pelepasan saham tersebut mencapai 150 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun. Namun Erick menyangkal membeli saham VIVA.
Presiden Direktur VIVA Anindya Bakrie saat ditanya hal yang sama hanya menjelaskan fokus manajemen VIVA selalu untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat kepada stakeholders, termasuk menaikkan nilai perusahaan.
Media di bawah Grup VIVA saat ini menjangkau 180 juta penduduk, di mana ANTV berada di Tier 1 Entertainment TV, lalu TV One berada di posisi puncak News dan Sports TV dan Viva.co.id dengan 20 juta unique users.
"Fokus VIVA Group di 2019 adalah me-monetisasi kue iklan dengan audience share nya yang meyakinkan," kata Anindya.
Anindya menambahkan, sebagai perusahaan publik manajemen VIVA, harus dan akan menyampaikan keterbukaan informasi apabila ada corporate action yang perlu di laporkan.
Analisis Teknikal Saham VIVA
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham VIVA pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body cukup besar disertai short lower shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar hingga mampu ditutup pada level tertingginya, meskipun sempat bergerak empat tick di bawah level pembukaannya.
Volume perdagangan terlihat mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya yang menandakan adanya aksi akumulasi serta pasrtisipasi yang meningkat dari para pelaku pasar.
Apabila diperhatikan, pergerakan saham VIVA terlihat masih cukup baik dalam fase uptrend yang dimulai sejak pertengahan Desember lalu, di mana pergerakannya masih konsisten terjaga di atas garis middle bollinger band.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp195.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.