Analisa Teknikal dan Fundamental Saham ANTM : Pasca Melesat, Ini Peluangnya
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu
Bareksa.com - Harga Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan Senin, 4 Februari 2019 ditutup melesat 5,2 persen berakhir di level Rp1.010 per saham.
Saham ANTM bergerak sangat atraktif pada perdagangan awal pekan ini dengan menempati peringkat kedua saham dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi di bursa yang mencapai Rp306,09 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang terbanyak membeli saham ANTM pada perdagangan Senin antara lain Mandiri Sekuritas (CC) Rp62,52 miliar, Indo PremierSekuritas (PD) Rp41,32 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp30,57 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham ANTM masing-masing 20,43 persen, 13,5 persen, dan 9,99 persen.
Targetkan Pertumbuhan Dua Digit
Aneka Tambang sepertinya masih akan mendulang kinerja positif tahun ini. Pada 2019, komoditas nikel akan mengalami tren kenaikan harga. Hal itu disebabkan adanya kenaikan permintaan nikel untuk kebutuhan stainless steel seri 300 di pasar China dan permintaan nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik di dunia.
Direktur Utama ANTM, Arie Prabowo menilai naiknya permintaan tersebut mengakibatkan supply dan demand nikel menjadi tidak seimbang yang pada akhirnya menaikkan harga nikel.
Sedangkan untuk komoditas emas, permintaan dunia masih akan stabil seperti tahun 2018 yaitu untuk kebutuhan perhiasan, portofolio investasi, deposit perbankan dan industrial lainnya.
Tak dipungkiri harga emas juga dapat terpengaruh oleh ketidakstabilan pasar finansial, kebijakan moneter, dollar Amerika Serikat (AS), serta perubahan struktur ekonomi dunia. Mengingat AS tengah menghadapi gonjang-ganjing ekonomi.
Ditambah shutdown yang dilakukan pemerintah AS hingga lebih dari sebulan, membuat indeks dolar AS melemah. “Emas sebagai instrumen safe haven akhirnya dilirik investor,” kata Arie beberapa hari lalu seperti dilansir Kontan.
Arie masih optimistis memandang pertumbuhan ANTM, terutama dari sisi produksi dan penjualan komoditas di tahun ini. ANTM menargetkan produksi feronikel 30.280 TNi naik 23 persen dari 2018. Sedangkan target penjualannya 30.280 TNi, naik 22 persen dari tahun lalu.
Untuk produk bijih nikel, target produksi 2019 sebesar 10,5 juta WMT, naik 14 persen dari 2018. Sementara target penjualan 8 juta WMT, naik 18 persen dari periode sama tahun lalu.
ANTM menargetkan produksi bauksit 3,1 juta WMT, naik 152 persen dari tahun lalu. Target penjualan tahun ini 3,2 juta WMT, naik 140 persen dari tahun kemarin.
Produk unggulannya yakni emas, ditargetkan dapat memproduksi 2 ton, sama seperti tahun lalu. Dengan target penjualan 32 ton, naik 23 persen dari 2018.
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Analisis Teknikal Saham ANTM
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ANTM pada perdagangan Senin membentuk bullish candle dengan disertai long upper shadow.
Kondisi itu menggambarkan saham ini bergerak positif dan atraktif dalam rentang yang sangat lebar, meskipun akhirnya ditutup cukup jauh di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya aksi pembelian serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar sehingga menyebabkan harga sahamnya melonjak.
Di samping itu, saham ANTM juga cukup banyak diburu invstor asing yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) pada perdagangan Senin senilai Rp22,97 miliar.
Apabila diperhatikan, pergerakan saham ANTM terlihat masih cukup baik dalam fase uptrend-nya yang dimulai sejak awal Desember lalu, bahkan terlihat menembus garis upper bollinger band pada perdagangan awal pekan ini.
Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik meskipun sudah memasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp1.050.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.