Berita Hari Ini : HERO Rumahkan 532 Karyawan, INACA Turunkan Harga Tiket Pesawat
ADHI memiliki sisa PUB obligasi Rp 2 triliun, WEGE incar pendapatan Rp7,72 triliun, penjualan motor 2018 capai 6,38 juta
ADHI memiliki sisa PUB obligasi Rp 2 triliun, WEGE incar pendapatan Rp7,72 triliun, penjualan motor 2018 capai 6,38 juta
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 14 Januari 2019 :
PT Hero Supermarket Tbk (HERO)
HERO menerapkan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi salah satunya menutup 26 gerai perusahaan.
Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja.
Tony Mampuk, Corporate Affairs General Manager PT Hero Supermarket Tbk, mengatakan sebagian besar karyawan telah menerima dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja. Perusahaan juga telah memberikan hak sesuai dengan UU Kementerian Tenaga Kerja RI No 13 tahun 2003.
Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
INACA akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga tiket penerbangan sejak Jumat, 11 Januari 2019. Namun harga avtur yang dijual Pertamina belum juga turun.
Padahal Pertamina pada awal Januari lalu baru saja menurunkan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Dex. Lalu kapan harga avtur turun?
Manager External Communication Pertamina Arya Dwi Paramita menyebut harga avtur yang dijual Pertamina sudah kompetitif. Harga avtur tersebut juga sudah dipatok sesuai kesepakatan bersama dengan maskapai reguler dalam kontrak jangka tertentu. Harga Avtur tersebut pun sudah mengacu pada Mean Oil Platts Singapore (MOPS).
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
ADHI berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi pada pertengahan tahun ini. Adapun dana tersebut nantinya sebagai sumber pendanaan anggaran belanja modal di tahun ini.
Entus Asnawi M, Direktur Keuangan menyebutkan bahwa untuk anggaran capex tersebut akan berasal dari internal dan eksternal.
"Komposisinya 50 persen dari internal dan sisanya dari eksternal," ujarnya.
Untuk anggaran yang berasal dari eksternal sendiri, ia menjelaskan ada beberapa opsi yaitu pinjaman bank ataupun obligasi. Untuk obligasi, ADHI masih memiliki sisi penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi hingga Rp2 triliun.
Karenanya, pihaknya mempertimbangkan opsi tersebut sebagai alternatif sumber pendanaan belanja modal pada tahun depan.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)
WEGE mengincar pendapatan Rp7,72 triliun pada 2019. Corporate Secretary Wijaya Karya Bangunan Gedung, Bobby Iman Setya mengungkapkan pihaknya membidik kontrak baru Rp11,98 triliun pada 2019. Dengan demikian, total kontrak dihadapi atau order book mencapai Rp22,78 triliun.
Dari situ, perusahaan memproyeksikan penjualan Rp7,72 triliun. Laba bersih yang diamankan ditargetkan mencapai Rp533 miliar pada akhir tahun ini.
Penjualan Motor
Penjualan sepeda motor baik di domestik maupun ekspor pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan tahun 2017.
Dari data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor domestik pada 2018 sebanyak 6,38 juta unit atau naik 8,4 persen dari periode tahun 2017 sebanyak 5,88 juta unit.
Honda masih menguasai pasar nasional dengan pangsa pasar 74,6 persen. Merek Yamaha berada di posisi selanjutnya 22,8 persen, lalu Suzuki 1,4 persen, Kawasaki 1,2 persen, dan TVS 0,01 persen.
Tipe motor skutik (scooter) masih paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Penjualan motor skutik sebanyak 84,6 persen dari pasar nasional. Padahal di periode 2017 hanya 82,4 persen. Kenaikan skutik itu membuat penjualan tipe motor bebek (Cub) menurun. Penjualan bebek hanya 7,9 persen dari total penjualan. Padahal tahun 2017 sempat 8,4 persen.
PT Mahkota Group Tbk (MGRO)
Emiten perkebunan, MGRO mengalokasikan belanja modal Rp200 miliar pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi menuturkan, belanja modal akan digunakan untuk menyelesaikan pabrik refinery dan merealisasikan rencana pembelian satu kebun kelapa sawit.
"Belanja modal 2019 berkisar Rp200 miliar," ungkapnya, akhir pekan lalu.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.