BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pemerintah Target Himpun Rp2 Triliun dari Penerbitan ST-003, Fokus Milenial

01 Februari 2019
Tags:
Pemerintah Target Himpun Rp2 Triliun dari Penerbitan ST-003, Fokus Milenial
Direktur Jenderal DJPPR Kemenkeu Luky Alfirman dalam peluncuran Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, 1 Februari 2019

Pemerintah akan menerbitkan 10 surat utang ritel tahun ini dengan target dana Rp 50-80 triliun

Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menargetkan penghimpunan dana Rp2 triliun dari penerbitan Sukuk Tabungan Seri 003 (ST-003). Dana dari penerbitan sukuk ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan negara, baik fisik maupun non-fisik.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan, pada 1 Februari 2019, pemerintah secara resmi meluncurkan ST-003 dan masa penawaran akan dibuka hingga 20 Februari 2019. Instrumen ini memiliki tenor 2 tahun dan dengan tingkat kupon minimal 8,15 persen per tahun.

Instrumen ini bisa diperoleh secara online melalui 13 mitra distribusi, yakni 2 bank syariah, 6 bank konvensional, 1 perusahaan efek, 2 perusahaan efek khusus dan 2 perusahaan peer to peer lending. Bareksa.com merupakan salah satu dari 13 mitra distribusi ST-003 tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

"Melalui distribusi secara online, kami harapkan bisa lebih banyak menjaring nasabah ritel," ungkap dia di Jakarta, Jumat (1 Februari 2019).

Luky melanjutkan, instrumen ini sangat cocok di negara Indonesia yang mayoritas beragama islam. Pasalnya, instrumen ini terbebas dari unsur riba (bunga), maysir (judi) dan gharar (ketidakpastian).

Selain itu, keuntungan lain berinvestasi di Sukuk Tabungan adalah pokok dan imbalan yang dijamin oleh Undang-Undang. Luky mengungkapkan, peluncuran produk ini disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tingkat imbalan ST-003 juga kompetitif, karena biasanya lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. Seperti yang telah ditetapkan, ST-003 memberikan imbalan minimal 8,15 persen per tahun.

Kemudian, penghitungan imbalan mengikuti perkembangan BI 7-Day Reverse Repo Rate, dengan jaminan imbalan minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo. Artinya, ada kemungkinan imbalan bisa naik bila acuan naik tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal. Imbalan juga dibayar tiap bulan.

Kemudian instrumen ini memiliki fasilitas early redemption yang tanpa biaya. Masyarakat yang ingin mencairkan awal bisa mengambil fasilitas ini setelah setahun investasi dengan syarat kepemilikan 2 unit dan maksimal yang bisa dicairkan hanya 50 persen dari investasi awal.

Selanjutnya, transaksi pembelian sukuk dan pengajuan pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption) dilakukan melalui sistem elektronik (online) karena sukuk tabungan merupakan jenis SBN khusus ritel yang ditawarkan secara online (e-SBN).

Lalu hal terpenting lainnya adalah dengan membeli ST-003 berarti ikut berkesempatan mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Tahun ini, ada proyek bernilai sekitar Rp28,43 triliun yang akan dibiayai dari sukuk.

Investor Ritel

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan 17 ribu investor ritel, termasuk milenial dari penerbitan ST-003. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah menggandeng Youtuber terkenal, Atta Halilintar dan melakukan peluncuran di restoran yang biasa didatangi milenial.

Dengan menggunakan konsep kekinian, pemerintah pada awal tahun ini melalui instrumen SBR005 sudah banyak menarik investor milenial. Luky menyebutkan, dari 17 ribu investor SBR005, sekitar 50,6 persen adalah generasi milenial.

"Dari segi volume investasi masih relatif kecil, yakni 16,74 persen, namun dari segi jumlah investor paling besar. Ini sesuai dengan tujuan kami untuk membuat anak muda, sadar investasi bukan hanya sadar menabung," kata dia.

Selain melalui penerbitan ST-003, pemerintah juga berencana menerbitkan 10 kali obligasi ritel baik yang konvensional dan syariah. Target dana yang bisa dihimpun dari penerbitan 10 surat utang tersebut adalah Rp 50-80 triliun.

Luky menjelaskan, ada 4 jenis instrumen surat utang ritel yang akan diterbitkan tahun ini, yakni Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Ritel (SR), dan Sukuk Tabungan (ST). "Keempat jenis instrumen ini akan kami terbitkan secara fleksibel sehingga total penerbitan akan mencapai 10 kali tahun ini," ucap dia.

Selain melalui penerbitan surat utang ritel di dalam negeri, pemerintah juga berencana menerbitkan instrumen surat utang dalam mata uang asing. "Saat ini, kami sedang melakukan roadshow untuk melihat kondisi pasar sebelum menerbitkan global sukuk. Setelah itu, baru bisa diketahui waktu dan rate instrumen yang diterbitkan," kata dia.

Tahun ini, menurut Luky, pihaknya masih cenderung untuk memilih menerbitkan 4 jenis instrumen surat utang global, yakni global bond, sukuk global, samurai bond dan euro bond. Untuk penerbitan sukuk global akan diterbitkan juga dalam green sukuk.

* * *

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa adalah salah satu mitra distribusi (midis) untuk penjualan surat utang negara ritel yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Transaksi online di Bareksa mudah dan bisa dilakukan kapan saja.

Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 1-20 Februari 2019. Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST-003 di Bareksa.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki agar bisa memesan produk Sukuk atau SBN di Bareksa.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di Sukuk dan produk SBN lainnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli Sukuk dan produk SBN lainnya? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

Ayo daftar sekarang, jangan ketinggalan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua