Laba Bersih Melonjak Meski Alami Rugi Kurs, Ini Target Terdekat Harga Saham PWON
PWON berhasil meraup pertumbuhan laba hingga 25,35 persen di kuartal ketiga tahun 2018
PWON berhasil meraup pertumbuhan laba hingga 25,35 persen di kuartal ketiga tahun 2018
Bareksa.com - Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin, 5 November 2018, harga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) ditutup melemah 1,85 persen atau 10 poin menjadi Rp530 per saham. Pelemahan itu setelah pada Jumat, 2 November 2018 lalu, saham PWON ditutup meroket 9,31 persen dan berakhir di level Rp540 per saham.
PWON sempat bergerak atraktif pada perdagangan Jumat lalu dengan ditransaksikan sebanyak 4.195 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp47,99 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham PWON pada perdagangan Jumat kemarin antara lain Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) dengan nilai pembelian Rp12,66 miliar, kemudian CLSA Sekuritas (KZ) Rp8,03 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp5,58 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham PWON secara keseluruhan yaitu 26,38 persen, 16,73persen, dan 11,63 persen.
Cetak Pertumbuhan Laba 25,35 Persen Meski Rugi Kurs
Meski bisnis properti masih belum cerah, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil meraup pertumbuhan laba hingga 25,35 persen di kuartal ketiga tahun 2018.
Perseroan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,78 triliun dari sebelumnya Rp1,42 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, kenaikan laba dipicu karena pertumbuhan pendapatan bersih Rp5,23 triliun atau naik 19 persen dari tahun lalu Rp4,39 triliun.
Adapun komposisi pendapatan tahun 2018 disokong oleh recurring revenue 49 persen dan development revenue 51 persen.
Menurut Minarto, pendapatan berulang Pakuwon hingga September 2018 ini mencapai Rp2,56 triliun, naik 19,1 persen dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp2,15 triliun.
Hal ini juga ditunjang oleh kenaikan pendapatan dari beberapa pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 yang telah dibuka Februari 2017 dan Tunjungan Plaza Mall tahap 6 yang dibuka September 2017 serta tambahan dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing Pakuwon.
Sementara, pendapatan dari pengembangan Pakuwon mencapai Rp2,66 triliun naik 18,9 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,24 triliun.
"Ini karena ada pengakuan pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 serta penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya," tuturnya dikutip dari Harian Neraca, Selasa (30/10/2018).
Hingga akhir September, Pakuwon mencatat kerugian kurs mata uang asing Rp283,97 miliar. Kerugian kurs ini melonjak jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yang hanya Rp13,89 miliar.
Tapi, laba bersih PWON masih tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu, karena PWON mencatat penalti atas penebusan utang obligasi Rp153,66 miliar di tahun lalu.
Analisis Teknikal PWON
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PWON pada perdagangan Jumat kemarin membentuk bullish candle dengan body yang besar dan disertai adanya short upper shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebarhingga ditutup dua tick di bawah level tertingginya. Selain itu, tiga bullish candle yang terbentuk menandakan saham PWON sedang dalam momentum positifnya yang sangat kuat.
Volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan rata-rata hariannya menandakan adanya akumulasi beli serta partisipasi yang besar dari para pelaku pasar.
Kemudian investor asing tercatat membukukan net buy pada perdaganganJumat kemarin senilai Rp34,85 miliar.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham PWON terpantau masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan resisten terdekat berada di level Rp575.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.