PGN Segera Bayar Akuisisi Pertagas, Asing Borong Saham PGAS Rp40,39 Miliar
Pada perdagangan Selasa, 16 Oktober, saham PGAS ditutup melonjak 7,84 persen di level Rp2.200
Pada perdagangan Selasa, 16 Oktober, saham PGAS ditutup melonjak 7,84 persen di level Rp2.200
Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada perdagangan Selasa, 16 Oktober 2018 ditutup melonjak 7,84 persen dan berakhir di level Rp2.200 per saham.
Saham PGAS bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjadi saham peringkat kedua dengan nilai transaksi perdagangan terbesar mencapai Rp308,47miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham PGAS pada perdagangan kemarin antara lain Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) dengan nilai pembelian Rp61,33 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp33,84 miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp27,72 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi PGAS secara keseluruhan yaitu 19,88 persen, 10,97 persen, dan 8,99 persen.
PGAS Bantah Kesulitan Dana Akuisisi Pertagas
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) masih memiliki kewajiban untuk membayar akusisi 51 persen saham anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari pembentukan sub holding BUMN migas.
Dalam perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) yang telah ditandatangani pada 29 Juni 2018 lalu, PGAS diwajibkan membayar uang Rp16,6 triliun kepada Pertamina.
Namun hingga saat ini, PGAS belum juga membayarkan dana akusisi kepada Pertamina. Direktur Utama PGAS, Gigih Prakoso menyebut PGAS akan membayar akusisi Pertagas paling lambat pada akhir November 2018.
Dia juga membantah adanya permasalahan dana untuk membayar akusisi Pertagas. Menurutnya, PGAS sudah menyiapkan dana internal (cash) untuk pembayaran akusisi tersebut.
Gigih bilang, PGAS hanya tinggal menunggu penyelesaian sejumlah administrasi yang diperlukan dalam proses akusisi Pertagas yakni persetujuan untuk beberapa dokumen-dokumen yang dipersyaratkan secara hukum.
Ia memastikan sub holding gas antara PGAS dan Pertagas tetap terbentuk biarpun transaksi akusisi belum dilakukan. Integrasi bisnis antara PGAS dan Pertagas pun terus berjalan.
PGAS dan Pertagas memang rencananya akan memulai implementasi integrasi pada tahun depan. Diharapkan dalam dua hingga tiga tahun mendatang, penyatuan PGAS dan Pertagas bisa membawa pertumbuhan kinerja keuangan bagi kedua perusahaan.
Analisis Teknikal Saham PGAS
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PGAS pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar hingga berhasil ditutup pada level tertingginya, meskipun sempat bergerak di bawah level pembukaannya..
Volume perdagangan saham juga terlihat menunjukkan peningkatan menandakan adanya aksi pembelian yang besar dari para pelaku pasar. Selain itu, investor asing juga tampak mengoleksi saham PGAS dengan membukukan net buy senilai Rp40,39 miliar.
Apabila diperhatikan saham PGAS masih dalam fase uptrend yang cukup baik serta didukung dengan indikator relative strength index (RSI) yang terlihat mulai rebound, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat di resisten pada level Rp2.370.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.