Meski Penjualan Mobil September 2018 Turun, Market Share Astra Kembali ke 50%
Saham ASII menduduki posisi ketiga saham terbanyak diborong asing sepanjang Oktober
Saham ASII menduduki posisi ketiga saham terbanyak diborong asing sepanjang Oktober
Bareksa.com – Penjualan mobil nasional turun pada September 2018, dibandingkan dengan angka di bulan sebelumnya. Akan tetapi, pangsa pasar dari PT Astra International Tbk (ASII) justru mengalami peningkatan dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), catatan penjualan mobil nasional pada September 2018 turun 8,9 persen menjadi 93.101 unit, dibandingkan pada Agustus 2018 penjualan mobil mencapai 102.197 unit.
Data tersebut menunjukkan penjualan mobil grup Astra mencapai 49.860 unit sementara penjualan mobil non Astra mencapai 43.241 unit. Penjualan mobil Astra pada September ini hanya turun 3 persen turun dari posisi Agustus sebesar 51.394 unit, sedangkan penjualan mobil non Astra turun 14,9 persen dari 50.803 unit.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan catatan hingga September ini, total penjualan mobil nasional menjadi 856.559 unit (belum termasuk LCGC). Angka itu masih naik 6,51 persen dari periode Januari-September 2017 yang mencapai 804.164 unit.
Terlepas dari situ, Astra mendapat berkah karena penurunan yang tidak sedalam kondisi nasional. Market share (pangsa pasar) perseroan pada September naik menjadi 54 persen dari posisi Agustus 50 persen. Alhasil, secara total dalam periode Januari-September 2018, market share Astra naik menjadi 50 persen dari periode Januari-Agustus 2018 yakni 49 persen.
Penjualan Mobil Nasional Hingga September 2018
Sumber: Gaikindo
Di sisi lain, penjualan mobil low cost green car (LCGC) nasional di bulan September juga turun menjadi 15.222 unit, dibandingkan 17.517 pada bulan sebelumya. Maka, penjualan mobil LCGC nasional sepanjang Januari-September 2018 mencapai 168.756 unit.
Hal ini pun menjadikan Astra tetap memimpin pasar dengan market share LCGC nasional sebesar 75 persen.
Harga Saham
Seiring dengan peningkatan kinerja ini, harga saham ASII di Bursa Efek Indonesia juga ikut terdorong.
Grafik Pergerakan Harga Saham ASII Intraday 16 Oktober 2018
Sumber: Bareksa.com
Pada hari ini (Selasa, 16 Oktober 2018), saham ASII mencatat kenaikan 1,82 persen ke level Rp6.975 dari penutupan hari sebelumnya Rp6.850. Saham ASII sejak 1 Oktober – 16 Oktober 2018 menjadi salah satu saham yang paling banyak diborong asing dengan nilai beli bersih (net buy) Rp333,95 miliar. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.