BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

OJK : Stabilitas Sektor Jasa Keuangan pada September 2018 Masih Terjaga

Bareksa27 September 2018
Tags:
OJK : Stabilitas Sektor Jasa Keuangan pada September 2018 Masih Terjaga
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan sambutan saat pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018, di Jakarta, Kamis (18/1). OJK akan mendukung dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan menuju target pertumbuhan ekonomi 2018. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Di tengah dinamika di pasar keuangan global, pasar modal domestik per September 2018 terpantau masih relatif stabil

Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Rapat Dewan Komisioner (RDK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan pada September 2018 masih dalam kondisi terjaga. Kendati, kondisi pasar keuangan global masih mengalami ketidakpastian dipengaruhi oleh perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo, mengungkapkan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengurangi dampak adanya tekanan pasar keuangan global terhadap perekonomian domestik, antara lain penjadwalan ulang proyek infrastruktur non-strategis dengan konten impor tinggi, penggunaan biosolar (B20) dan peningkatan tarif PPh impor produk konsumsi.

Menurut Anto, di tengah dinamika di pasar keuangan global, pasar modal domestik per September 2018 terpantau masih relatif stabil.

Promo Terbaru di Bareksa

Per 21 September 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan tipis 1 persen secara month to date (mtd) dengan investor non residen mencatatkan net sell Rp2,5 triliun. Sedangkan secara year to date (ytd), IHSG terkoreksi 6,3 persen dengan investor non residen mencatatkan net sell Rp52,7 triliun.

Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), yield tenor jangka pendek, menengah, dan panjang kembali meningkat masing-masing 82 basis poin (bps), 22 bps, dan 42 bps mtd. Peningkatan yield ini terjadi seiring dengan dinamika eksternal yang masih meningkat. Sampai dengan 21 September 2018, investor non residen masih mencatat net buy Rp4,4 triliun.

Dari sisi kinerja intermediasi pada Agustus 2018 masih bergerak positif. Kredit perbankan dan piutang pembiayaan masing-masing tumbuh sebesar 12,12 persen year on year (yoy) dan 5,82 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 11,34 persen dan 5,53 persen.

Kemudian, dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 6,88 persen yoy. Sedangkan premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi per Agustus 2018 masing-masing mencatat Rp114,8 triliun dan Rp49,3 triliun.

Penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal pada periode Januari sampai 21 September 2018 telah mencapai Rp130 triliun dengan emiten baru sebesar 39 perusahaan, dan total dana kelolaan investasi Rp740,69 triliun, meningkat 7,58 persen dibandingkan akhir 2017.

"Profil risiko lembaga jasa keuangan masih terjaga pada level yang manageable. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross perbankan tercatat 2,74 persen, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) perusahaan pembiayaan berada pada level 3,11 persen," ujar Anto melalui keterangan tertulis Kamis (27/9/2018).

Permodalan lembaga jasa keuangan tercatat pada level yang cukup tinggi. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan per Agustus 2018 tercatat 23,01 persen, sedangkan rasio kecukupan modal berbasis risiko (risk based capital/RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing 309 persen dan 434 persen.

"OJK memandang dinamika di pasar keuangan diperkirakan masih akan berlanjut seiring masih tingginya downside risk di lingkup global. Dalam hal ini, kemampuan sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masih terbuka, namun tetap dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian," lanjut Anto.

Meski, ada beberapa faktor risiko yang menjadi perhatian di antaranya adalah perkembangan suku bunga dan likuiditas global, gejolak di pasar keuangan emerging markets, dan tensi perang dagang.

"OJK akan mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan nasional serta memperkuat koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait," ucap dia.

(K09/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua