Raih Fasilitas Pinjaman dari BBCA Rp1,5 Triliun, Ini Prospek Saham ERAA
Pada perdagangan Selasa, 21 Agustus 2018, saham ERAA ditutup melonjak 11,58 persen di level Rp2.890 per saham
Pada perdagangan Selasa, 21 Agustus 2018, saham ERAA ditutup melonjak 11,58 persen di level Rp2.890 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) pada perdagangan Selasa, 21 Agustus 2018, ditutup melonjak 11,58 persen di level Rp2.890 per saham. Saham ERAA ditransaksikan sebanyak 8.714 kali dengan nilai transaksi Rp161,12 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ERAA pada perdagangan Selasa antara lain CGS-CIMB Sekuritas (YU) dengan nilai pembelian Rp26,64 miliar, kemudian UBS Sekuritas (AK) Rp21,41 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp18,8 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ERAA secara keseluruhan yaitu 16,53 persen, 13,29 persen, dan 11,67 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
ERAA Raih Pinjaman Rp1,5 Triliun
Peritel perangkat telekomunikasi, Erajaya Swasembada memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. sekitar Rp1,5 triliun.
Pinjaman tersebut terdiri dari dua mata uang yakni rupiah dan dolar AS. Pinjaman dari BCA dalam bentuk dolar senilai Rp1,4 triliun dan forex US$13,3 juta, bila dalam kurs tengah Bank Indonesia Rp14.621 per dolar, maka nilainya menjadi Rp194,45 miliar.
Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada, Amelia Allen, dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/8/2018) menyatakan fasilitas pinjaman yang diperoleh ERAA akan meningkatkan modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan ekspansi.
Nilai utang bank jangka pendek ERAA per semester I 2018 senilai Rp3,47 triliun, atau bertambah Rp1,73 triliun sepanjang tahun berjalan.
Sisa pokok utang dari BBCA senilai Rp527 miliar per Juni 2018 kepada perseroan dan pinjaman kepada entitas anak senilai Rp1,57 triliun. Adapun kas dan setara kas yang dimiliki ERAA per Juni 2018 mencapai Rp288,18 miliar.
Hingga Juni 2018, capital expenditure ERAA mencapai Rp185,75 miliar atau naik 35,6 persen dari posisi Rp136,65 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan ERAA pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp17,09 triliun, atau tumbuh 54,6 persen dari Rp11,05 triliun pada semester I 2017. Penjualan ERAA berdasarkan segmen terdiri dari telepon selular, voucher, aksesoris dan lainnya, komputer & peralatan elektronik, masing-masing senilai Rp14,37 triliun, Rp1,52 triliun, Rp758,96 miliar dan Rp425,91 miliar.
Analisis Teknikal Saham ERAA
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ERAA pada perdagangan Selasa membentuk bullish candle dengan body yang besar menandakan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar hingga ditutup satu tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan adanya akumulasi pembelian yang besar dari pelaku pasar sehingga mendorong saham ERAA naik signifikan. Kemudian investor asing juga terlihat mencatatkan net buy Rp5,75 miliar.
Selain itu, pergerakan saham ERAA yang sempat keluar dari garis MA 60 menandakan adanya potensi uptrend yang telah patah, namun kenaikan signifikan pada hari Selasa seakan mengagalkan argumentasi tersebut.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terpantau mulai berbalik arah setelah memasuki area jenuh jual mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.