Prajogo Pangestu Gencar Buyback, Bagaimana Prospek Saham BRPT?
Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) pada perdagangan hari ini, Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 1,34 persen
Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) pada perdagangan hari ini, Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 1,34 persen
Bareksa.com - Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) pada perdagangan hari ini, Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 1,34 persen dengan berakhir di level Rp1.1890 per saham. Saham BRPT ditransaksikan dengan frekuensi perdagangan 3.696 kali dan nilai transaksi mencapai Rp52,33 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BRPT pada perdagangan hari ini antara lain Bahana Sekuritas (DR) dengan nilai pembelian Rp5,74 miliar, kemudian CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp5,7 miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp3 miliar.
Ketiga broker masing-masing berkontribusi terhadap total nilai transaksi saham BRPT sebesar 11,03 persen, 10,95 persen, dan 5,76 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan di BRPT
Taipan Prajogo Pangestu yang merupakan pemegang saham mayoritas PT Barito Pacific Tbk (BRPT) rajin menambah kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Aksi yang dilakukan pengusaha kayu asal Kalimantan Barat tersebut diperkirakan akan berdampak positif di pasar saham. Sebab, sebagai owner atau pemilik melihat harga saham BRPT saat ini sudah cukup murah karena terdiskon 17,48 persen sejak awal tahun ini.
Selain mengeksekusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) II alias rights issue BRPT Juni lalu, pemegang saham pengendali BRPT ini juga membeli saham BRPT dari investor publik.
Dalam rights issue yang digelar Juni lalu, Prajogo telah melaksanakan haknya dengan membeli 3,15 miliar saham BRPT. Dengan harga pelaksanaan Rp2.330 per saham, nilai transaksi penebusan saham tersebut mencapai Rp7,35 triliun.
Selain melaksanakan HMETD dalam bentuk 66,67 persen saham Star Energy, Prajogo juga membeli saham tambahan pada PUT II BRPT. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, pada 26 Juni 2018, Prajogo membeli 600 juta saham BRPT dengan harga Rp2.330 per saham.
Pasca transaksi akuisisi Star Energy rampung pada Juni lalu, Prajogo juga masih agresif menambah saham BRPT. Pada periode 7 - 26 Juni 2018, pendiri Grup Barito itu tercatat beberapa kali membeli saham BRPT. Total, dalam periode tersebut, Prajogo membeli 4,9 juta saham BRPT dengan harga rata-rata Rp2.141 per saham.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Prajogo di BRPT bertambah dari 9,9 miliar saham sebelum rights issue menjadi 13,7 miliar saham. Jumlah tersebut setara dengan 77 persen terhadap total saham BRPT.
Memasuki Juli 2018, pria yang dulu populer dengan sebutan Taipan Kayu itu masih agresif menambah saham BRPT. Sepanjang periode 2 - 9 Juli 2018, Prajogo tak berhenti menambah kepemilikan saham di Barito. Pada 5 Juli lalu, misalnya, Prajogo membeli 6,23 juta saham BRPT di harga Rp1.762 per saham. Lalu, pada 9 Juli, Prajogo membeli 4,97 juta saham BRPT di harga Rp1.807 per saham.
Selama periode tersebut, Prajogo telah membeli 17,9 juta saham BRPT. Dengan harga rata-rata Rp 1.787 per saham, nilai transaksi tersebut sebesar Rp32 miliar.
Transaksi tersebut mengakibatkan kepemilikan saham Prajogo di BRPT kembali bertambah. Kini, Prajogo tercatat menguasai 13,72 miliar saham BRPT atau setara dengan 77,1 persen saham. Jadi, di luar transaksi saat Barito menggelar rights issue, Prajogo telah menambah 22,9 juta saham BRPT.
Aksi Prajogo menambah kepemilikan saham di Barito bisa dilihat sebagai bentuk optimisme pemilik terhadap prospek perusahaan. Memang, harus diakui, prospek Barito akan semakin cerah pasca mengakuisisi Star Energy.
Analisis Teknikal Saham BRPT
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BRPT pada perdagangan hari ini membentuk inverted hammer yang menggambarkan saham ini masih bergerak positif meskipun terlihat ada aksi profit taking yang menahan kenaikan saham ini.
Volume relatif masih stabil menandakan minat beli pelaku pasar masih cukup tinggi terhadap saham BRPT. Selain itu, pergerakan saham ini membentuk double bottom yang mengindikasikan adanya sinyal pembalikan arah dengan berhasil menembus resisten di level Rp1.835 per saham.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang mulai terbuka mengingat saham ini telah turun cukup dalam, dengan potensi target terdekat di resisten di level Rp2.000.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.