Masih Melemah, Namun Saham ADRO Ditopang Tiga Sentimen Positif Ini
Pada perdagangan Rabu, 4 Juli 2018, saham ADRO sempat dibuka menguat di level Rp1.735
Pada perdagangan Rabu, 4 Juli 2018, saham ADRO sempat dibuka menguat di level Rp1.735
Bareksa.com - Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada perdagangan Rabu, 4 Juli 2018, sempat dibuka menguat di level Rp1.735 pada pukul 09.05 WIB, namun kemudian melemah jadi Rp1.695 pada pukul 10.20 WIB.
Pelemahan itu berlanjut setelah kemarin pada Selasa, 3 Juli 2018, saham ADRO ditutup melemah 1,43 persen dengan di level Rp1.720 per saham. Saham ADRO ditransaksikan sebanyak 6.110 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp79,49 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau sebagai penjual terbanyak saham ADRO pada perdagangan kemarin antara lain Deutsche Sekuritas (DB) dengan nilai penjualan Rp11,99 miliar, Citigroup Sekuritas (CG) Rp10,89 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp6,69 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga broker tersebut masing - masing berkontribusi terhadap nilai transaksi ADRO secara keseluruhan yaitu 15,08 persen, 13,7 persen, dan 8,42 persen.
Prospek Saham ADRO Masih Menarik
Kinerja ADRO pada kuartal I 2018 masih berada di bawah ekpektasi. Kinerja keuangan Adaro sebenarnya membaik di kuartal pertama. Tapi pertumbuhan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan peningkatan harga batu bara.
Hal tersebut didasarkan dengan kenaikan harga batu bara yang mencatat level tertinggi sejak Maret 2013. Naiknya harga batu bara saat ini disebabkan banyaknya permintaan dari China. Momentum tersebut dikarenakan saat ini memasuki musim panas mendorong permintaan batu bara dari China.
Permintaan dari China memang menjadi faktor dominan dalam industri ini. Sekitar 15 persen penjualan batu bara ADRO pada 2017 ditunjukan untuk pasar China.
Strategi ADRO untuk masuk ke produk batu bara kokas juga merupakan salah satu cara yang dianggap bisa memperluas segmen pasar.
Produksi batu bara milik ADRO agak sedikit terhambat karena cuaca saat ini kurang mendukung. Pada kuartal I, ADRO memproduksi 10,95 juta ton batu bara.
Dibandingkan dengan kuartal empat 2016, ADRO memproduksi batu bara sebanyak 12,43 juta ton. Sedangkan pada kuartal empat 2017, produksi batu bara Adaro menurun 7,07 persen menjadi 12,43 juta ton.
Namun melihat peforma kinerja ADRO di masa lalu, ada kemungkinan dalam kuartal kedua akan ada perbaikan. Biasanya, cuaca di kuartal kedua lebih bersahabat sehingga tidak ada yang menghambat proses produksi.
Asal tahu saja, ADRO juga saat ini tengah menggeber proyek kelistrikan melalui anak usahannya, PT Adaro Power. Perusahaan ini berencana membangun pembangkit listrik di wilayah Kalimantan Timur.
Beberapa Sentimen Positif pada Saham ADRO
1. Harga Newcastle Coal untuk pengiriman Juli berada di level tertingginya yakni $111.7 per metrik ton. Selama 1 minggu ini harga Newcastle Coal pengiriman Juli sudah naik 3.13 persen.
2. ADRO sudah mendapatkan izin dari Pemerintah Australia untuk mengakuisisi 80 persen saham Rio Tinto. Perkiraan proses akuisisi akan selesai pada kuartal III 2018 dengan skema utang untuk pembiayaan akuisisi sekitar 60 -70 persen dari transaksi. Sentimen positif untuk ADRO, karena Rio Tinto menghasilkan batu bara kalori tinggi.
3. Valuasi saham ADRO termasuk murah dibandingkan perusahaan sejenis yakni ADRO 7.3x PE18 dibandingkan ITMG 7.3x dan INDY 11x. Kemudian PBV ADRO 1.1x, dibandingkan ITMG 1.8x, dan INDY 1.6x.
Analisis Teknikal Saham ADRO
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ADRO pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan short lower shadow menggambarkan adanya pergerakan negatif pada saham ini namun terlihat mulai sedikit menunjukkan perlawanan.
Volume perdagangan terlihat mengalami sedikit penurunan menandakan koreksi saham ADRO pada perdagangan kemarin terbilang masih cukup wajar.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau kembali bergerak turun mengindikasikan sinyal penurunan dengan support yang menjaga penurunan pada saham ADRO berada di level Rp1.575 per saham.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.